google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Pertamina to Buy LPG from Sonatrach - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Tuesday, January 23, 2018

Pertamina to Buy LPG from Sonatrach



PT Pertamina plans to buy direct liquefied petroleum gas (LPG) from the state-owned oil and gas company Algeria, Sonatrach, to meet domestic demand. The reason, so far the company obtained the supply of LPG from traders.

Syamsu Alam

Upstream Director of Pertamina Syamsu Alam said the Mahakam block now no longer supplies LPG to be processed to Bontang Refinery. Because the newly acquired block from Total E & P Indonesie is no longer producing LPG. This is because Pertamina has now moved to a more superficial layer that contains only lean gas.

For information, in general, natural gas is divided into two types, dry or lean gas, and wet or rich gas. Lean gas is a natural gas that has a concentration of methane (CH4) and ethane (C2H6) is high enough. While rich gas is a natural gas containing propane (CSHS), butane (C4H10), and hydrocarbons pentane and heptane in high concentrations. LPG is produced from propane and butane.

With the reduced production of LPG, Alam continued, the import will be bigger. The company plans to buy direct LPG from Algeria.

"We buy LPG directly to Sonatrach. Sonatrach has not been exporting LPG to Indonesia yet, "he said in Jakarta. This plan is still in the exploratory stage.

Previously, the company has signed a memorandum of understanding on the management of oil and gas blocks in Algeria with Sonatrach. Through this new agreement, the Algerian state-owned oil and gas company opens opportunities for Pertamina to develop existing assets and work on new assets with a production potential of 20-30 thousand barrel per day and total reserves of more than 100 million barrels of oil.

Elia Massa Manik

Not only in the upstream, Pertamina President Director Elia Massa Manik stated that the MoU also opens opportunities for downstream cooperation, including working on the potential of liquefied natural gas (LNG) and liquefied petroleum gas (LPG).

Because the memorandum of understanding is a proof that the company is considered serious work on the field outside the country, especially three fields in Algeria.

Ego Syahrial

Meanwhile, Secretary General and Director General of Oil and Gas at the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) Ego Syahrial added that not only the Mahakam block, almost all inventions of oil and gas reserves in Indonesia are indicated to only produce lean gas. That is, the supply of LPG will be reduced. To anticipate this, it will boost the construction of household gas networks.

"In RUEN (national general plan of energy), we turn to city gas. So we propose city gas, "he explained.

Therefore, it will continue the construction of a gas network to households to reach 1.9 million connections in 2019. This year, it will build a gas network of 80 thousand connections. Initially, the gas network will be built in several cities, namely Medan City, Prabumulih City, Musi Rawas Regency, Semarang City, Pasuruan City, Sidoarjo Regency, Probolinggo City, Bontang City, Balikpapan City, Penajam Paser Regency, Tarakan City, Wajo Regency, Banggai Regency, and Kota Sorong.

Currently, the new gas network connection reaches about 300 thousand households.

"Ideally we can (subtract LPG imports) if it has 3 million connections. We are targeting 1.9 million connections, if this is realized, imports could be reduced, "Ego said.

In the General Plan of National Energy (RUEN), gas network development targets are set higher. In detail, in 2025 it is targeted that there will be a gas network of 4.73 million connections, then increase again to 7.73 million connections by 2030. During 2009-2016, a built-in gas network of 189 thousand household connections.

IN INDONESIA

Pertamina Akan Beli LPG dari Sonatrach


PT Pertamina berencana membeli langsung gas minyak cair (liquefied petroleum gas/LPG) dari perusahaan migas milik pemerintah Aljazair, Sonatrach, untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pasalnya, selama ini perseroan memperoleh pasokan LPG dari trader.

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan, Blok Mahakam kini tidak lagi memasok LPG untuk diolah ke Kilang Bontang. Pasalnya, blok yang baru saja diambil alih dari Total E & P Indonesie itu tidak lagi memproduksi LPG. Hal ini karena Pertamina kini sudah beralih ke lapisan yang lebih dangkal yang hanya mengandung lean gas.

Sebagai informasi, secara umum gas alam terbagi menjadi dua jenis, dry atau lean gas dan wet atau rich gas. Lean gas merupakan gas alam yang memiliki konsentrasi metana (CH4) dan etana (C2H6) cukup tinggi. Sementara rich gas adalah gas alam yang mengandung propana (CSHS), butana (C4H10), serta hidrokarbon pentana dan heptana dalam konsentrasi tinggi. LPG dihasilkan dari propana dan butana.

Dengan berkurangnya produksi LPG, lanjut Alam, maka impornya akan makin besar. Perseroan berencana membeli langsung LPG dari Aljazair. 

“Kami beli LPG langsung ke Sonatrach. Sonatrach selama ini belum ada ekspor LPG ke Indonesia ,” kata dia di Jakarta. Rencana ini masih dalam tahap penjajakan.

Sebelumnya, perseroan telah meneken revisi nota kesepahaman pengelolaan blok migas di Aljazair dengan Sonatrach. Melalui kesepakatan baru ini, perusahaan migas milik pemerintah Aljazair itu membuka peluang bagi Pertamina untuk mengembangkan aset eksisting serta menggarap aset baru yang memiliki potensi produksi 20-30 ribu bph dan total cadangan lebih dari 100 juta barel minyak.

Tidak hanya di hulu, Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik menyatakan, nota kesepahaman ini juga membuka peluang bagi kerja sama di hilir, termasuk menggarap potensi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) serta gas minyak cair (liquefied petroleum gas/LPG). 

Pasalnya, nota kesepahaman ini merupakan bukti bahwa perseroan dinilai serius menggarap lapangan di luar negeri, utamanya tiga lapangan di Aljazair. 

Sementara itu, Sekretaris Jenderal merangkap Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial menambahkan, tidak hanya Blok Mahakam, hampir semua temuan cadangan migas di Indonesia diindikasi hanya menghasilkan lean gas. Artinya, pasokan LPG bakal berkurang. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya akan menggenjot pembangunan jaringan gas rumah tangga.

“Dalam RUEN (rencana umum energi nasional), kita beralih ke city gas. Makanya kita usulkan city gas,” jelasnya.

Untuk itu, pihaknya akan melanjutkan pembangunan jaringan gas ke rumah tangga hingga mencapai 1,9 juta sambungan pada 2019. Pada tahun ini, pihaknya akan membangun jaringan gas 80 ribu sambungan. Awalnya jaringan gas akan dibangun di beberapa kota, yakni Kota Medan, Kota Prabumulih, Kabupaten Musi Rawas, Kota Semarang, Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Probolinggo, Kota Bontang, Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser, Kota Tarakan, Kabupaten Wajo, Kabupaten Banggai, dan Kota Sorong.

Saat ini, sambungan jaringan gas baru mencapai sekitar 300 ribu rumah tangga. 

“Idealnya kita bisa (kurangi impor LPG) kalau sudah 3 juta sambungannya. Kita menargetkan 1,9 juta sambungan, kalau ini direalisasikan, impor bisa berkurang,” kata Ego. 

Dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), target pembangunan jaringan gas ditetapkan lebih tinggi. Rincinya, pada 2025 ditargetkan akan ada jaringan gas sebanyak 4,73 juta sambungan, kemudian naik lagi menjadi 7,73 juta sambungan pada 2030. Selama 2009-2016, jaringan gas yang telah terbangun yakni sebanyak 189 ribu sambungan rumah tangga.

Investor Daily, Page- 9, Tuesday, Jan 23, 2018

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel