PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI) is currently working on one of the Jatiasri-9 (Jas-9) fields owned by PT Pertamina EP by operating one of the Cyber-55 Rigs.
Cyber rigs are rigs that are operated and controlled accurately with computer systems. The 1500 HP (Horse Power) Rig Cyber-55 with # RIG PDSI # 31.3 / D1500-E code is operated in the Jas-9 field since December 30, 2017.
Cyber rigs
The cyber rig has a maximum setup system, operated by only one person with the support of 5 600 volt power generator engine.
"Out of a total of 10 cyber rigs we have, it never stops working on exploration projects. Currently there are 4 units operated in Java, 3 for Geothermal project, and 3 units in Aceh "he explained.
Previously the cyber rig has also been operated in Kalimantan for exploration purposes in the business environment of Pertamina and in other Contractor Cooperation Contracts (KKKS/CCC) in Indonesia.
Comedy added the PDSI cyber rig has a power of 1500 HP and 1000 HP where its usage will be adjusted to the depth and drilling that will be done.
"In Jas-9 field we operate a 1500HP rig for a depth of 3350 meters," he said.
With the number of drilling requests using cyber rigs, PDSI plans in 2018 will again procure 6 cyber rigs, namely 3 units of 1500 HP and 3 units of 1000 HP.
"We are optimistic, the future projection of cyber rigs will be indispensable to our customers, where more safety by minimizing the risks that become one of the considerations of demand for the use of this cyber rig," he concluded.
IN INDONESIA
PDSI Optimalkan Pengoperasian Rig Cyber
PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI) saat ini sedang mengerjakan salah satu lapangan Jatiasri-9 (Jas-9) milik PT Pertamina EP dengan mengoperasikan salah satu Rig Cyber - 55.
Rig Cyber merupakan rig yang dioperasikan dan dikontrol secara akurat dengan sistem komputer. Rig Cyber-55 berkekuatan 1500 HP (Horse Power) dengan kode # RIG PDSI # 31.3/D1500-E dioperasikan di lapangan Jas-9 sejak 30 Desember 2017.
Menurut Project Manager PDSI Jawa - KTI (Kawasan Timur Indonesia), Komedi, rig tersebut merupakan satu dari 10 rig cyber yang dimiliki PDSI, yang dibeli sejak tahun 2011. Rig buatan Amerika tersebut menjadi primadona pengeboran karena memiliki berbagai keunggulan antara lain pengoperasiannya menggunakan sistem pengoperasian dengan layar sentuh, dimana satu monitor bisa mengontrol semua peralatan yang ada dan bisa memberikan informasi berdasarkan aktivitas pengeboran yang dilakukan dengan sistem alarm dan Warning.
Rig cyber memiliki sistem pengaturan yang maksimal, hanya dioperasikan satu orang dengan dukungan 5 mesin genset berkekuatan 600 volt.
“Dari total 10 rig cyber yang kami miliki, semuanya tidak pernah berhenti untuk mengerjakan berbagai proyek eksplorasi. Saat ini ada 4 unit dioperasikan di Pulau Jawa, 3 untuk proyek Geothermal, dan 3 unit di Aceh" jelasnya.
Sebelumnya rig cyber juga pernah dioperasikan di Kalimantan untuk keperluan eksplorasi di lingkungan bisnis Pertamina maupun di Kontraktor Kontrak Kerjasama lainnya (KKKS) yang ada di Indonesia.
Komedi menambahkan rig cyber yang dimiliki PDSI memiliki kekuatan 1500 HP dan 1000 HP dimana penggunaannya akan disesuaikan dengan kedalaman dan pengeboran yang akan dilakukan.
“Di lapangan Jas-9 ini kami mengoperasikan rig 1500HP untuk kedalaman 3350 meter,”katanya.
Dengan banyaknya permintaan pengeboran menggunakan rig cyber, rencananya PDSI pada tahun 2018 ini akan kembali melakukan pengadaan 6 rig cyber, yakni 3 unit berbekuatan 1500 HP dan 3 unit berkekuatan 1000 HP.
"Kami optimis, proyeksi ke depan rig cyber akan sangat diperlukan untuk konsumen kami, dimana lebih safety dengan meminimalisir risiko yang menjadi salah satu pertimbangan permintaan penggunaan rig cyber ini,"pungkasnya.
Investor Daily, Page-9, Monday, Feb 5, 2018
No comments:
Post a Comment