PT Pertamina (Persero) is likely to expand. This state-owned company increased capital expenditure (capex) in 2018 about US $ 5.59 billion. Last year, Pertamina budgeted US $ 3.6 billion capex.
Director of Investment Planning and Risk Management of Pertamina Gigih Prakoso said capital expenditure in the upstream sector has always dominated this SOE investment.
"Last year, Pertamina's upstream investment reached US $ 2.5 billion," said Gigih.
This year Pertamina budgeted upstream oil and gas investment reached 59% or US $ 3.29 billion. The fund is for the development of the Tiung Biru Jambaran field, instead of managing the Mahakam Block and geothermal development. In marketing, Pertamina has budgeted 15 percent of capex or US $ 838 million, up from last year's US $ 389 million.
Capex marketing used increased supply and distribution infrastructure. Capex also for the rejuvenation of ships and the implementation of one price Fuel in the Disadvantaged, Outstanding and Outermost (ST) of 50 points.
In addition to marketing, Pertamina budgeted the investment for the Directorate of Processing and Petrochemical Megaprojects by 15% or US $ 838 million. In the past year Pertamina only budgeted capex megaproyek processing and petrochemicals of US $ 415 million. Then the processing capex is US $ 167 million. The remaining gas projects are US $ 279 million and supporting research is around US $ 167 million.
IN INDONESIA
Pertamina Siapkan Capex US$ 5,59 Miliar di Tahun ini
PT Pertamina (Persero) sepertinya akan berekspansi. BUMN ini meningkatkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2018 sekitar US$ 5,59 miliar. Sementara tahun lalu, Pertamina menganggarkan capex sebesar US$ 3,6 miliar.
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Gigih Prakoso mengatakan, belanja modal di sektor hulu selalu mendominasi investasi BUMN ini.
"Tahun lalu, investasi hulu Pertamina mencapai US$ 2,5 miliar," kata Gigih.
Pada tahun ini Pertamina menganggarkan investasi hulu migas mencapai 59% atau sebesar US$ 3,29 miliar. Dana tersebut untuk pengembangan lapangan Jambaran Tiung Biru, alih kelola Blok Mahakam dan pengembangan geotermal. Di bidang pemasaran, Pertamina menganggarkan capex sebesar 15% atau sebesar US$ 838 juta, naik dibandingkan tahun lalu sebesar US$ 389 juta.
Capex pemasaran digunakan peningkatan infrastruktur pasokan dan distribusi. Capex juga juga untuk peremajaan kapal dan pelaksanaan BBM satu harga di kawasan Tertinggal, Terdepan dan Terluar (ST) sebanyak 50 titik.
Selain pemasaran, Pertamina menganggarkan investasi untuk Direktorat Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia sebesar 15% atau sebesar US$ 838 juta. Pada tahun lalu Pertamina hanya menganggarkan capex megaproyek pengolahan dan petrokimia sebesar US$ 415 juta. Lalu capex pengolahan US$ 167 juta. Sisanya proyek gas US$ 279 juta dan riset pendukung sekitar US$ 167 juta.
Kontan, Page-14, Tuesday, Jan 30, 2018
No comments:
Post a Comment