After PGN acquired Pertagas, Pertamina Hulu Energy acquired Saka Energi Indonesia
Holding BUMN Migas only count the days. Precisely on January 25, 2018, PT Pertamina will become a holding state-owned oil and gas company with the entry of PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) as a subsidiary.
The latest news of the Annual General Meeting of Shareholders (AGM) of Pertamina is conducted before the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM) of PGN. The agenda, in addition to discussing the amendment of the articles of association, will also be discussed on several other agendas. The AGMS of Pertamina will discuss approval of receipt of transfer of the series B shares of state in PGN.
It also discussed the approval of Pertamina's share acquisition in Pertagas by PGN. Meanwhile, the AGM will also discuss approval of Pertagas acquisition. However, the External Communication Manager of PT Pertamina Arya Dwi Paramita said there was no AGM held on Monday (22/1).
What is certain under the command of Pertamina, the issuer coded PGAS in Indonesia Stock Exchange will serve as a sub-holding and still has a business focus on the natural gas sector. And its role will be further expanded with the business of gas natural gas sales and management.
It also manages the Arun LNG plant, the West Java floating storage regasification unit (FSRU) and a number of gas businesses that have been directly managed by Pertamina or its subsidiaries. Deputy for Mining Business, Strategic Industries, and State-Owned Enterprises Ministry Fajar Harry Sampurno confirmed the plan regarding PGN to be a sub-holding will be realized.
"The plan is that in the midstream to the downstream plan of gas will be handled by PGN," he said.
Deputy of Energy, Logistics and Tourism Ministry of SOE, Edwin Hidayat Abdullah also said that after Pertagas was acquired by PGN, it was Saka Energi's turn to be taken over by PT Pertamina Hulu Energi. Hearing the scheme, Public Relations Manager of PT Pertamina Gas (Pertagas) Hatim Ilwan said, about Pertagas acquisition plan PGN is final or not, certainly in the hands of the government.
"We at Pertagas, in principle will follow all directions and orders from our shareholders, namely Pertamina (Persero)," Hatim said.
He said, in the plan Holding BUMN Migas, Pertagas has no special preparation. However, several coordination meetings between Pertamina and PGN, Pertagas were also involved. Danareksa Securities analyst Lucky Bayu Purnomo explained, basically, the acquisition of Pertagas by PGN had a positive impact for PGN. Because PGN will have additional portfolios and integrated portfolios in the same field.
Then, the prospect of PGN will be good enough for public shares. Companies that have capitalization in the form of assets referred to as the result of acquisitions will be weighted positively by capital market actors.
IN INDONESIA
Pembentukan Holding BUMN Migas Lancar
Setelah PGN mengakuisisi Pertagas, giliran Pertamina Hulu Energi akuisisi Saka Energi Indonesia
Holding BUMN Migas hanya menghitung hari. Tepatnya 25 Januari 2018 nanti PT Pertamina akan menjadi holding BUMN Migas dengan masuknya PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai anak usaha.
Kabar terbaru Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina dilakukan sebelum Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PGN. Agendanya, selain membahas perubahan anggaran dasar, akan juga dibahas beberapa agenda lain. RUPS Pertamina akan membahas persetujuan penerimaan pengalihan saham seri B negara yang ada di PGN.
Sekaligus juga membahas persetujuan pengambilalihan saham Pertamina di Pertagas oleh PGN. Sementara RUPS PGN juga akan membahas persetujuan upaya akuisisi Pertagas. Namun, Manajer External Communication PT Pertamina Arya Dwi Paramita menyatakan tidak ada RUPS yang dilaksanakan Senin (22/1).
Yang pasti di bawah komando Pertamina, emiten berkode PGAS di Bursa Efek Indonesia itu akan berperan sebagai sub- holding dan tetap memiliki fokus bisnis pada sektor gas bumi. Dan peranannya akan lebih diperluas dengan bisnis pengelolaan dan penjualan gas bumi.
Termasuk juga mengelola kilang LNG Arun, floating storage regasification unit (FSRU) Jawa Barat dan sejumlah bisnis gas yang selama ini dikelola langsung Pertamina ataupun anak usahanya. Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno membenarkan rencana soal PGN menjadi sub-holding akan terwujud.
"Rencananya seperti itu. Dalam perencanaan memang midstream to downstream dari gas akan ditangani PGN," katanya.
Deputi Bidang Energi, Logistik, dan Pariwisata Kementerian BUMN, Edwin Hidayat Abdullah juga pernah bilang, setelah Pertagas diakuisisi PGN, giliran Saka Energi diambilalih oleh PT Pertamina Hulu Energi. Mendengar skema itu, Manajer Humas PT Pertamina Gas (Pertagas) Hatim Ilwan mengatakan, soal rencana PGN akuisisi Pertagas ini sudah final atau belum, tentu ada di tangan pemerintah.
"Kami di Pertagas, pada prinsipnya akan mengikuti segala arahan dan perintah dari pemegang saham kami, yakni Pertamina (Persero),“ kata Hatim.
Dia mengatakan, dalam rencana Holding BUMN Migas, Pertagas tidak memiliki persiapan khusus. Hanya saja, beberapa pertemuan koordinasi antara Pertamina dan PGN, Pertagas juga ikut dilibatkan.
Analis Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo menjelaskan, pada dasarnya akuisisi Pertagas oleh PGN itu memberikan dampak positif bagi PGN. Sebab PGN akan memiliki portofolio tambahan dan portofolio yang terintegrasi dalam satu bidang yang sama.
Kemudian, prospek dari PGN tersebut akan cukup baik bagi saham publik. Perusahaan yang memiliki kapitalisasi dalam bentuk aset yang disebut sebagai hasil akuisisi akan di bobot positif oleh pelaku pasar modal.
Kontan, Page-14, Tuesday, Jan 23, 2018
No comments:
Post a Comment