google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Concerning the Fate of Termination Block, Pertamina Send a letter to the Government - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Tuesday, January 23, 2018

Concerning the Fate of Termination Block, Pertamina Send a letter to the Government



PT Pertamina said it has sent a letter to the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) regarding the management of the termination block in the future. The new termination block contract needs to be signed soon as several blocks will end their existing contract in February.

As is known, the government has commissioned the management of eight blocks that ended its contract this year to Pertamina. Of the eight blocks, Pertamina is assured of obtaining the rights of North Sumatra Offshore and Central Block management, as it will be combined with its block with Pertamina currently owned.

The other two blocks, East Kalimantan Block and Attaka will be auctioned after Pertamina and the existing contractor have declared no interest in doing so.

As for the other four blocks, Pertamina must compete with the existing contractors because the government wants the best proposal development proposal.

Oil and Gas Block

These four blocks are Tuban Block, Ogan Komering, South East Sumatera, and Sanga-Sanga. Ogan Komering Block is currently managed by Pertamina with Talisman, while the Tuban Block is managed by PetroChina East Java with Pertamina. Then, the South East Sumatera Block was done by CNOOC and Sanga-Sanga Block by Vico Indonesia.

"On Monday (22/1), we have sent a letter to the Ministry of Energy and Mineral Resources related to the blocks," said Pertamina Upstream Director of Syamsu Alam in Jakarta, Monday (22/1).

Unfortunately, Nature is reluctant to reveal what the contents of the letter. He only mentioned this letter related to the management of the termination blocks in the future. In addition, the letter does not discuss the right to match offered to the company. Nature also does not want to mention which blocks are still interested in Pertamina.

"Just wait later if there is a final decision," he said.

Previously, Secretary General and Director General of Oil and Gas at the Ministry of ESDM Ego Syahrial said that the government has completed the evaluation of the proposed development plan of existing contractual contractors (KKKS). As a result, the proposals from the existing KKKS are considered slightly better than Pertamina.

"Pertamina again thinks what Pertamina wants to right to match. So this position awaits Pertamina, "he said.

He said the government provides an opportunity for Pertamina to right to match or match the existing contractor's offer in order to obtain the termination block management. This is to ensure the country gets the best offer, so the state revenue from the block is not reduced.

It targets, the new termination block contract can be signed at the beginning of this year. It is recalled that some blocks will expire in February. Precisely Tuban Block will end its contract on February 23, 2018, and Ogan Komering Block on February 28, 2018.

IN INDONESIA

Soal Nasib Blok Terminasi, Pertamina Mengirim surat ke Pemerintah


PT Pertamina menyatakan telah mengirim surat ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tentang pengelolaan blok terminasi ke depannya. Kontrak baru blok terminasi ini perlu segera ditandatangani mengingat beberapa blok akan berakhir kontrak eksistingnya pada Februari ini.

Seperti diketahui, pemerintah telah menugaskan pengelolaan delapan blok yang berakhir kontraknya pada tahun ini kepada Pertamina. Dari delapan blok itu, Pertamina dipastikan memperoleh hak pengelolaan Blok North Sumatera Offshore dan Tengah, karena akan digabungkan pengelolaannya dengan blok yang saat ini dimiliki Pertamina. 

Dua blok lain, yakni Blok East Kalimantan dan Attaka akan dilelang setelah Pertamina dan kontraktor eksisting menyatakan tidak berminat mengerjakannya.

Sementara untuk empat blok lainnya, Pertamina harus bersaing dengan kontraktor eksisting karena pemerintah menginginkan tawaran proposal rencana pengembangan yang terbaik. 

Keempat blok ini adalah Blok Tuban, Ogan Komering, South East Sumatera, dan Sanga-Sanga. Blok Ogan Komering saat ini dikelola Pertamina bersama Talisman, sementara Blok Tuban digarap Petrochina East Java bersama Pertamina. Kemudian, Blok South East Sumatera dikerjakan oleh CNOOC dan Blok Sanga-Sanga oleh Vico Indonesia.

“Hari Senin (22/1), kami sudah mengirim surat ke Kementerian ESDM terkait blok-blok tersebut,” kata Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam di Jakarta, Senin (22/1).

Sayangnya, Alam enggan mengungkapkan apa isi dari surat tersebut. Dia hanya menyebut surat ini terkait dengan pengelolaan blok-blok terminasi ke depannya. Selain itu surat tersebut tidak membahas soal bagian right to match yang ditawarkan ke perseroan. Alam juga tidak mau menyebutkan blok mana saja yang masih diminati Pertamina. 

“Tunggu saja nanti kalau sudah ada keputusan akhirnya,” ujarnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal merangkap Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Ego Syahrial menuturkan, pemerintah telah merampungkan evaluasi proposal rencana pengembangan dari kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) eksisting. Hasilnya, proposal dari KKKS eksisting dinilai sedikit lebih baik dari Pertamina. 

“Pertamina lagi berpikir apa Pertamina mau right to match. Jadi ini posisinya menunggu Pertamina,” tuturnya.

Dikatakannya, pemerintah memberikan kesempatan bagi Pertamina untuk right to match atau menyamai tawaran kontraktor eksisting agar bisa memperoleh bagian pengelolaan blok terminasi. Hal ini untuk memastikan negara mendapat penawaran terbaik, sehingga pendapatan negara dari blok tersebut tidak berkurang.

Pihaknya menargetkan, kontrak baru blok terminasi ini bisa ditandatangani pada awal tahun ini. Hal ini mengingat, beberapa blok akan berakhir kontraknya pada Februari. Tepatnya Blok Tuban akan berakhir kontraknya pada 23 Februari 2018 dan Blok Ogan Komering pada 28 Februari 2018. 

Investor Daily, Page- 9, Tuesday, Jan 23, 2018

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel