Sukowati Field oil production, which is a unitization, aka merging into Tuban's work area is suspected to be no longer the operator's concern. This is evident from the decline in production in Sukowati Square to below 6,000 barrels per day (bpd) in January 2018, compared to January 2012 production of 11,000 bpd.
The decline in production is due to the Joint Operation Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB-PPEJ) contract which will end on February 28, 2018. Currently in Tuban Block there are two oil and gas fields, namely Sukowati Field with 11,000 bph production and Mudi Field with 4,000 bph production.
President Director of PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf said that his office has sent a letter to the Special Unit for Upstream Oil and Gas Business (SKK Migas). Pertamina's subsidiary also held a discussion with SKK Migas on Sukowati Field to be handed over to Pertamina EP.
In the unitization contract with Tuban Block, the company owns 80% and 20% participating interest (PI) owned by Joint Operation Body of Pertamina-Petrochina East Java (JOB-PPEJ).
"We are aware, otherwise the production investment will not be back, so we offer the farm in for 20%," said Nanang, Wednesday (31/1).
Unfortunately, the desire to farm in (take over shares) was not addressed by the Tuban Block operator. In fact, when the production of Tuban Block post-government no longer extend the contract continues to decline. Pertamina EP must act. Nanang reminded if there is no action in Sukowati Square which has 33 wells oil production there will continue to fall.
Nanang guarantees that if Sukowati Field belongs to Pertamina EP, there will be full drilling work over work and drilling of injection wells to return production as before. Even the budget issue is no longer a problem for Pertamina EP.
In addition to Sukowati, Pertamina EP is also interested in the Sanga-Sanga field in direct contact with the Sanga-Sanga Block owned by Vico and Saka Energi. In agreement with Vico, Pertamina EP may only drill 1,200 meters below ground level.
Meanwhile, the remaining blocks of oil and gas blocks may be granted to Pertamina Hulu Energi and Pertamina Hulu Indonesia.
"We are only in those two, Tuban Block or Sukowati Square and Sanga-Sanga," Nanang said.
IN INDONESIA
Produksi Lapangan Sukowati Menurun
Produksi minyak Lapangan Sukowati yang merupakan unitisasi, alias penggabungan ke dalam wilayah kerja Tuban diduga tidak lagi menjadi perhatian sang operator. Ini terlihat dari menurunnya produksi di Lapangan Sukowati hingga di bawah 6.000 barel per hari (bph) pada Januari 2018, dibandingkan produksi Januari 2017 yang sebesar 11.000 bph.
Penurunan produksi ini karena kontrak Joint Operation Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB-PPEJ) akan berakhir pada 28 Februari 2018. Saat ini di Blok Tuban terdapat dua lapangan migas, yakni Lapangan Sukowati produksinya 11.000 bph dan Lapangan Mudi dengan produksi 4.000 bph.
Direktur Utama PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengungkapkan, pihaknya sudah mengirimkan surat kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Anak usaha Pertamina juga juga melakukan diskusi dengan SKK Migas tentang Lapangan Sukowati agar lapangan itu diserahkan kepada Pertamina EP.
Dalam kontrak unitisasi dengan Blok Tuban pihaknya memiliki participating interest (PI) sebesar 80% dan 20% milik Joint Operation Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB-PPEJ).
"Kami menyadari, jika tidak investasi produksi tidak akan balik. Makanya waktu itu kami menawarkan farm in untuk 20% itu. Kalau produksi turun, bagian kami juga kecil," kata Nanang, Rabu (31/1).
Sayangnya, keinginan untuk farm in (mengambilalih saham) tidak ditanggapi operator Blok Tuban. Padahal, saat itu produksi Blok Tuban pasca pemerintah tidak lagi memperpanjang kontrak terus menurun. Pertamina EP harus bertindak. Nanang mengingatkan jika tidak ada tindakan di Lapangan Sukowati yang memiliki 33 sumur produksi minyak di sana akan terus turun.
Nanang menjamin jika Lapangan Sukowati menjadi milik Pertamina EP sepenuhnya akan ada pekerjaan pengeboran sumur work over dan pengeboran sumur injeksi agar produksi kembali seperti semula. Bahkan masalah anggaran tidak lagi menjadi masalah bagi Pertamina EP.
Selain di Sukowati, Pertamina EP juga berminat pada lapangan Sanga-Sanga yang bersentuhan langsung dengan Blok Sanga-Sanga milik Vico dan Saka Energi. Dalam perjanjian dengan Vico, Pertamina EP hanya boleh mengebor 1.200 meter di bawah permukaan tanah.
Sementara sisa blok migas terminasi ada kemungkinan diberikan kepada Pertamina Hulu Energi dan Pertamina Hulu Indonesia.
"Kami hanya ada di dua itu, Blok Tuban atau Lapangan Sukowati dan Sanga-Sanga," kata Nanang.
Kontan, Page-14, Friday, Feb 2, 2018
No comments:
Post a Comment