The government plans to remove 10 regulations to lure investment interest in the oil and gas sector which this year is targeted to reach US $ 17.4 billion.
The deregulation effort is part and plan of the Ministry of Energy and Mineral Resources to reduce about 40 ministerial regulations early next month.
Ego Syahrial
Ego Syahrial, Acting Director General of Oil and Gas at the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM), said that the 10 regulations are considered irrelevant and hinder the business world.
"One example of minister regulation to be removed is related recommendations. Later, for certification will be done by experts, not from civil servants in ESDM, "said Ego.
This action is one of the answers to the low interest in investment in the oil and gas sector. In the past year, the realization of investment in this sector in the upstream and downstream sector has decreased. According to the Ministry of Energy and Mineral Resources, this is due to the decline in oil prices, thus reducing the level of investment.
"In 2017, the realization of approximately US $ 8 billion, lower compared to 2014, 2015 and 2016 which respectively US $ 20.72 billion, US $ 17.38 billion and US $ 12.74 billion, "said Ego.
This year, it believes the situation will improve and total investment in the oil and gas sector reaches US $ 17.4 billion, mostly from the upstream investment. The target is based on several projects that will be done throughout the year.
Amien Sunaryadi
Head of Special Unit for Upstream Oil and Gas Business Activities Amien Sunaryadi said there are several projects that will be pushed to be done this year namely Jambaran-Tiung Biru field in Bojonegoro East Java and Tangguh Train 3 in Papua Province.
"For Jangkrik field there will be additional facilities so that production can be safe in the range of 600 million cubic feet per day," he said.
Meanwhile, for Indonesia Deepwater Development and Masela project, it is expected that the pre-FEED (Front End Engineering Design) process can be completed by the middle of this year and POD (Plans of Development) can be completed by the end of 2018.
Amien mentioned in the Masela project currently being finalized pre-FEED process for offshore to ground pipe, offshore pipeline, and Study for selection of final facility.
"Beyond that, there are still potential findings in some other places that can also boost investment," said Amien.
On the downstream side, Head of Downstream Oil and Gas Regulatory Agency Fanshurullah Asa revealed, there is a huge potential investment in downstream oil and gas this year worth US $ 1.2
This investment is used to build gas pipelines in three areas. The three areas are Natuna-West Kalimantan along 487 km with an investment of US $ 565 million, the West Kalimantan-Central Kalimantan area of 1,018 km worth US $ 16 million, and the Central Kalimantan-Kalimantan Kalimantan area of 106 km worth US $ 97.34 million.
POSITIVE IMPACT
Marjolijn Wajong
Marjolijn Wajong, Executive Director of the Indonesian Petroleum Association, said the deregulation of a number of rules could be a positive sentiment to boost oil and gas investment growth in Indonesia.
"The impact will not be immediately felt, but at least it will make business actors more daring in investment in oil and gas sector."
According to Marjolijn, to encourage oil and gas investment there are several things that must be considered by the government, namely simplification of licensing and fiscal regime that must be competitive compared to other countries.
"Given the oil and gas contract is long term, so do not change the regulation without the consent of both parties. This is important She said.
According to Marjolijn, to see the prospect of oil and gas investment this year, entrepreneurs will first see the results of block auction with the gross split scheme.
"The beginning of this year is practically a proof for monitoring progress."
Eni Maulani
Eni Maulani, Member of House of Representatives of Commission VII in the field of Energy, assessed the investment target in oil and gas sector worth US $ 17.04 billion this year is too optimistic. According to him investors may still wait and see because the regulations are often changed.
"Moreover, in terms of rising oil prices are also still uncertain," She said
Eni also highlighted the regulation of the scheme of gross split cooperation that made the block auction less desirable. According to Eni, it becomes one of the challenges for oil and gas investment.
"It still takes time to see the reaction of oil and gas investment this year," She said.
IN INDONESIA
10 Aturan Dihapus
Pemerintah berencana menghapus 10 peraturan untuk memancing minat investasi di sektor migas yang pada tahun ini ditargetkan mencapai US$ 17,4 miliar.
Upaya deregulasi tersebut merupakan bagian dan rencana Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk mengurangi sekitar 40 peraturan menteri pada awal bulan depan.
Ego Syahrial, Pelaksana Tugas Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan bahwa 10 peraturan tersebut dinilai sudah tidak relevan dan menghambat dunia usaha.
“Salah satu contoh peraturan menteri yang akan dihapus adalah terkait rekomendasi. Nantinya, untuk sertifikasi akan dilakukan oleh ahlinya bukan dari pegawai negeri di ESDM,” ujar Ego.
Aksi ini merupakan salah satu jawaban atas rendahnya minat investasi di sektor minyak dan gas. Pada tahun lalu, realisasi investasi di sektor ini di bagian hulu maupun hilir mengalami penurunan. Menurut Kementerian ESDM, hal itu disebabkan penurunan harga minyak sehingga menekan tingkat investasi.
“Pada 2017 itu realisasi sekitar US$8 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan 2014, 2015, dan 2016 yang masing-masing US$ 20,72 miliar, US$17,38 miliar, dan US$12,74 miliar,” ujar Ego.
Pada tahun ini, pihaknya yakin situasi tersebut akan membaik dan menangetkan total investasi di sektor migas mencapai US$17,4 miliar, yang sebagian besar berasal dari investasi di sektor hulu. Target itu dibuat berdasarkan beberapa proyek yang akan dikerjakan sepanjang tahun.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Amien Sunaryadi mengatakan, ada beberapa proyek yang akan didorong untuk dikerjakan pada tahun ini yaitu lapangan Jambaran-Tiung Biru di Bojonegoro Jawa Timur, dan Tangguh Train 3 di Propinsi Papua.
“Untuk lapangan Jangkrik akan ada tambahan fasilitas sehingga produksi bisa aman di kisaran 600 juta kaki kubik per hari," ujarnya.
Adapun, untuk proyek Indonesia Deepwater Development dan Masela, diharapkan proses pre-FEED (Front End Engineering Design) bisa rampung pada pertengahan tahun ini dan POD (Plans of Development) bisa selesai pada akhir 2018.
Amien menyebutkan dalam proyek Masela saat ini sedang diselesaikan proses pre-FEED untuk pipa offshore ke darat, pipa untuk offshore, dan Studi untuk pemilihan fasilitas final.
“Di luar itu, masih ada potensi temuan di beberapa tempat lainnya yang juga bisa mendongkrak investasi," kata Amien.
Di sisi hilir, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Fanshurullah Asa mengungkapkan, ada potensi investasi besar pada hilir migas pada tahun ini senilai US$ 1,2
Investasi ini digunakan untuk membangun pipa gas di tiga kawasan. Tiga kawasan itu adalah Natuna-Kalimantan Barat sepanjang 487 km dengan investasi US$ 565 juta, kawasan Kalimantan Barat-Kalimantan Tengah sepanjang 1.018 km senilai US$ 16 juta, dan kawasan Kalimantan Tengah-Kalimantan Selatan sepanjang 106 km senilai US$97,34 juta.
DAMPAK POSITIF
Marjolijn Wajong, Direktur Eksekutif Indonesian Petroleum Association, menilai deregulasi sejumlah aturan bisa menjadi sentimen positif untuk meningkatkan gairah investasi migas di Indonesia.
“Dampaknya tidak akan langsung terasa, tetapi setidaknya akan membuat pelaku usaha lebih berani dalam investasi di sektor migas.”
Menurut Marjolijn, untuk mendorong investasi migas ada beberapa hal yang harus diperhatikan pemerintah, yaitu penyederhanaan perizinan dan fiscal regime yang harus dapat bersaing dibandingkan dengan negara lain.
“Mengingat kontrak migas itu jangka panjang, jadi jangan ada perubahan di regulasi tanpa persetujuan kedua belah pihak. Ini penting ujarnya.
Menurutnya, untuk melihat prospek investasi migas pada tahun ini, pengusaha akan melihat terlebih dahulu hasil lelang blok dengan skema gross split.
“Awal tahun ini bisa dibilang menjadi pembuktian untuk memantau perkembangan.”
Eni Maulani, Anggota DPR Komisi VII dibidang Energi menilai target investasi di sektor migas senilai US$17,04 miliar pada tahun ini terlalu optimistis. Menurutnya investor kemungkinan masih wait and see karena regulasi yang sering berubah.
“Apalagi, dari sisi kenaikan harga minyak juga masih belum pasti,” ujarnya
Eni pun menyoroti regulasi skema kerja sama gross split yang membuat lelang blok kurang diminati. Menurutnya, hal tersebut menjadi salah satu tantangan untuk investasi migas.
“Masih butuh waktu untuk melihat reaksi investasi migas bada tahun ini,” ujarnya.
Bisnis Indonesia, Page-1, Wednesday, Jan 10, 2018
No comments:
Post a Comment