PT Rekayasa Industri (Rekind) a subsidiary of PT Pupuk Indonesia (Persero) engaged in the field of service providers EPC (Engineering, Procurement, Construction) continue to experience improved performance. One of them is thanks to the project that was won in 2017 and is currently being undertaken the gas field field projectization Jambaran Tiung Biru (JTB) with a contract value of Rp 8.2 trillion.
Jambaran Tiung Biru (JTB) is a facility field owned by PT Pertamina EP Cepu in Bojonegoro, East Java to produce 171.8 MMSCFD gas sales. In this project Rekind is believed to be the leader of the consortium Rekind-JGC Corporation-JGC Indonesia with the scope of work consisting of Engineering, Procurement, Construction & Commissioning.
Other projects under construction by Rekind include Layang Island LPG Terminal, Geothermal Power Plant (PLTP) Rantau Dedap Sumatera, Land and Sea Pipeline for Depot Filling of Aircraft (DPPU) Soekarno Hatta, Geothermal Power Plant (PLTP) Muara Laboh Aceh, Infrastructure of Land & Sea Pipe Tower and Tanki for Balongan Refinery Indramayu - West Java.
Recorded in 2017, Rekind successfully booked net profit of Rp 137.01 billion or grew by 185% of the net profit generated in 2016. While the company managed to record a new contract amounting to Rp 9.71 trillion or grew by 153% of the new contract obtained in the same period of the previous year.
Some of the projects that have been completed in 2017 include Sumpal Gas Compression, Pusri II-B Fertilizer Factory and Ulubelu Unit 3 & 4 Geothermal Power Plant (PLTP).
"Rekind's net profit in December 2017 increased significantly by 185% to Rp 137.01 billion from its net profit in 2016. The increase in net income for the last 2 years (2016-2017), and the level of consolidated health in 2017 reached category A" Healthy "affirms that Rekind has been able to go through challenging years by continuously improving performance, performing cost efficiency, and increasing productivity," said Executive Director of Rekind Jakub Tarigan in Jakarta.
At a time when the global economic conditions and investment in the national energy sector are facing severe challenges today, Rekind strives to continue to grow its business to stay competitive by making adjustments in areas such as HR, Operations / Projects, Finance and Marketing.
As a pioneer of industrial design and engineering company in Indonesia, Rekind is supported by more than 800 Indonesian children who have the expertise and experience to execute large-scale projects with high difficulty level. Within 36 years, Rekind has successfully completed 146 construction projects of production facilities in the fields of oil and gas, petrochemicals, minerals, infrastructure, and power plants.
IN INDONESIA
Proyek Gas Jambaran Tiung Biru Dorong Kinerja Rekind
PT Rekayasa Industri (Rekind) anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang penyedia jasa EPC (Engineering, Procurement, Construction) terus mengalami peningkatan kinerja. Salah satunya berkat proyek yang dimenangkan tahun 2017 dan saat ini sedang dikerjakan yakni proyek gas Lapangan Unitisasi Jambaran Tiung Biru (JTB) dengan nilai kontrak sebesar Rp 8,2 triliun.
Jambaran Tiung Biru (JTB) merupakan lapangan fasilitas yang dimiliki oleh PT Pertamina EP Cepu di Bojonegoro, Jawa Timur untuk memproduksi 171,8 MMSCFD sales gas. Dalam proyek ini Rekind dipercaya untuk menjadi pemimpin konsorsium Rekind-JGC Corporation-JGC Indonesia dengan lingkup pekerjaan yang terdiri dari Engineering, Procurement, Construction & Commissioning.
Proyek lainnya yang sedang dikerjakan oleh Rekind antara lain Terminal LPG Pulau Layang, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Rantau Dedap Sumatera, Pipanisasi Darat dan Laut untuk Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Soekarno Hatta, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh Aceh, Infrastruktur Menara Tambat Pipa Darat & Laut serta Tanki untuk Kilang Balongan Indramayu- Jawa Barat.
Tercatat pada tahun 2017, Rekind berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 137,01 miliar atau tumbuh sebesar 185% dari laba bersih yang dihasilkan di tahun 2016. Sedangkan perusahaan berhasil membukukan kontrak baru sebesar Rp 9,71 triliun atau tumbuh sebesar 153% dari kontrak baru yang didapat pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Beberapa proyek yang berhasil dirampungkan pada tahun 2017 diantaranya adalah Sumpal Gas Compression, Pabrik Pupuk Pusri II-B dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu Unit 3 & 4.
“Laba bersih Rekind pada Desember 2017 lalu meningkat signifikan sebesar 185% menjadi Rp 137,01 miliar dari laba bersih pada tahun 2016. Adanya peningkatan laba bersih selama 2 tahun terakhir (2016-2017), dan tingkat kesehatan konsolidasi tahun 2017 mencapai kategori A “Sehat” menegaskan bahwa Rekind telah mampu melalui tahun-tahun yang penuh tantangan dengan terus memperbaiki kinerja, melakukan efisiensi biaya, dan meningkatkan produktifitas" kata Pelaksana Tugas Direktur Utama Rekind Jakub Tarigan di Jakarta.
Di saat kondisi perekonomian global dan investasi di sektor energi nasional yang sedang menghadapi tantangan berat saat ini, Rekind berupaya untuk terus mengembangkan bisnis perusahaan agar tetap kompetitif dengan melakukan penyesuaian di berbagai bidang seperti bidang SDM, Operasi/proyek, Keuangan, dan Pemasaran.
Sebagai pelopor perusahaan rancang bangun dan perekayasaan industri di Indonesia, Rekind didukung lebih dari 800 putra-putri Indonesia yang memiliki keahlian dan pengalaman mengekseskusi proyek skala besar dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Dalam kurun waktu 36 tahun, Rekind telah berhasil menyelesaikan 146 proyek pembangunan fasilitas produksi di bidang minyak dan gas bumi, petrokimia, mineral, infrastruktur, dan pembangkit listrik.
Investor Daily, Page-9, Thursday, May 24, 2018
No comments:
Post a Comment