East Java (East Java) which had shortage of gas, now it is excessive. The good news for industries in East Java that require natural gas is no longer difficult to meet the needs of gas production. Husky CNOOC Madura Limited (HCML) still has about 30 Milion Metric Standard Cubic Feet per Day (MMscfd) or millions of cubic feet per day which has not been utilized from its production.
The Head of Relations HCML Hamim Tohari, BD Field in Sampang Regency, Madura was initially targeted to produce 100 million standard cubic feet per day (MMSCFD) and 7,000 barrels of condensate per day. But now gas production is channeled to PGN and some industries only 70 percent of it can be absorbed. While 30 MMscfd there is no industry ready to use it.
"Actually there is Petrokimia Gresik who will use it for their production needs in Urea II factory they just built. But there are still obstacles so that HCML gas can not be utilized optimally, "said Hamim.
Hamim said one other cause of HCML gas can not be produced optimally is because currently in East Java there is over supply gas or excess supply of natural gas. This trend, said Hamim, is expected to give confidence to industries that want to use natural gas as a more environmentally friendly energy.
"Now we open our hands wide for the industry that wants to buy our gas. There are still 30 MMscfd ready to be distributed, "said Hamim Tohari.
IN INDONESIA
Lapangan BDH Produksi 100 MMSCFD
Jawa Timur (Jatim) yang sempat kekurangan gas, kini justru berlebih. Kabar gembira untuk industri di Jawa Timur yang membutuhkan gas bumi tidak lagi kesulitan untuk memenuhi kebutuhan produksi gas. Adalah Husky CNOOC Madura Limited (HCML) masih memiliki gas sekitar 30 Milion Metric Standart Cubic Feet per Day (MMscfd) atau juta kaki kubik per hari yang belum termanfaatkan dari produksinya.
Jumlah yang sangat besar kalau tidak dimanfaatkan, Menurut Head of Relations HCML Hamim Tohari, lapangan BD di Kabupaten Sampang, Madura semula ditargetkan bisa memproduksi gas 100 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 7.000 barel kondensat per hari. Namun saat ini produksi gas yang disalurkan ke PGN dan beberapa industri hanya 70 persennya saja yang bisa terserap. Sedangkan 30 MMscfd belum ada industri yang siap menggunakannya.
“Sebenarnya ada Petrokimia Gresik yang akan menggunakannya untuk kebutuhan produksi mereka di pabrik Urea II yang baru mereka bangun. Tetapi masih ada kendala sehingga gas HCML belum bisa dimanfaatkan secara maksimal,” kata Hamim.
Dikatakan Hamim salah satu penyebab lain gas HCML tidak bisa diproduksi secara maksimal adalah karena saat ini di Jatim terjadi over supply gas atau kelebihan pasokan gas bumi. Kecenderungan ini, kata Hamim, diharapkan mampu memberi keyakinan bagi industri yang ingin menggunakan gas bumi sebagai energi yang lebih ramah lingkungan.
“Sekarang kami membuka tangan selebar-lebarnya untuk industri yang mau membeli gas kami. Masih ada 30 MMscfd yang siap disalurkan,” kata Hamim Tohari.
Duta Masyarakat, Page-13, Saturday, June 2, 2018
No comments:
Post a Comment