google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Pertagas Empty Chair of President Director - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Thursday, June 7, 2018

Pertagas Empty Chair of President Director



PT Pertamina Gas or Pertagas vacated the position of president director previously held by Suko Hartono in a circular general shareholder meeting, amid the process of corporate integration with PT Perusahaan Gas Negara Tbk. which is still ongoing.

Pertagas Secretary Arif Widodo said the result of the Circular Meeting was to dismiss with honorably President Director of the company, Suko Hartono. Then, the position of the President Director is temporarily vacated.

"The position of Suko will be filled temporarily by Indra Setyawati as the daily duties of the President Director. Indra concurrently occupies the position with previous duty ie, as commercial director and business development, "he said.

Arif said that running a company without patent leadership becomes the main challenge at this time. The company also remains optimistic to run the company's operations well convinced all workers and partners are the main motors driving business and company performance. We also remain optimistic to pursue all the targets and performance this year, "he said.

Last year, Pertamina's subsidiary recorded a net profit decrease of 11.14% to US $ 141 million compared to the previous year. This is due to the adjustment of the tariff for natural gas transportation through pipes or toll fees Over the past year, the toll fee rate for PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) was lowered by BPH Migas to US $ 1.54 per MMBtu compared to US $ 2.56 per MMBtu.

The toll fee tariff adjustment also suppressed the income of the subsidiary of PT Pertamina (Persero) by 6.59% to US $ 624.58 million. Although in terms of revenue and net income fell, Pertagas still posted an increase in assets by 2.6% to US $ 1.92 billion.

On the other hand, the process of integration between Perusahaan Gas Negara (PGN) and Pertagas continues. The scheme of integration of both companies is still potentially changing from the previous plan of acquisition.

STILL OPEN

President Director of Perusahaan Gas Negara Jobi Triananda Hasjim said the process is still continuing and the company is still open with an integration scheme with Pertagas.

"In essence, after our integration with Pertagas will remove duplicate gas areas of both companies. Then, in terms of infrastructure will increased to approximately 10,000 km if PGN infrastructure of 7,000 km and Pertagas 3,000 km combined, "he said.

However, PGN insists it will not use an integration scheme with Pertagas' asset swap with PT Saka Energi Indonesia, a subsidiary of the upstream sector. Jobi said, in the process of PGN integration with Pertagas will not bring Saka Energy.

"Later, if the problem Saka something else again," he said.

Meanwhile, the issue of Pertagas' asset swap scheme with Saka Energi emerged as one of the strategies to allow funds to be spent for integration more efficiently. The Ministry of SOEs also targets Pertagas integration valuation and transactions with PGN by no later than August 2018. The SOE Ministry still emphasizes the scheme made with acquisitions because the process is faster than the merger.

The acquisition process will run for 3 months so that since the completion of Holding BUMN Migas in April 2018, no later than subholding gas will be completed in August 2018.

IN INDONESIA

Pertagas Kosongkan Kursi Direktur Utama


PT Pertamina Gas atau Pertagas mengosongkan posisi direktur utama yang sebelumnya dijabat oleh Suko Hartono dalam rapat umum pemegang saham sirkuler, di tengah proses integrasi perseroan dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. yang masih berlangsung.

Sekretaris Perusahaan Pertagas Arif Widodo mengatakan, hasil RUPS sirkuler itu adalah memberhentikan dengan hormat Direktur Utama perseroan sebelumnya Suko Hartono. Lalu, posisi Direktur Utama dikosongkan untuk sementara.

“Posisi Suko akan diisi sementara oleh Indra Setyawati sebagai pelaksana tugas harian Direktur Utama. Indra merangkap jabatan dengan tugas sebelumnya yakni, sebagai direktur komersial dan pengembangan bisnis," ujarnya.

Arif mengungkapkan, menjalankan perseroan tanpa pucuk pimpinan paten menjadi tantangan utama saat ini. Perseroan pun tetap optimistis bisa menjalankan operasional perusahaan dengan baik yakin seluruh pekerja dan mitra adalah motor utama penggerak bisnis dan kinerja perusahaan. Kami pun tetap optimistis bisa mengejar seluruh target dan kinerja pada tahun ini,” ungkapnya.

Pada tahun lalu, anak usaha Pertamina itu mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 11,14% menjadi US$ 141 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal itu disebabkan oleh penyesuaian tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa atau toll fee Sepanjang tahun lalu, tarif toll fee untuk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) diturunkan oleh BPH Migas menjadi US$ 1,54 per MMBtu dibandingkan dengan sebelumnya senilai US$2,56 per MMBtu.

Penyesuaian tarif toll fee itu pun juga menekan pendapatan anak usaha PT Pertamina (Persero) sebesar 6,59% menjadi US$ 624,58 juta. Walaupun dari segi pendapatan dan laba bersih turun, Pertagas masih mencatatkan kenaikan aset sebesar 2,6% menjadi US$ 1,92 miliar. 

Di sisi lain, proses integrasi antara Perusahaan Gas Negara (PGN) dengan Pertagas masih berlanjut. Skema integrasi kedua perusahaan itu pun masih berpotensi berubah dari rencana sebelumnya akuisisi.

MASIH TERBUKA

Direktur Utama Perusahaan Gas Negara Jobi Triananda Hasjim mengatakan, proses masih berlanjut dan perseroan masih terbuka dengan skema integrasi dengan Pertagas.

“Intinya, setelah kami integrasi dengan Pertagas bakal menghapus duplikat area gas bumi kedua perusahaan. Lalu, dari segi infrastruktur bakal bertambah menjadi sekitar 10.000 km bila infrastruktur PGN sebesar 7.000 km dan Pertagas 3.000 km digabung,” ujarnya.

Namun, PGN menegaskan, pihaknya tidak akan menggunakan skema integrasi dengan swap aset Pertagas dengan PT Saka Energi Indonesia, anak usaha perseroan sektor hulu. Jobi mengatakan, dalam proses integrasi PGN dengan Pertagas tidak akan membawa Saka Energi.

“Nanti, kalau masalah Saka hal yang lain lagi,” ujarnya.

Adapun, isu skema swap aset Pertagas dengan Saka Energi muncul sebagai salah strategi agar dana yang dikeluarkan untuk integrasi lebih efisien. Kementerian BUMN pun menargetkan valuasi dan transaksi integrasi Pertagas dengan PGN paling lambat pada Agustus 2018. Kementerian BUMN masih menekankan skema yang dilakukan dengan akuisisi karena prosesnya lebih cepat dibandingkan dengan merger.

Proses akuisisi itu akan berjalan selama 3 bulan sehingga sejak rampungnya Holding BUMN Migas pada April 2018, paling lambat subholding gas bakal rampung pada Agustus 2018. 

Bisnis Indanesia, Page-10, Saturday, May 19, 2018

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel