google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Pertamina EP Still Supported by Natural Gas - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

MARKET

Wednesday, June 20, 2018

Pertamina EP Still Supported by Natural Gas



The average oil and gas production of PT Pertamina Exploration and Production (Pertamina EP) per May 15, 2018 reached 256,619 barrels of oil equivalent per day / boepd slightly above the target of 253,2020 boepd this year. Pertamina EP President Director Nanang Abdul Manaf said the company's overall oil and gas output exceeded the target. However, the subsidiary of PT Pertamina (Persero) is recorded oil production is still below target. The realization of oil and gas production that exceeds the target is more supported by natural gas.

"We still have not reached the target for oil production, the total production booster could exceed the target because the gas production achievement is more than 4% of the target," he said.

The company is still trying to drill several new wells this year to increase production levels or stay awake. Pertamina EP oil production until May 15, 2018 was recorded at 76,309 barrels per day (bpd). That number is still below the 2018 target of 79,275 bph. Pertamina EP's gas production per May 15, 2018 is 1,027 million standard cubic feet per share (MMscfd) above this year's target of 986.82 MMscfd.

Pertamina EP continues to maintain oil and gas production by continuing to drill several new wells. Nanang explained, the company has quite aggressive plans for the drilling of new wells. In West Java, for example, Pertamina EP will drill Bambu Besar, Akasia Bagus, and Jati Asri wells.

"We will also drill Tapen wells in Cepu Block. From there the majority of the contents are oil, but still there is little gas as well, "he explained.

Nanang said, it did a test to drill one of the wells in West Java, namely Akasia Maju. The new well is expected to be an exploration finding that can be developed and has large reserves.

"Then we are also drilling two exploitation wells in Aceh with a depth of 3,400 meters."

Pertamina EP's exploration results have not been able to find significant reserves. Nanang revealed that three wells drilled by the company tend to produce only small and non-commercial gas volumes such as in Kalimantan, Prabumulih, and Pondok Mas, West Java.

Until May 2018, Pertamina EP has issued a capital expenditure worth US $ 122 million. In detail, the funds are used for drilling worth US $ 83 million and the construction, renewal, and down engine drilling facility worth US $ 39 million. Pertamina's total capital expenditures in 2018 amount to US $ 330 million. For operational expenditure, Pertamina EP has poured US $ 359 million until May 2018 from total budgeted funds worth US $ 51.64 billion.

Pertamina EP's oil and gas production target this year is 253,202 boepd slightly above last year's realization of 253,000 boepd. The production target for this year consists of 83,000 bpd of crude oil and 986.11 MMscfd of natural gas. Nanang added that Pertamina EP is targeting revenue of US $ 2.73 billion this year. Net income is targeted at US $ 547 million.

IN INDONESIA

Pertamina EP Masih Ditopang Gas Bumi


Rerata produksi minyak dan gas bumi PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (Pertamina EP) per 15 Mei 2018 mencapai 256.619 barel setara minyak per hari (barrel of oil equivalent per day/boepd) sedikit di atas target hingga akhir tahun ini 253.2020 boepd. Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan, produksi migas perseroan secara keseluruhan melampaui target. Namun, anak usaha PT Pertamina (Persero) ini mencatat produksi minyak yang masih di bawah target. Realisasi produksi migas yang melampaui target itu Iebih banyak didukung oleh gas bumi.

“Kami memang masih belum mencapai target untuk produksi minyak, pendorong produksi total bisa melebihi target karena pencapaian produksi gas Iebih 4% dari target,” ujarnya.

Perseroan masih berupaya untuk mengebor beberapa sumur baru pada tahun ini agar tingkat produksi naik atau tetap terjaga. Produksi minyak Pertamina EP sampai 15 Mei 2018 tercatat sebesar 76.309 barel per hari (bph). Angka itu masih di bawah target 2018 sebesar 79.275 bph. Produksi gas Pertamina EP per 15 Mei 2018 sebanyak 1.027 juta standar kaki kubik per had (MMscfd) di atas target tahun ini 986,82 MMscfd.

Pertamina EP terus berupaya menjaga produksi migas dengan terus melakukan pengeboran beberapa sumur baru. Nanang memaparkan, perseroan memiliki rencana cukup agresif untuk pengeboran sumur baru. Di Jawa Barat misalnya, Pertamina EP akan mengebor sumur Bambu Besar, Akasia Bagus, dan Jati Asri. 

“Kami juga akan kembali mengebor sumur Tapen di Blok Cepu. Dari sana mayoritas isinya adalah minyak, tetapi tetap ada sedikit gas juga,” paparnya.

Nanang menuturkan, pihaknya melakukan tes untuk melakukan pengeboran salah satu sumur di Jawa Barat, yakni Akasia Maju. Sumur baru itu diharapkan agar menjadi temuan eksplorasi yang bisa dikembangkan dan memiliki cadangan besar. 

“Lalu kami juga sedang mengebor dua sumur eksploitasi di Aceh yang punya kedalaman 3.400 meter.”

Hasil eksplorasi yang telah dilakukan Pertamina EP belum berhasil menemukan cadangan yang signifikan. Nanang mengungkapkan, tiga sumur yang dibor oleh perseroan cenderung hanya menghasilkan volume gas yang kecil dan non-komersial seperti di Kalimantan, Prabumulih, dan Pondok Mas, Jawa Barat.

Sampai Mei 2018, Pertamina EP sudah mengeluarkan belanja modal senilai US$ 122 juta. Secara rinci, dana itu digunakan untuk pengeboran senilai US$ 83 juta dan pembangunan, pembaruan, dan turun mesin fasilitas pengeboran senilai US$ 39 juta. Total belanja modal Pertamina pada 2018 sebesar US$ 330 juta. Untuk belanja operasional, Pertamina EP telah menggelontorkan US$ 359 juta hingga Mei 2018 dari total dana yang dianggarkan senilai US$ 51.64 miliar.

Target produksi migas Pertamina EP pada tahun ini 253.202 boepd sedikit berada di atas realisasi tahun lalu 253.000 boepd. Target produksi pada tahun ini terdiri dari minyak mentah 83.000 bph dan gas bumi 986,11 MMscfd. Nanang menambahkan, Pertamina EP menargetkan pendapatan pada tahun ini sebesar US$2,73 miliar. Laba bersih ditargetkan sebesar US$ 547 juta.

Bisnis Indonesia, Page-30, Monday, May 28, 2018

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel