The Upstream Oil and Gas Upstream Business Unit (SKK Migas) is targeting six upstream oil and gas projects to start producing this year. Head of SKK Migas Amien Sunaryadi said that five of the six projects are targeted to operate in the first quarter of 2018.
Another upstream oil and gas project is expected to operate at full capacity by mid-year, the Block A project by PT Medco E & P Malaka.
"Full scale gas July 2018. Progress already 82.01%. Gas introduce and Julu Rayeu are already flowing to the CPP [central processing unit plant] March 25, 2018, "said Amien.
The Block A production facility in Aceh has a capacity of 3,100 barrels per day (bpd) and gas production of 55 million cubic feet per day (MMscfd). The other five projects have operating schedules in October and December 2018.
Based on data from SKK Migas, two projects scheduled for operation in October 2018, progress to date has reached 90%. The two projects include the optimization of the Lica production facility undertaken by PT Medco E & P Indonesia. Then SP gas field development project by PT PHE ONWJ whose work has reached 92,5%. This achievement has exceeded the planned target of 81.4%.
Its production capacity is 30 MMscfd and its production peak target is the capacity built. SKK Migas noted that the progress of the three projects scheduled to operate in December 2018 is still below 50%.
Ario Damar-Sriwijaya Phase 2 production project with an estimated production peak of production capacity of 20 MMscfd, new development reached 39%.
IN INDONESIA
5 Proyek Akan Beroperasi
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan enam proyek hulu migas akan mulai berproduksi pada tahun ini. Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan bahwa lima dari enam proyek tersebut ditargetkan beroperasi pada kuartal I/2018.
Satu proyek hulu migas lainnya diharapkan beroperasi dengan kapasitas penuh pada pertengahan tahun ini, yaitu proyek Blok A oleh PT Medco E&P Malaka.
“Full scale gas Juli 2018. Progresnya sudah 82,01%. Gas introduce dan Julu Rayeu sudah mengalir ke CPP [central processing unit plant] 25 Maret 2018,” ujar Amien.
Proyek fasilitas produksi Blok A di Aceh tersebut memiliki kapasitas fasilitas produksi minyak sebesar 3.100 barel per hari (bph) dan gas sebesar 55 juta kaki kubik per han (MMscfd). Lima proyek lainnya memiliki jadwal operasi pada Oktober dan Desember 2018.
Berdasarkan data SKK Migas, dua proyek yang dijadwalkan beroperasi pada Oktober 2018, progres hingga saat ini telah mencapai 90%. Dua proyek tersebut antara lain optimalisasi fasilitas produksi Lica yang dikerjakan oleh PT Medco E&P Indonesia. Kemudian proyek pengembangan lapangan gas SP oleh PT PHE ONWJ yang pengerjaannya telah mencapai 92,5%. Pencapaian ini telah melebihi dari target yang direncanakan 81,4%.
Kapasitas produksinya sebesar 30 MMscfd dan target puncak produksinya sebesar kapasitas yang dibangun. SKK Migas mencatat progres pengerjaan tiga proyek yang dijadwalkan beroperasi pada Desember 2018 masih di bawah 50%.
Proyek fasilitas produksi Ario Damar-Sriwijaya Phase 2 dengan estimasi puncak produksi sebesar kapasitas produksi 20 MMscfd, pembangunan baru mencapai 39 %.
Bisnis Indonesia, Page-30, Tuesday, June 5, 2018
No comments:
Post a Comment