google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Pertamina Optimizes Blocks Overseas - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

MARKET

Tuesday, January 23, 2018

Pertamina Optimizes Blocks Overseas



PT Pertamina targets oil and gas production and overseas work areas abroad this year at 108,000 barrels of oil equivalent per day.

This government-owned company will also optimize existing oil fields overseas to pursue the target.

Syamsu Alam

Upstream Director of Pertamina Syamsu Alam said that the company's overseas oil and gas production growth is targeted to increase. Over the past year, the increase in oil and gas production has been driven by oil and gas blocks in Gabon and Iraq.

"This year, we can pursue the production of 108,000 barrels of oil equivalent per day with the optimization of available overseas blocks," he said, Friday (19/1).

Pertamina oil field production target is not too aggressive when compared with last year. The company only targets a 3.84 percent increase compared to last year's 104,000 barrel of oil equivalent per day (boepd).

In 2017, the company actually recorded a significant increase in oil and gas production overseas, 18% to 18.18% compared to the previous year. Oil and gas production abroad is higher than the previously set target of 92,000 barrels of oil equivalent per day.

In detail, Pertamina's gas production from overseas oil and gas fields in 2017 recorded a substantial increase of 26.14% to 275 million cubic feet per day (MMscfd) compared to the previous year. In addition, Pertamina is exploring to acquire new oil and gas blocks in Algeria this year.

Syamsu said that the company did not use the acquisition scheme in obtaining oil and gas blocks in Algeria. The costs incurred by Pertamina were directly for investment, not for acquisition.

"We went there with the spirit of G to G [government to government / inter-governmental cooperation]. We are still waiting to be able to share how many shares there, "he said.

Archandra Tahar

Related to the plan, Deputy Minister of Energy and Mineral Resources (ESDM) Archandra Tahar admitted that it is still waiting for the official report from Pertamina.

"I have not got the official report yet," he said.

Oil and gas blocks in Algeria to be worked on by Pertamina with Sonatrach, Algeria oil and gas company, there are 30 wells that have not been produced. Syamsu added that his company could not estimate the time the company could enter the new block in Algeria.

"How fast can get in there, it all depends on the results of the assessment," he said.

Therefore, he did not include the potential of the new oil and gas block in Algeria into the company's oil and gas production target abroad this year.

East Natuna Block

EAST NATUNA

Meanwhile, Pertamina has got a partner candidate to work on East Natuna Block. The potential partner has officially filed for being a partner company in managing East Natuna. However, the company's identity was not PetroChina International Company, who had expressed interest in becoming a partner of the government-owned company in the block.

Syamsu Alam said that the consortium of East Natuna Block is now disbanded. the company was looking for a company who are interested in partnering in managing the block.

"There is already an official interest, we hope to have more than one partner if we see the difficulty of managing the block."

Previously, Pertamina with ExxonMobil and PTT EP Thailand became a consortium to manage East Natuna Block. However, ExxonMobil & PTT EP decided to leave in the middle of last year.

IN INDONESIA

Pertamina Optimalkan Blok di Luar Negeri

PT Pertamina menargetkan produksi minyak dan gas bumi dan wilayah kerja perushaan yang berada di luar negeri pada tahun ini sebesar 108.000 barel setara minyak per hari.

Perusahaan milik pemerintah ini pun akan mengoptimalisasi lapangan minyak yang sudah ada di luar negeri untuk mengejar
target tersebut. 

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan, pertumbuhan produksi minyak dan gas bumi perusahaan di luar
negeri ditargetkan terus meningkat. Sepanjang tahun lalu, kenaikan produksi migas perusahaan didorong oleh blok migas di Gabon dan Irak.

“Pada tahun ini, kami kejar bisa produksi 108.000 barel ekuivalen [minyak] per hari dengan optimalisasi blok di luar negeri yang tersedia,” ujarnya, Jumat (19/1).

Target produksi lapangan minyak Pertamina itu tidak terlalu agresif bila dibandingkan dengan tahun lalu. Pasalnya, perusahaan hanya menargetkan kenaikan 3,84% dibandingkan realisasi sepanjang tahu lalu yang sebesar 104.000 barel setara minyak per hari (barrel of oil equivalent per day/boepd).

Pada 2017, perusahaan justru mencatatkan kenaikan produksi migas di luar negeri yang signifikan, yaini 18,18% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Produksi migas di luar negeri perusahaan pun lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebelumnya sebesar 92.000 barel setara minyak per hari.

Secara rinci, produksi gas bumi Pertamina yang berasal dari lapangan migas di luar negeri pada 2017 mencatatkan kenaikan cukup tinggi, yaitu sebesar 26,14% menjadi 275 juta kaki kubik per hari (MMscfd) dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selain itu, Pertamina sedang melakukan penjajakan untuk mendapatkan blok migas baru di Aljazair pada tahun ini.

Syamsu menuturkan, perusahaan tidak menggunakan skema akuisisi dalam mendapatkan blok migas di Aljazair Biaya yang dikeluarkan oleh Pertamina pun langsung untuk investasi, bukan untuk akuisisi. 

“Kami masuk ke sana dengan semangat G to G [goverment to goverment/kerja sama antar pemerintah]. Kami pun masih menunggu nanti akan dapat bagian saham berapa banyak di sana ,” tuturnya.

Terkait dengan rencana itu, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengaku bahwa pihaknya masih menunggu laporan resmi dari Pertamina. 

“Saya belum mendapatkan laporan resminya,” ujarnya.

Blok migas di Aljazair yang akan digarap Pertamina bersama Sonatrach, perusahaan migas Aljazair, sudah terdapat 30 sumur yang belum produksi. Syamsu menambahkan, pihaknya tidak bisa memperkirakan waktu perusahaan bisa masuk ke blok baru di Aljazair tersebut. 

“Seberapa cepat bisa masuk ke sana, semua tergantung kepada hasil dari penjajakan,” tuturnya.

Untuk itu, dia tidak memasukkan potensi garapan blok migas barn di Aljazair itu ke dalam target produksi migas perusahaan di luar negeri pada tahun ini. 

EAST NATUNA

Sementara itu, Pertamina sudah mendapatkan calon mitra untuk menggarap Blok East Natuna. Calon mitra itu telah mengajukan secara resmi untuk menjadi mitra perusahaan dalam mengelola East Natuna. Namun, identitas perusahaan itu bukan Petrochina Intemasional Companies, yang sempat mengutarakan ketertarikan menjadi mitra perusahaan milik pemerintah itu di blok tersebut.

Syamsu Alam mengatakan, konsonsium Blok East Natuna saat ini sudah bubar. perusahaan pun tengah mencari perusahaan yang berminat untuk bermitra dalam mengelola blok tersebut. 

“Sudah ada yang berminat secara resmi, kami berharap bisa lebih dari satu mitra kalau melihat tingkat kesulitan mengelola blok tersebut.“

Sebelumnya, Pertamina bersama ExxonMobil dan PTT EP Thailand menjadi satu konsorsium untuk mengelola Blok East Natuna. Namun, ExxonMobil & PTT EP memutuskan untuk keluar pada pertengahan tahun lalu.

Bisnis Indonesia,Page-30, Monday, Jan 22, 2018

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel