The Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) decided, since last year, as many as 12 working areas whose contract expires or termination have been transferred to Pertamina. Thus the contribution of these government-owned companies to national oil and gas production increased from 23% in 2017 to 36% in April 2018.
According to Agung Pribadi, Head of Bureau of Communications, Public Information Service and Cooperation of the Ministry of Energy and Mineral Resources, 12 oil and gas termination blocks that have been granted to Pertamina since last year are Offshore North West Java (ONWJ) Block in January 2017. Then, Mahakam block in early 2018 , eight termination blocks were awarded in April 2018. Namely Central Block, Attaka, East Kalimantan, North Sumatra Offshore, Sanga-sanga, Southeast Sumatra, Tuban and Ogan Komering.
"Then two blocks of termination in 2019 given May 2018, namely Jambi Merang Block and Block of King / Pendopo," said Agung.
Nicke Widyawati
Pertamina President Director Nicke Widyawati acknowledged that the termination block will increase Pertamina's contribution to the national oil and gas production level.
"With the additional block of Mahakam then eight termination blocks granted, this is the addition (Pertamina's contribution to national oil and gas production) to about 36% .In addition to the two termination blocks of 2019, it is expected that in the next 2 to 3 years this will be double capacity," Nicke said.
IN INDONESIA
Kontribusi Produksi Migas Pertamina Menjadi 36%
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan, sejak tahun lalu, sebanyak 12 wilayah kerja yang kontraknya berakhir atau terminasi telah beralih ke Pertamina. Dengan demikian kontribusi perusahaan milik pemerintah ini tersebut terhadap produksi migas nasional meningkat dari 23% pada tahun 2017 menjadi 36% pada April 2018.
Menurut Agung Pribadi, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM, sebanyak 12 blok migas terminasi yang telah diberikan ke Pertamina sejak tahun lalu adalah Blok Offshore North West Java (ONWJ) pada Januari 2017. Lalu, Blok Mahakam pada awal tahun 2018, delapan blok terminasi diberikan pada April 2018 lalu. Yakni Blok Tengah, Attaka, East Kalimantan, North Sumatera Offshore, Sanga-sanga, Southeast Sumatera, Tuban dan Ogan Komering.
"Lalu dua blok terminasi pada tahun 2019 yang diberikan Mei 2018, yaitu Blok Jambi Merang dan Blok Raja/Pendopo," kata Agung.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengakui, pemberian blok terminasi turut meningkatkan kontribusi Pertamina terhadap tingkat produksi migas nasional.
"Dengan tambahan Blok Mahakam kemudian delapan blok terminasi yang diberikan, ini penambahannya (kontribusi Pertamina terhadap produksi migas nasional) menjadi sekitar 36%. Dengan tambahan dua blok terminasi 2019, diharapkan dalam 2 tahun-3 tahun ke depan ini menjadi double capacity, " kata Nicke.
Kontan, Page-14, Thursday, May 24, 2018
No comments:
Post a Comment