google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Project Tiung Biru Support Performance Rekind - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Friday, June 8, 2018

Project Tiung Biru Support Performance Rekind



PT Rekayasa Industri (Rekind), a subsidiary of PT Pupuk Indonesia (Persero) engaged in engineering services and construction (EPC), posted net profit in 2017 of Rp 137 billion, grew 185% compared to the previous year.

Rekind posted a new contract amounting to Rp 9.71 trillion or grew by 153% in 2017 compared to the previous year. Some of the engineering, procurement, construction (EPC) projects completed in 2017 include Sumpal gas compression, Pusri II-B Palembang Sumatera Selatan fertilizer plant and Ulubelu Unit 3 & 4 Geothermal Power Plant (PLTP).

Acting President Director Rekind Jakub Tarigan said, Rekind net profit in 2017 increased significantly.

"The increase in net income for the last 2 years [2016-2017] and the level of health consolidation in 2017 reached category A [healthy] confirmed that Rekind has been able to through the challenging years by continuously improving performance, performing cost efficiency, and increasing productivity , "He said.

At a time of global economic conditions and investments in the national energy sector currently facing severe challenges, Rekind strives to continue to grow its business to stay competitive by making adjustments in areas such as fields. One of the projects won in 2017 and currently underway is a gas field project of Jambi Tiung Biru (JTB) Bojonegoro East Java with a contract value of Rp 8.2 trillion.

JTB is a facility facility owned by PT Pertamina EP Cepu in Bojonegoro, East Java to produce 171.8 MMscfd gas. In this project, Rekind became the leader of the consortium Rekind-JGC ConJoration-JGC Indonesia with the scope of work consisting of EPC. Other projects that are being undertaken by Rekind include LPG Terminal Leyang Island, PLTP Rantau Dedap, Lahat regency of South Sumatra, PLTP Muara Laboh Aceh.

The Indonesian Geothermal Association considers that the provision of geothermal risk mitigation fund facility could improve the geothermal investment climate in Indonesia. Chairman of the Indonesian Geothermal Association Priyandaru Effendi said the economic scale in geothermal development in Indonesia is still a challenge. Geothermal electricity tariffs are currently considered to have not reached economies of scale because they are not yet comparable with exploration risks borne by private power developers.

IN INDONESIA

Proyek Tiung Biru Dukung Kinerja Rekind


PT Rekayasa lndustri (Rekind) , anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang penyedia jasa teknik dan konstruksi (EPC), mencetak laba bersih pada 2017 sebesar Rp 137 miliar, tumbuh 185 % dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Rekind membukukan kontrak baru sebesar Rp 9,71 triliun atau tumbuh sebesar 153% pada 2017 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Beberapa proyek engineering, procurement, construction (EPC) yang berhasil dirampungkan pada 2017 di antaranya kompresi gas Sumpal, pabrik pupuk Pusri II-B Palembang Sumatera Selatan dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu Unit 3 & 4.

Pelaksana Tugas Direktur Utama Rekind Jakub Tarigan mengatakan, laba bersih Rekind pada 2017 meningkat signifikan. 

“Adanya peningkatan laba bersih selama 2 tahun terakhir [2016-2017] dan tingkat kesehatan konsolidasi pada 2017 mencapai kategori A [sehat] menegaskan bahwa Rekind telah mampu melalui tahun-tahun yang penuh tantangan dengan terus memperbaiki kinerja, melakukan efisiensi biaya, dan meningkatkan produktivitas,” katanya.

Di saat kondisi perekonomian global dan investasi di sektor energi nasional yang sedang menghadapi tantangan berat saat ini, Rekind berupaya untuk terus mengembangkan bisnis perusahaan agar tetap kompetitif dengan melakukan penyesuaian di berbagai bidang seperti bidang. Salah satu proyek yang dimenangkan pada 2017 dan saat ini sedang dikerjakan adalah proyek gas Lapangan Unitisasi Jambaran Tiung Biru (JTB) Bojonegoro Jawa Timur dengan nilai kontrak Rp 8,2 triliun.

JTB adalah Iapangan fasilitas yang dimiliki oleh PT Pertamina EP Cepu di Bojonegoro, Jawa Timur untuk memproduksi gas 171,8 MMscfd. Dalam proyek ini, Rekind menjadi pemimpin konsorsium Rekind-JGC ConJoration-JGC Indonesia dengan lingkup pekerjaan yang terdiri dari EPC. Proyek lain yang sedang dikerjakan oleh Rekind antara lain Terminal Elpiji Pulau Layang, PLTP Rantau Dedap Kabupaten Lahat Sumatera Selatan, PLTP Muara Laboh Aceh.

Asosiasi Panas Bumi Indonesia menilai bahwa penyediaan fasilitas dana mitigasi risiko panas bumi mampu meningkatkan iklim investasi geotermal di Indonesia. Ketua Asosiasi Panas Bumi Indonesia Priyandaru Effendi mengatakan, skala ekonomi dalam pengembangan panas bumi di Indonesia masih menjadi tantangan, Besaran tarif listrik panas bumi saat ini dinilai belum mencapai skala ekonomi karena belum sebanding dengan risiko eksplorasi yang ditanggung oleh pengembang listrik swasta.

Bisnis Indonesia, Page-30, Thursday, May 24, 2018

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel