google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Pertamina Manage 12 Government-Owned Oil and Gas Blocks - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

MARKET

Thursday, June 21, 2018

Pertamina Manage 12 Government-Owned Oil and Gas Blocks



The government commissioned PT Pertamina to provide premium Fuel (BBM) throughout the archipelago at a price set by the government. As compensation for the loss of SOEs, the government provides the management of 12 oil and gas blocks that have been in production.

"What is Pertamina? What does the premium price need to be adjusted (with world oil prices)? It's a matter of people's purchasing power. We are Government to compensate Pertamina by providing 12 working areas (WK) upstream oil and gas production, "said Minister of Energy and Mineral Resources Ignatius Jonan as quoted from the Ministry of Energy and Mineral Resources website.



The management of the 12 oil and gas blocks handed over to Pertamina includes the Mahakam Block that they currently manage. In addition, Block ONWJ, Central, Attaka, East Kalimantan, North Sumatra Offshore, Sanga-sanga, Southeast Sumatra, Tuban and Ogan Komering. Finally, Jambi Merang and Raja or Pendopo Blocks are delivered in May 2018.

"This will fulfill the government's commitment and the President's promise during the campaign that will make the domestic operator a host for upstream oil and gas production," added Jonan.

With the increase of Pertamina's oil and gas block management, their contribution in national oil and gas production increased from 23% in 2017 to 36% in April 2018. Pertamina's contribution is estimated to increase to 39% by 2019, in line with fully managed termination blocks that have been rejected for Pertamina.

"This is a block that has been submitted. but its diversion early next year. Later early next year its participation has reached 39% to 40%. Almost 2 times. So Pertamina's (contribution) production from 20% to 40%, "said Minister of EMR.

Pertamina's additional revenue is estimated at US $ 24 billion from 13 termination blocks that have been granted for the next 20 years. Pertamina's large contribution is at once a challenge for this government-owned company to maintain national production levels. The government hopes Pertamina can maintain upstream oil and gas production and increase exploration activities.

IN INDONESIA

Pertamina Kelola 12 Blok Migas Milik Pemerintah


Pemerintah menugasi PT Pertamina untuk menyediakan Bahan Bakar Minyak (BBM) premium di seluruh Nusantara dengan harga yang ditetapkan pemerintah. Sebagai kompensai atas kerugian BUMN tersebut, pemerintah memberikan pengelolaan 12 blok migas yang telah berproduksi. 

“Pertamina ruginya berapa? Apa maunya premium harganya disesuaikan (dengan harga minyak dunia)? Ini masalah daya beli masyarakat. Kita Pemerintah mengompensasi Pertamina itu dengan memberikan 12 Wilayah kerja (WK) produksi hulu migas,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan seperti di kutip dari situs kementerian ESDM.

Pengelolaan ke-12 blok migas yang diserahkan kepada Pertamina tersebut termasuk Blok Mahakam yang telah mereka kelola saat ini. Selain itu, Blok
ONWJ, Tengah, Attaka, East Kalimantan, North Sumatra Offshore, Sanga-sanga, Southeast Sumatra, Tuban dan Ogan Komering. Terakhir, Blok jambi Merang dan Raja atau Pendopo yang diserahkan Mei 2018. 

“Dengan begitu ini memenuhi komitmen pemerintah dan janji Presiden saat kampanye yang akan menjadikan operator dalam negeri itu tuan rumah untuk produksi hulu migas,” tambah Jonan. 

Dengan bertambahnya pengeloaan blok migas oleh Pertamina, kontribusi mereka dalam produksi migas nasional meningkat dari 23% pada 2017 menjadi 36% pada April 2018. Kontribusi Pertamina diperkirakan meningkat menjadi 39% pada 2019, seiring dengan dikelola sepenuhnya blok terminasi yang telah dialihkelolakan ke Pertamina.

“Ini ada blok yang sudah diserahkan. tapi pengalihannya awal tahun depan. Nanti awal tahun depan partisipasinya sudah mencapai 39% sampai 40%. Hampir 2 kali. Jadi Pertamina itu (kontribusi) produksinya dari 20% menjadi 40%,” kata Menteri ESDM.

Tambahan pendapatan Pertamina diperkirakan US$24 miliar dari 13 blok terminasi yang telah diberikan untuk 20 tahun ke depan. Kontribusi Pertamina yang besar ini sekaligus menjadi tantangan bagi perusahaan milik pemerintah ini untuk menjaga tingkat produksi nasional. Pemerintah berharap Pertamina dapat menjaga produksi hulu migas serta meningkatkan kegiatan eksplorasi.

Media Indonesia, Page-17, Saturday, June 9, 2018

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel