google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Production Target Down - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Tuesday, January 2, 2018

Production Target Down



The target of natural gas production from the Mahakam block in 2018 is 916 million cubic feet per day or Down by 32.65% compared to the realization as of November 2017.

The Mahakam Block gas production target refers to the work plan and budget proposed by PT Pertamina as the new operator of offshore oil and gas blocks in East Kalimantan. Based on data from SKK Migas, the daily average gas production of Mahakam Block as of November 2017 reached 1.360 million cubic feet per day / MMscfd and condensate of 52,000 barrels per day (bpd).

The Mahakam Block

The target of condensate production in the Mahakam block this year is only 42,000 bpd, lower than the realization during 2017. The oil and gas production target this year is achieved by drilling 69 development wells, 132 reforestation wells, 5,623 wells and advanced development plan on five oil and gas fields in the Mahakam block. Previously, Pertamina targeted gas production of 1,100 MMScfd and 48,000 bph condensate.

In terms of activities, Pertamina previously planned to drill 55 development wells, 125 wells for re-operation, and maintenance of 5,500 wells.

Head of Program and Communications Division of SKK Migas Wisnu Prabawa Taher said it was considering technical discussions on the side of reservoir capability and economy.

"I do not know the 1,100 [MMscfd]. The details are nearly 1,000 [MMscfd]. Already through technical discussion we also discuss the reservoir and economy, "he said

From Pertamina data, the Mahakam block gas production is estimated to increase to 1,207 MMscfd from the condition should be around 782 MMscfd by 2019. Gas production is also projected to rise in 2020 to 1,268 MMscfd from the condition of 551 MMscfd. Production rates in the range of 1,200 MMScfd will survive until 2022 when the real conditions, without the effort of adding the well drilling, ie 274 MMscfd.

Related to Mahakam oil and gas production plan in 2018, President Director of PT Pertamina Hulu Indonesia, a subsidiary of Pertamina managing the Mahakam block, Bambang Manumayoso did not respond when contacted.

The Mahakam Block cooperation contract operated by Pertamina replaces Total E & P Indonesie on Monday, January 1, 2018. Pertamina has signed a new cooperation contract for the management of the Mahakam block in 2015. The Government has set a time of 2 years to transition the operation of the Mahakam Block previously operated by Total France cooperated with Inpex Japan for 50 years.

KEEP PRODUCTION

Upstream Director of Pertamina Syamsu Alam said that it has made efforts to maintain production of the Mahakam Block which contributes about 30% of national gas production. Until the end of the transition period, the company can complete 14 well drilling.

Although it has passed the peak production period in the period 2003-2009, the ability of the Mahakam Block to emit oil and gas is still maintained. Total oil and gas reserves remaining by 2016 amounted to 57 million barrels of oil and gas 4.9 trillion cubic feet.

However, from Working Meeting material with Commission VII in January 2016 using data from January 1, 2015, the proven reserve status for oil is 91, 37 million barrels of oil and gas 2.4 trillion cubic feet. Syamsu said, the company is optimistic to achieve oil and gas production target with a budget of US $ 1.7 billion and adjustment of 530 current contracts with third parties. Another thing that is also important is the transition of 98.23% of the workforce previously uniformed Total also runs smoothly.

IN INDONESIA

Target Produksi Turun


Target produksi gas bumi dari Blok Mahakam pada 2018 sebesar 916 juta kaki kubik per hari atau Turun hingga 32,65% dibandingkan dengan realisasi per November 2017.

Target produksi gas bumi Blok Mahakam itu mengacu pada rencana kerja dan anggaran yang diajukan oleh PT Pertamina sebagai operator baru blok migas lepas pantai di Kalimantan Timur tersebut. Berdasarkan data SKK Migas, rerata harian produksi gas Blok Mahakam per November 2017 mencapai 1.360 juta kaki kubik per hari/MMscfd dan kondensat 52.000 barel per hari (bph).

Target produksi kondensat di Blok Mahakam pada tahun ini hanya 42.000 bph, lebih rendah dari realisasi selama 2017. Target produksi minyak dan gas bumi pada tahun ini dicapai melalui pengeboran 69 sumur pengembangan, pengeboran ulang 132 sumur, 5.623 perbaikan sumur serta pengajuan rencana pengembangan lanjutan pada lima lapangan migas di Blok Mahakam. Sebelumnya, Pertamina menargetkan produksi gas sebesar 1.100 MMScfd dan kondensat 48.000 bph.

Dari sisi kegiatan, Pertamina sebelumnya berencana melakukan pengeboran 55 sumur pengembangan, 125 sumur kegiatan kerja ulang, dan perawatan 5.500 sumur.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan bahwa pihaknya mempertimbangkan pembahasan teknis dari sisi kemampuan reservoir dan keekonomian.

“Saya tidak tahu yang 1.100 [MMscfd]. Detailnya memang hampir 1.000 [MMscfd]. Sudah melalui pembahasan teknis kita juga membahas reservoir dan keekonomian," ujarnya 

Dari data Pertamina, produksi gas Blok Mahakam diperkirakan naik menjadi 1.207 MMscfd dari kondisi seharusnya sekitar 782 MMscfd pada 2019. Produksi gas juga diproyeksikan naik pada 2020 menjadi 1.268 MMscfd dari kondisi seharusnya 551 MMscfd. Angka produksi di kisaran 1.200 MMScfd akan tetap bertahan hingga 2022 saat kondisi sesungguhnya, tanpa upaya penambahan pengeboran sumur, yakni 274 MMscfd.

Terkait dengan rencana produksi migas Mahakam pada 2018, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia, anak usaha Pertamina yang mengelola Blok Mahakam, Bambang Manumayoso tidak memberikan respons ketika dihubungi. 

Kontrak kerja sama Blok Mahakam yang dioperatori Pertamina, menggantikan Total E&P Indonesie mulai berlaku Senin, 1 Januari 2018. Pertamina telah menandatangani kontrak kerja sama baru untuk pengelolaan Blok Mahakam pada 2015. Pemerintah menetapkan waktu 2 tahun untuk melakukan transisi operasi Blok Mahakam yang sebelumnya dioperasikan oleh Total Perancis bekerja sama dengan Inpex Jepang selama 50 tahun.

MENJAGA PRODUKSI

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan upaya untuk bisa mempertahankan produksi Blok Mahakam yang berkontribusi sekitar 30% dari produksi gas nasional. Hingga akhir masa transisi, perseroan bisa menyelesaikan 14 pengeboran sumur.

Meskipun telah melewati masa produksi puncak pada periode 2003-2009, kemampuan Blok Mahakam menyemburkan migas masih terjaga. Total cadangan migas yang tersisa per 2016 sebesar 57 juta barel minyak dan gas 4,9 triliun kaki kubik. 

Namun, dari materi Rapat Kerja dengan Komisi VII pada Januari 2016 yang menggunakan data 1 Januari 2015, status cadangan terbukti untuk minyak sebesar 91 ,37 juta barel minyak dan gas 2,4 triliun kaki kubik. Syamsu menuturkan, perseroan optimistis dapat mencapai target produksi migas dengan anggaran US$1,7 miliar dan penyesuaian 530 kontrak saat ini dengan pihak ketiga. Hal lain yang juga penting peralihan 98,23% tenaga kerja yang sebelumnya berseragam Total juga berjalan mulus.

Bisnis Indonesia, Page-22, Tuesday, Jan 2, 2018

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel