google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Pertamina Officially Manages Ogan Komering Block - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Thursday, June 7, 2018

Pertamina Officially Manages Ogan Komering Block



PT Pertamina (Persero) through its subsidiary, PT Pertamina Hulu Energi, officially manages the Ogan Komering Block starting May 20th. This block of cooperation contract has been signed by the company on 20 April. With the signing of a new contract, Pertamina Hulu Energi becomes the new operator of Ogan Komering Block for 20 years. Unlike previous contracts that still use the cost recovery scheme of the cost recovery contract, the block contract uses a gross split scheme.

Pertamina gets a 54% revenue share for oil and 59% for gas. Meanwhile, the government's share is 46% for oil and 41% for gas.

"The handover of oil and gas blocks termination of Ogan Komering is one of the company's strategic steps in securing the supply of national oil and gas production," said Director of PHE Gunung Sardjono Hadi in his official statement on Monday (21/5).

By the end of last year, Ogan Komering Block oil production was recorded at 2,250 barrels per day (bpd) and gas at 8.64 million standard cubic feet per day / mmscfd. This year, the production of oil and gas blocks fell slightly, namely 1,950 bpd for oil and 8.21 mmscfd for gas.

However, PHE is committed to maintaining and increasing production in the Ogan Komering Block. PHE has planned a number of activities such as Well services of dead wells, facility improvements, and the commercialization of undeveloped exploration wells.

"To increase reserve activity, PHE Ogan Komering will conduct GGR and 3D Seismic study, as well as drill exploration and infill drilling to fulfill the commitment of the first three years and three years of the two production sharing contracts," said Gunung Sardjono.

Pertamina pledged the first three year commitment to work in the Ogan Komering Block for US $ 23.3 million. In the first year, PHE will conduct GGRP exploration, re-entry and perforation studies, GGRP exploitation studies, Well services 20 wells, facility maintenance, and well infill well 2 drilling.

In the second year, the promised activities are Well 2 well appraisal, enhanced oil recovery study, well services 20 wells, facility maintenance, and Well Well 2 well infill drilling. After that in the third year, the activities to be carried out are GGRP exploration study, well exploration drilling 1 well, well services 20 wells, facility maintenance, and drilling inill well 2 wells.

In addition to the Ogan Komering Block, PHE will also process another termination block in 2018, namely Tuban Block, Southeast Sumatra (SES), North Sumatra Offshore (NSO) and North Sumatra Block B (NSB).

"Once officially managed by PHE, we will soon realize a number of programs to maintain and improve productivity in both Work Areas," he said.

Ogan Komering Block was previously operated by Pertamina Hulu Energi with partners through Joint Operating Body Pertamina-Jadestone Energy (Ogan Komering) Ltd (JOB PJOK). This block contract then ended on February 28, 2018 ago. Furthermore, the government decides to temporarily manage the block by existing operators for six months or until the signing of a new PSC contract.

IN INDONESIA

Pertamina Resmi Kelola Blok Ogan Komering


PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Hulu Energi, resmi mengelola Blok Ogan Komering mulai 20 Mei kemarin. Kontrak kerja sama blok ini telah ditanda tangani perseroan pada 20 April lalu. Dengan ditanda tangani kontrak baru, maka Pertamina Hulu Energi menjadi operator baru Blok Ogan Komering selama 20 tahun. Berbeda dengan kontrak sebelumnya yang masih menggunakan kontrak bagi hasil skema biaya investasi yang dapat dikembalikan (cost recovery), kontrak blok ini menggunakan skema bagi hasil kotor (gross split).

Pertamina mendapat bagian bagi hasil 54% untuk minyak dan 59% untuk gas. Sementara bagi hasil pemerintah yakni 46% untuk minyak dan 41% untuk gas.

“Penyerahan blok migas terminasi Ogan Komering merupakan salah satu langkah strategis perusahaan dalam mengamankan pasokan produksi minyak dan gas bumi nasional,” kata Direktur Utama PHE Gunung Sardjono Hadi dalam keterangan resminya, Senin (21/5).

Sampai akhir tahun lalu, produksi minyak Blok Ogan Komering tercatat mencapai 2.250 barel per hari (bph) dan gas sebesar 8,64 juta standar kaki kubik per hari/mmscfd. Pada tahun ini, produksi blok migas ini turun sedikit, yakni 1.950 bph untuk minyak dan 8,21 mmscfd untuk gas.

Namun, PHE berkomitmen akan menjaga dan meningkatkan produksi di Blok Ogan Komering. PHE telah merencanakan sejumlah aktivitas seperti Well services sumur yang telah mati, perbaikan fasilitas, dan komersialisasi sumur eksplorasi yang belum dikembangkan.

“Untuk aktivitas peningkatan cadangan, PHE Ogan Komering akan melakukan study GGR dan 3D Seismic, serta pengeboran eksplorasi dan infill drilling untuk memenuhi komitmen pasti tiga tahun pertama dan tiga tahun kedua kontrak bagi hasil,” ujar Gunung Sardjono.

Pertamina menjanjikan komitmen kerja pasti tiga tahun pertama di Blok Ogan Komering sebesar US$ 23,3 juta. Rincinya, pada tahun pertama, PHE akan mengerjakan studi GGRP eksplorasi, re-entry and perforation, studi GGRP eksploitasi, Well services 20 sumur, pemeliharaan fasilitas, dan pengeboran infill well 2 sumur.

Pada tahun kedua, kegiatan yang dijanjikan adalah appraisal Well 2 sumur, studi enhanced oil recovery, well services 20 sumur, pemeliharaan fasilitas, dan pengeboran infill Well 2 sumur. Setelah itu di tahun ketiga, kegiatan yang akan dilaksanakan yakni studi GGRP eksplorasi, pengeboran eksplorasi 1 sumur, well services 20 sumur, pemeliharaan fasilitas, dan pengeboran inill well 2 sumur.

Selain Blok Ogan Komering, PHE juga akan melakukan proses alih kelola blok terminasi lain di tahun 2018, yaitu Blok Tuban, Southeast Sumatra (SES), North Sumatra Offshore (NSO) serta North Sumatra Block B (NSB).

“Setelah resmi dikelola PHE, kami akan segera merealisasikan sejumlah program untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas di kedua Wilayah Kerja tersebut,” katanya.

Blok Ogan Komering sebelumnya dioperasikan oleh Pertamina Hulu Energi bersama mitra melalui Joint Operating Body Pertamina-Jadestone Energy (Ogan Komering) Ltd (JOB PJOK). Kontrak blok ini kemudian berakhir pada 28 Februari 2018 lalu. Selanjutnya, pemerintah memutuskan pengelolaan sementara blok ini oleh operator eksisting selama enam bulan atau sampai ditandatanganinya kontrak PSC yang baru.

Investor Daily, Page-9, Wednesday, May 23, 2018

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel