google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Pertamina EP Targets Oil and Gas Production 253,202 MBOEPD - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Tuesday, February 27, 2018

Pertamina EP Targets Oil and Gas Production 253,202 MBOEPD



    PT Pertamina EP, a subsidiary of PT Pertamina (Persero), targets oil and gas production in 2018 to be 253,202 barrel oil equivalent per day (BOEPD), up slightly from oil and gas production in 2017 of 253 MMBOEPD. Meanwhile, revenue is targeted at US $ 2.78 billion or more than the realization in 2017 of US $ 2.76 billion.

"The increase in production in-2018 is expected to be obtained from several well development drilling activities and work over that has been done. This year will be a drilling program of 83 development wells and 146 wells work over, "said President Director of PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf.


    
     According to Nanang, several fields that are expected to contribute significantly are Bunyu field in East Kalimantan as well as several other fields in asset 2 which during 2017 contributed greatly. As for the gas production is expected from several projects that are ready for production or on stream.

"Gas production is 2018, smaller than the actual production of 2017. This is because there is planned shut down at Subang Field, West Java and Matindok in Banggai, Central Sulawesi because PT Donggi Senoro LNG refinery is turn around. But from the accumulated oil and gas production (oil and gas) is greater than the realization in 2017, "said Nanang.

    In addition to several fields that are expected to contribute to the increased production of Pertamina EP in 2018, the increase in production is derived from the commitment of the implementation of work plan based on priority scale together with SKK oil and gas and PT Pertamina (Persero) and synergy with other subsidiaries.

    With the increase in production targets, revenue will also go up. In addition, the increase in revenue is projected with oil prices that will continue to improve or at least still the same as the end of 2017.

"The most important thing to be able to increase revenue is the implementation of the program according to target time, budget and quality based on priority scale and efficiency," he said.

    On the other hand, Nanang explained about the increase of oil and gas reserves. This year Pertamina EP plans to drill proving up of 23 wells from asset 1 to asset 5. Other activities undertaken are plan of Develeopment (POD) from the structure of new exploration findings such as Karang Makmur and Benggala wells then POFD making activity at well Betung, Semberah, North Mahakam Phase 2, Recognize Acid and Carambola. There is also reassessment activity of updating data in West Musi structure.

"The total of all efforts made is 55.59 MMBOE. And as of January 1, 2018, Pertamina EP's total oil and gas reserves amounted to 1,940.15 MMBOE, "he said.

    Nanang said that in 2017, the company recorded a net profit of US $ 615 million, up 4.4 percent compared to the net profit of US $ 589 million in 2016. The increase in net profit was supported by an increase in revenues from US $ 2.49 billion in 2016 US $ 2.76 billion in 2017.

    The drivers of net profit increase also came from oil stocks released last year that lifting reached 77,900 barrels per day, higher than average production of 2017 of 77,200 bph. The increase in profits is also sustained by prices global crude oil improved at the end of last year. Moreover, from the end of 2017 the global oil price reaches US $ 70 per barrel for Brent oil.

"This will help Pertamina EP net profit increase," Nanang said.

    Throughout 2017, Pertamina declared oil and gas production of 252 mmboepd or 96% of the target in the company's budget work plan (RKAP). The realization of oil and gas production consists of 77,200 bpd of oil production or 91% of the target and 1,018 mmscfd of gas reaching 98% of RKAP.

    Pertamina EP Asset 2, Pertamina EP's business unit contributes the largest oil and gas. Throughout 2017, Pertamina EP Asset 2 consisting of five fields, Prabumulih, Limau, Adera and Pendopo, contributed 22.5% or 17,394 bph of oil to Pertamina EP. Gas production contributed 42.6% or 433.90 mmscfd.

    In 2017 Pertamina EP issued a capital expenditure of US $ 644 million with operating expenses of US $ 1.17 billion. This year, the company projected capital expenditures of US $ 755 million and operating expenses of approximately US $ 1.27 billion.

IN INDONESIA

Pertamina EP Targetkan Produksi Migas 253,202 MBOEPD  


    PT Pertamina EP anak usaha PT Pertamina (Persero), menargetkan produksi minyak dan gas pada 2018 sebesar 253,202 barel setara minyak (Barrel Oil Equivalent Per Day/BOEPD) atau naik sedikit dari realisasi produksi minyak dan gas 2017 sebesar 253 MMBOEPD. Sementara pendapatan ditargetkan US$ 2,78 miliar atau Iebih besar dari realisasi pada 2017 sebesar US$ 2,76 miliar.

“Kenaikan produksi pada-2018 diharapkan didapat dari beberapa kegiatan pemboran sumur pengembangan dan work over yang sudah dilakukan. Tahun ini akan dilakukan program pemboran 83 sumur pengembangan dan 146 sumur work over,” ujar Presiden Direktur PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf.

    Menurut Nanang, beberapa lapangan yang diharapkan memberikan kontribusi besar adalah lapangan Bunyu di Kalimantan Timur serta beberapa lapangan lain di asset 2 yang selama 2017 memberikan kontribusi besar. Sementara untuk produksi gas diharapkan dari beberapa project yang sudah siap produksi atau on stream.

“Produksi gas 2018, lebih kecil dibandingkan realisasi produksi 2017. Hal ini karena ada planned shut down di Lapangan Subang, Jawa Barat dan Matindok di Banggai, Sulawesi Tengah karena kilang PT Donggi Senoro LNG ada turn around. Namun dari akumulasi produksi migas (minyak dan gas) lebih besar dibandingkan realisasi di 2017,” jelas Nanang.

    Selain beberapa lapangan yang diharapkan memberi kontribusi dalam peningkatan produksi Pertamina EP di 2018, kenaikan produksi didapatkan dari komitmen pelaksanaan penyusunan rencana kerja berdasarkan skala prioritas bersama SKK migas dan PT Pertamina (persero) serta sinergi yang dilakukan dengan anak perusahaan lain.

    Dengan kenaikan target produksi, pendapatan juga akan ikut naik. Selain itu kenaikan pendapatan diproyeksikan dengan harga minyak yang masih akan terus membaik atau setidaknya masih sama seperti akhir 2017.

“Yang terpenting juga untuk bisa meningkatkan pendapatan adalah pelaksanaan program sesuai target waktu, anggaran dan kualitas berdasarkan skala prioritas dan efisiensi,” katanya.

    Pada bagian lain, Nanang menjelaskan soal peningkatan cadangan migas. Tahun ini Pertamina EP merencanakan pemboran proving up sebanyak 23 sumur dari asset 1 sampai asset 5. Kegiatan lain yang dilakukan yakni pembuatan plan of Develeopment (POD) dari struktur temuan baru eksplorasi seperti seperti sumur Karang Makmur dan Benggala kemudian aktivitas pembuatan POFD di sumur Betung, Semberah, North Mahakam Phase 2, Kenali Asam dan Belimbing. Ada juga kegiatan reassessment pemutakhiran data di struktur Musi Barat.

“Total semua upaya yang dilakukan tersebut sebesar 55.59 MMBOE. Dan per 1 Januari 2018, total cadangan migas yang dimiliki Pertamina EP sebesar 1.940,15 MMBOE,” ujarnya.

    Nanang menyebutkan, sepanjang 2017 perseroan mencatatkan laba bersih sebesar US$ 615 juta, naik 4,4% dibandingkan laba bersih 2016 yang tercatat US$ 589 juta, Kenaikan laba bersih tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan usaha dari US$ 2,49 miliar pada 2016 menjadi US$ 2,76 miliar pada 2017.

    Pendorong peningkatan laba bersih juga berasal dari stok minyak yang dikeluarkan (dijual) tahun lalu sehingga lifting mencapai 77.900 barel per hari, lebih tinggi dari produksi rata-rata sepanjang 2017 sebesar,77.200 bph. Kenaikan laba juga ditopang oleh harga minyak mentah global yang membaik pada akhir tahun lalu. Apalagi, mulai akhir 2017 harga minyak global mencapai US$ 70 per barel untuk minyak Brent.

“Ini membantu kenaikan laba bersih Pertamina EP” ujar Nanang.

    Sepanjang 2017, Pertamina mencatakan produksi migas sebesar 252 mmboepd atau 96% dari target dalam rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP). Realisasi produksi migas tersebut terdiri atas 77.200 bph produksi minyak atau 91% dari target dan 1.018 mmscfd gas yang mencapai 98% dari RKAP.

    Pertamina EP Asset 2, unit bisnis Pertamina EP memberi kontribusi migas terbesar. Sepanjang 2017, Pertamina EP Asset 2 yang terdiri atas lima lapangan, yaitu Prabumulih, Limau, Adera, dan Pendopo, memberikan kontribusi minyak bagi Pertamina EP sebesar 22,5% atau 17.394 bph. Sedangkan produksi gas memberi kontribusi 42,6% atau sebesar 433,90 mmscfd.

    Pada 2017 Pertamina EP mengeluarkan belanja modal sebesar US$ 644 juta dengan biaya operasi sebesar US$ 1,17 miliar. Tahun ini, perseroan memproyeksikan belanja modal US$ 755 juta dan biaya operasi sekitar US$ 1,27 miliar.

Investor Daily, Page-9, Friday, Feb 2, 2018

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel