Deputy of Mining Business, Strategic Industries, and Media of the Ministry of State-Owned Enterprises, Fajar Harry Sampurna said that one of the plans in oil and gas holding PGN will focus on managing and managing all gas business so far. Later, despite being a subsidiary of Pertamina, but PGN will take care of all the downstream of gas activities.
"The plan is in the midstream to downstream of gas will be handled PGN later," said Harry, Monday (22/1).
Harry explained with the holding, then PGN will change its status into a subsidiary of Pertamina. Under the command of Pertamina, PGN will serve as sub-holding and remain a business focus on the natural gas sector. Even its role will be further expanded with business management and sales of natural gas.
PGN's scope of work also includes managing the Arun LNG plant, FSRU East Java and a number of gas businesses that have been managed directly by Pertamina or its subsidiaries. So that all things related to natural gas affairs will be managed directly by PGN.
Meanwhile Pertamina will remain focused on the upstream and downstream sector of petroleum, while also overseeing PGN's performance. PGN is scheduled to hold a General Meeting of Shareholders (GMS) on January 25, 2018. Agenda of the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) related to the amendment of the articles of association. Citing the openness of Indonesia Stock Exchange (IDX).
IN INDONESIA
PGN Akan Tangani Sektor Gas di Holding Migas
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurna mengatakan salah satu rencana dalam holding migas nantinya PGN akan fokus mengatur dan mengelola seluruh bisnis gas selama ini. Nantinya, walaupun menjadi anak usaha Pertamina, namun PGN yang akan mengurus semua downstream dari kegiatan gas.
"Rencananya seperti itu. Dalam perencanaan memang midstream to downstream dari gas akan ditangani PGN nantinya," ujar Harry, Senin (22/1).
Harry menjelaskan dengan adanya holding, maka PGN akan berubah statusnya menjadi anak perusahaan Pertamina. Di bawah komando Pertamina, PGN akan berperan sebagai subholding dan tetap memiliki fokus bisnis pada sektor gas bumi. Bahkan peranannya akan lebih diperluas dengan bisnis pengelolaan dan penjualan gas bumi.
Lingkup kerja PGN juga termasuk mengelola kilang LNG Arun, FSRU Jawa Barat dan sejumlah bisnis gas yang selama ini dikelola langsung oleh Pertamina ataupun anak usahanya. Sehingga semua hal yang terkait dengan urusan gas bumi akan dikelola langsung oleh PGN.
Sementara Pertamina akan tetap fokus sektor hulu dan hilir minyak bumi, sekaligus juga mengawasi kinerja PGN. PGN direncanakan akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 25 Januari 2018 mendatang. Agenda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) terkait perubahan anggaran dasar. Mengutip keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Harian Bangsa, Page-4, Tuesday, Jan 23, 2018
No comments:
Post a Comment