google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Masela Design Work Auction Opened - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Wednesday, January 3, 2018

Masela Design Work Auction Opened



Inpex Masela Limited, Abadi Field operator, Masela Block, immediately opens a pre-defined end engineering (pre-FEED) project tender for the development of gas resources located in the Arufuru Sea, Maluku.

The subsidiary of Inpex Corporation is conducting a pre-FEED review check to complete the pre-qualification phase. Senior Specialist Media Relations Inpex Masela Limited Moch. N. Kurniawan said that it immediately started a tender for pre-FEED Abadi Field and the construction of a land liquefied natural gas (LNG) refinery. The auction process with a value of about US $ 23 million will last for 3 months.

"After prequalification is completed now is pre-FEED auction stage. More internal review, "he said.

Auction work packages include the study of floating production storage offloading (FPSO) and a land LNG plant. However, Iwan did not mention the details of the completion target of each stage. He ensures that Inpex will work to speed up the process so that the gas field project can start operating soon.

The results of this study will be used to enter the FEED phase which will be the basis for revision of the development plan of the field. At the FEED stage, workmanship Studies on the technical side of the specification, cost estimation, construction, and contract strategy.

"We are fully concentrating so that the stages for this project can be carried out," he said.

Previously, Inpex, which operated the Masela Block, received a green light from the Minister of Energy and Mineral Resources, Ignasius Jonan, who stated that the contract extension until 2048. At present, the Masela Block contract will expire in 2028.

In addition to the extension, the government will also provide additional time for Inpex operations at Masela for 7 years to compensate for changes in the LNG plant scheme to float into a refinery onshore. Thus, Inpex governance of 65% and Shell 35% can be up to 2055.

Proposal for extension of cooperation contracts and compensation of time for lost contract period as an effort to make the project run according to economies of scale after changing development schemes. The proposed extension also considers the first production target, which is about 2026 or 2 years before the contract expires in 2028.

Previously, Head of Program and Communications Division of Wisnu Prabawa Taher said that currently, Inpex Masela Limited is procuring for pre-FEED work packages. According to him, the budget to do the work has been approved by SKK Migas.

After the government decided on the development of Abadi Field, Masela Block used an onshore liquefied natural gas (LNG) on March 23, 2016, the investment plan that Inpex had built was instant mess. The plan, which has been pioneered for 10 years, returned to zero since Inpex and Shell had to reconstruct the plan after the government changed the floating refinery scheme to a landline.

With the change of scheme, Inpex and Shell have to recalculate the investment for the development of oil and gas blocks including investment rate of return (IRR). It became natural because, with the change of scheme, investment was changed. 

     Masela's IRR project is currently only about 9%. In the meantime, Inpex and Shell expect the return on investment to reach 15%.

To achieve an IRR of 15%, Inpex and Shell proposed replacement time lost for 10 years (2007-2017). By reason of the preparation of the investment plan since 2007 with the floating refinery scheme to be destroyed, Inpex requested a replacement for 10 years. 

     The oil and gas block contract signed in 1998 will expire in 2028. Meanwhile, with the changes refinery development scheme, the project is projected to produce in 2026.

IN INDONESIA

Lelang Pengerjaan Desain Masela Dibuka


Inpex Masela Limited, operator Lapangan Abadi, Blok Masela, segera membuka tender pekerjaan pra-pendefinisian proyek atau pre-front end engineering design (pre-FEED) untuk pengembangan sumber gas yang berlokasi di Laut Arufuru, Maluku tersebut.

Anak perusahaan Inpex Corporation itu sedang melakukan pemeriksaan kajian pre-FEED untuk menyelesaikan tahap pra-kualifikasi. Senior Specialist Media Relations Inpex Masela Limited Moch. N. Kurniawan mengatakan bahwa pihaknya segera memulai tender untuk pre-FEED Lapangan Abadi dan pembangunan kilang gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) darat. Proses lelang dengan nilai sekitar US$23 juta itu akan berlangsung selama 3 bulan.

“Setelah prakualifikasi selesai sekarang sedang tahap lelang pre-FEED. Lagi review internal,” katanya.

Paket pengerjaan lelang meliputi Studi fasilitas produksi terapung (floating production storage offloading/FPSO) dan kilang LNG darat. Namun, Iwan tidak menyebut detail target penyelesaian tiap tahapan tersebut. Dia memastikan, Inpex akan berupaya untuk mempercepat proses itu agar proyek lapangan gas itu bisa segera beroperasi.

Hasil kajian ini akan digunakan untuk masuk tahap FEED yang nantinya akan menjadi basis revisi rencana pengembangan Iapangan. Pada tahap FEED, pengerjaan Studi mengenai sisi teknis menyangkut spesifikasi, estimasi biaya, konstruksi, dan strategi kontrak pengerjaanya. 

“Kami berkonsentrasi penuh agar tahapan demi tahapan proyek ini dapat kami laksanakan,” katanya.

Sebelumnya, Inpex yang mengoperasikan Blok Masela mendapat lampu hijau dari Menteri ESDM Ignasius Jonan yang menyatakan bahwa perpanjangan kontrak hingga 2048. Saat ini, kontrak Blok Masela akan berakhir pada 2028.

Selain perpanjangan, pemerintah juga akan memberikan tambahan waktu operasi Inpex di Masela selama 7 tahun sebagai kompensasi perubahan skema kilang LNG terapung menjadi kilang di darat. Dengan demikian, masa kelola Inpex yang menguasai 65% dan Shell 35% bisa sampai 2055.

Usulan untuk perpanjangan kontrak kerja sama dan mendapat kompensasi waktu atas masa kontrak yang hilang sebagai salah satu upaya untuk membuat proyek berjalan sesuai dengan skala ekonomi setelah mengalami perubahan skema pengembangan. Usulan perpanjangan juga mempertimbangkan target produksi pertama, yakni sekitar 2026 atau 2 tahun sebelum kontrak berakhir pada 2028.

Sebelumnya, Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Wisnu Prabawa Taher mengatakan bahwa saat ini Inpex Masela Limited sedang melakukan pengadaan untuk paket pekerjaan pre-FEED. Menurutnya, anggaran untuk melakukan pekerjaan tersebut telah disetujui oleh SKK Migas.

Setelah pemerintah memutuskan pengembangan Lapangan Abadi, Blok Masela menggunakan kilang LNG di darat (onshore liquefied natural gas) pada 23 Maret 2016, rencana investasi yang telah dibangun Inpex pun berantakan seketika. 

      Rencana yang sudah dirintis selama 10 tahun itu kembali ke titik nol karena Inpex dan Shell harus menyusun kembali rencana setelah pemerintah mengubah skema kilang terapung menjadi darat.

Dengan perubahan skema itu, Inpex dan Shell pun harus menghitung ulang investasi untuk pengembangan blok migas tersebut termasuk skala pengembalian investasi (investment rate of return/IRR). 

     Hal itu menjadi wajar karena dengan perubahan skema, investasi pun berubah. IRR proyek Masela saat ini hanya sekitar 9%. Sementara itu, Inpex dan Shell berharap agar tingkat pengembalian investasi mencapai 15%.

Untuk mencapai IRR 15%, Inpex dan Shell mengusulkan penggantian waktu yang hilang selama 10 tahun (2007-2017). Dengan alasan penyusunan rencana investasi sejak 2007 dengan skema kilang terapung menjadi musnah, Inpex meminta penggantian waktu selama 10 tahun. 

     Kontrak blok migas yang diteken pada 1998 itu akan habis masa kontrak pada 2028. Sementara itu, dengan perubahan skema pembangunan kilang, proyek diproyeksikan akan berproduksi pada 2026.

Bisnis Indonesia, Page-22, Wednesday, Jan 3, 2018

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel