google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Chevron Submits Big Revenue Share in Rokan - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Thursday, June 21, 2018

Chevron Submits Big Revenue Share in Rokan



Chevron Pacific Indonesia asks for a split or a larger share of the government's share for the renewal of the Rokan Block whose contract expires in 2021. The request is because Chevron will use advanced oil depletion technology at Minas Field, Rokan Block. Moreover, Chevron must use the gross split scheme now.



Director General of Oil and Gas at the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) Djoko Siswanto confirmed there is a bigger split demand. According to him, it is reasonable that the contractor of cooperation contract (KKKS) requested split as much as possible. However, the proposal does not necessarily get government approval.

"We evaluate, we have not agreed," said Djoko.

In an initial proposal for a Rokan Block renewal proposal, Chevron requested to use a cost recovery scheme. But the government immediately rejected the proposal using a cost recovery scheme.

"So initially they filed a cost recovery scheme, we said no way cost recovery, changing it with gross split, now it is being refined, I do not know how many split the last, Chevron asked for bigger," said Djoko.

He suspects Chevron is proposing a larger revenue-sharing proposal than the government revenue share because the company plans to use enhanced oil recycling (EOR) surfactant technology in full scale. So it requires huge funds. EOR is an advanced oil draining technique. 

      Usually the oil that has been sucked only reached about 60%, there are still about 40% more that can be taken but must use technology. With the full-scale EOR, Chevron projected to increase production by 500,000 barrels per day.

Currently the production of the Rokan Block is only 230,000 barrels per day.

"Chevron says there is a new technology that can increase the EOR with full scale, the project is in Minas Field, but it is still a pilot project," he said.

IN INDONESIA

Chevron Ajukan Bagi Hasil Besar di Rokan


Chevron Pacific Indonesia meminta split atau bagi hasil lebih besar dari bagian pemerintah untuk perpanjangan kontrak Blok Rokan yang kontraknya habis pada tahun 2021 mendatang. Permintaan tersebut karena Chevron akan menggunakan teknologi pengurasan minyak tahap lanjut di Lapangan Minas, Blok Rokan. Terlebih Chevron mesti menggunakan skema gross split sekarang.

Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto membenarkan ada permintaan split yang lebih besar tersebut. Menurut dia, adalah wajar kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) meminta split sebesar-besarnya. Namun, usulan itu belum tentu mendapat persetujuan pemerintah. 

"Kami evaluasi, belum kami setujui," kata Djoko.

Dalam usulan awal proposal perpanjangan kontrak Blok Rokan, Chevron meminta untuk menggunakan skema cost recovery. Namun pemerintah langsung menolak proposal menggunakan skema cost recovery. 

"Jadi awalnya mereka mengajukan skema cost recovery. Kami bilang no way cost recovery. Berubah dengan gross split. Sekarang sedang disempurnakan lagi. Saya tidak tahu berapa split yang terakhir. Dulu Chevron minta lebih besar," kata Djoko.

Ia menduga, Chevron mengajukan proposal dengan permintaan bagi hasil yang lebih besar dibandingkan bagi hasil pemerintah, karena perusahaan ini berencana menggunakan teknologi enhanced oil recofuery (EOR) surfactant secara full scale. Jadi membutuhkan dana sangat besar. EOR adalah teknik pengurasan minyak tahap lanjut. 

     Biasanya minyak yang selama ini disedot hanya mencapai sekitar 60%, masih ada sekitar 40% lagi yang bisa diambil tetapi harus menggunakan teknologi. Dengan EOR full scale tersebut, Chevron memproyeksikan bisa menaikkan produksi hingga 500.000 barel per hari.

Saat ini produksi Blok Rokan hanya 230.000 barel per hari. 

"Chevron bilang ada teknologi baru yang bisa meningkatkan EOR dengan full scale. Proyeknya ada di Lapangan Minas. Tapi masih pilot project, " kata dia.

Kontan, Page-14, Friday, June 8, 2018

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel