The Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) stated that they are still waiting for PT Pertamina (Persero) offer to determine the fate of four termination blocks that are still in demand by the existing contractors. The reason is that Pertamina must offer a better development plan to gain ownership in these four blocks.
Of the eight oil and gas termination blocks assigned to Pertamina, the government decided to evaluate the assignment for four blocks, namely Tuban Block, Ogan Komering, South East Sumatra and Sanga-Sanga. To that end, the existing Contract Cooperation Contractor (KKKS) of the four blocks is required to submit a proposal for a development plan to the government.
Currently, Ogan Komering Block is managed by Pertamina with Talisman, while Tuban Block is done by Pertamina with PetroChina East Java. Then, the South East Sumatera Block was done by CNOOC and Sanga-Sanga Block by Vico Indonesia.
Ego Syahrial
Secretary-General and Executor of Duty Director General of Oil and Gas ESDM Ministry Ego Syahrial said the four contractors have submitted their respective development plan proposal. From the evaluation result of his side, the proposed development of existing contractor is considered better than Pertamina.
"So we are waiting for Pertamina. We see that this existing slightly better offer from Pertamina. Pertamina is thinking what Pertamina wants to right to match, "he said in Jakarta.
He explained that the government is not in favor of foreign oil and gas companies to work on oil and gas blocks. However, the government wants new contractors from terminating oil and gas blocks to have the ability to ensure that oil and gas production and state revenue from the block does not go down. Therefore, the government gave the share of the right to match to Pertamina.
"So we ask them (Pertamina) to be right to match as soon as possible. As soon as possible, "said Ego.
Earlier, Ego said the government wanted the new termination block contract to be signed soon. Because the two blocks of them will be completed in February next contract, namely Tuban Block and Ogan Komering. The government target, at the beginning of this year also this termination block contract can be signed.
Meanwhile, Ego ensures Pertamina will manage two of the eight termination blocks, namely the North Sumatera Offshore Block and the Central Block. Because of its close proximity, it is agreed that the North Sumatera Offshore Block is operated with Block North Sumatera Block B (NSB) which is done by Pertamina.
IN INDONESIA
Pastikan Nasib Blok Terminasi, Pemerintah Tunggu Tawaran Pertamina
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan masih menunggu tawaran PT Pertamina (Persero) untuk menentukan nasib empat blok terminasi yang juga masih diminati kontraktor eksisting. Pasalnya, Pertamina harus menawarkan rencana pengembangan yang lebih baik untuk memperoleh bagian kepemilikan pada empat blok ini.
Dari delapan blok migas terminasi yang ditugaskan ke Pertamina, pemerintah memutuskan untuk mengevaluasi penugasan untuk empat blok diantaranya, yakni Blok Tuban, Ogan Komering, South East Sumatera, dan Sanga-Sanga. Untuk itu, Kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) eksisting keempat blok ini diminta menyerahkan proposal rencana pengembangan kepada pemerintah.
Saat ini, Blok Ogan Komering dikelola oleh Pertamina bersama Talisman, sementara Blok Tuban dikerjakan Pertamina bersama Petrochina East Java. Kemudian, Blok South East Sumatera dikerjakan oleh CNOOC dan Blok Sanga-Sanga oleh Vico Indonesia.
Sekretaris Jenderal sekaligus Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan, keempat kontraktor telah menyerahkan proposal rencana pengembangan masing-masing. Dari hasil evaluasi pihaknya, penawaran rencana pengembangan kontraktor eksisting ini dinilai lebih bagus dari Pertamina.
“Jadi kami sedang menunggu Pertamina. Kami lihat yang eksisting ini sedikit lebih bagus penawarannya dari Pertamina. Pertamina sedang bergikir apa Pertamina mau right to match,” kata dia di Jakarta.
Dijelaskannya, pemerintah bukannya memihak perusahaan migas asing untuk menggarap blok migas. Namun, pemerintah menginginkan kontraktor baru dari blok migas terminasi ini memiliki kemampuan untuk memastikan bahwa produksi migas dan penerimaan negara dari blok tersebut tidak turun. Karena itu pula pemerintah memberikan bagian kepemilikan right to match kepada Pertamina.
“Jadi kami minta mereka (Pertamina) supaya right to match secepatnya. Sesegera mungkinlah,” tegas Ego.
Sebelumnya, Ego mengungkapkan pemerintah menginginkan agar kontrak baru blok terminasi ini dapat segera ditandatangani. Pasalnya, dua blok diantaranya akan selesai kontraknya pada Februari depan, yakni Blok Tuban dan Ogan Komering. Target pemerintah, awal tahun ini juga kontrak blok terminasi ini dapat ditandatangani.
Sementara itu, Ego memastikan Pertamina akan mengelola dua dari delapan blok terminasi tersebut, yaitu Blok North Sumatera Offshore dan Blok Tengah. Karena lokasinya berdekatan, pihaknya sepakat jika Blok North Sumatera Offshore dioperasikan bersama Blok North Sumatera Blok B (NSB) yang memang dikerjakan Pertamina.
Investor Daily, Page-9, Monday, Jan 15, 2018
No comments:
Post a Comment