PT Pertamina EP, a subsidiary of PT Pertamina (Persero) in oil and gas exploration and production, has budgeted capital expenditure (capex) of USD 755 million (approximately Rp 10 trillion) for this year.
The amount increased USD 111 million compared to the actual 2014 capex of USD 644 million. Pertamina EP President Director Nanang Abdul Manaf said the funds will be used to drill 12 exploration wells, new plan of development (POD), and drilling 75 development wells.
"Our production target for this year is 83,000 barrels of oil per day (BOPD) and gas of 986 million cubic feet per day (MMSCFD)," he said.
The company projected this year's revenue of USD 2.728 billion and profit of USD 547 million.
"That is assuming oil price of USD 48 per barrel," he said.
Nanang admitted that the projection is lower than last year's achievement, in which Pertamina EP booked revenues of USD 2.77 billion and net profit of USD 615 million. The high profit last year was supported by the rise in the company's production at the end of the year as well as world oil prices which at the same time also increased in the range of USD 60-70 per barrel.
"We expect oil prices to remain high, but it appears that the increase is not due to fundamental factors," he said.
He added that the target of Revenue or Profit this year is also related to lower gas production projection and selling price that did not increase. Regardless, Nanang insists it will remain aggressive in efforts to increase reserves and new oil and gas production.
As of January 2018, the company's total oil and gas reserves totaled 1,940.15 million barrels of oil equivalent. Meanwhile Pertamina EP's reserve replacement ratio (RRR) reached 14%.
Director of Exploration and Discovery of New Reserves Alfian Husein added, this year in addition to completing exploration activities in 2017, Pertamina EP will conduct 2D and 3D seismic surveys in South Kalimantan; BD survey in Sorong, Papua; 2D and 3D surveying onshore and offshore in Sulawesi, with total area reaching 1,272 km and 674 sq km.
"For exploration drilling planned 11 wells, namely 4 wells in South Sumatra, 2 in North Sumatra, 4 in West Java, 1 in Sulawesi, plus 1 well in Kalimantan which continued from last year," he said.
IN INDONESIA
PT Pertamina EP Siapkan Capex US$ 755 Juta
PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) di bidang eksplorasi dan produksi migas menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD 755 juta (sekitar Rp 10 triliun) untuk tahun ini.
Jumlah tersebut meningkat USD 111 juta dibandingkan realisasi capex pada 2017 sebesar USD 644 juta. Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan, dana tersebut antara lain akan digunakan untuk pengeboran 12 sumur eksplorasi, rencana pengembangan (plan of development/POD) baru, serta pengeboran 75 sumur pengembangan.
"Target produksi kita tahun ini adalah 83.000 barel minyak perhari (BOPD) dan gas 986 juta kaki kubik per hari (MMSCFD),” ujarnya.
Perusahaan memproyeksikan pendapatan tahun ini sebesar USD 2,728 miliar dan laba USD 547juta.
"Itu dengan asumsi harga minyak USD 48 per barel,” tuturnya.
Nanang mengakui, proyeksi tersebut lebih rendah dari capaian tahun lalu, di mana Pertamina EP membukukan pendapatan sebesar USD 2,77 miliar dan laba bersih USD 615 juta. Tingginya laba tahun lalu didukung oleh naiknya produksi perusahaan pada akhir tahun serta harga minyak dunia yang pada saat yang sama juga meningkat di kisaran USD 60-70 per barel.
"Kita berharap harga minyak tetap tinggi, tapi kelihatannya kenaikan itu bukan disebabkan faktor fundamental,” ujarnya.
Dia menambahkan, target Pendapatan ataupun laba tahun ini juga terkait proyeksi produksi gas yang lebih rendah serta harga jualnya yang tidak mengalami kenaikan. Terlepas dari itu, Nanang menegaskan pihaknya akan tetap agresif dalam upaya menambah cadangan serta produksi migas baru.
Hingga Januari 2018, total cadangan migas perusahaan mencapai 1.940,15 juta barel setara minyak. Sementara reserve replacement ratio (RRR) Pertamina EP mencapai 14%.
Direktur Eksplorasi dan Penemuan Cadangan Baru Alfian Husein menambahkan, tahun ini selain menyelesaikan kegiatan eksplorasi pada 2017,
Pertamina EP akan melakukan survei seismik 2D dan 3D di Kalimantan Selatan; survei BD di Sorong, Papua; survei 2D dan 3D di darat dan lepas pantai di Sulawesi, dengan total luas mencapai 1.272 km dan 674 km persegi.
”Untuk pengeboran eksplorasi direncanakan 11 sumur, yakni 4 sumur di Sumatra Selatan, 2 di Sumatra Utara, 4 di Jawa Barat, 1 di Sulawesi, plus 1 sumur di Kalimantan yang diteruskan dari tahun lalu,” katanya.
Koran Sindo, Page-18, Thursday, Feb 1, 2018
No comments:
Post a Comment