google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Review of LNG Facilities Development - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Wednesday, June 20, 2018

Review of LNG Facilities Development



The plan to build a liquefied natural gas (LNG) facility in Central Indonesia is reviewed. The reason is because there is demand or demand for gas that decreased drastically to meet the needs of power plants owned by PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Director of Procurement of PLN Supangkat Iwan Santoso said that his party has held talks with a consortium formed by PT Pertamina and PT Perusahaan Gas Negara (PGN) which is the winner of the tender related to this change.

Supangkat explains, at the beginning of the gas needs plan Central Indonesia region at least 100 billion british thermal units per day (bbtud). However, due to the active generation of Renewable Energy (EBT), there is a significant decrease in energy demand.

"Once big needs, replaced hydro so much reduced needs (gas)," said Supangkat, Monday (28/5).

ENGIE - France

In this tender, PT Pertamina and PGN formed a consortium with ENGIE, an LNG developer company from France. The total investment to build these facilities reaches US $ 1 billion.

IN INDONESIA

Pengkajian Ulang Pembangunan Fasilitas LNG


Rencana pembangunan fasilitas liquefied natural gas (LNG) wilayah Indonesia Tengah dikaji ulang. Penyebabnya karena ada demand atau permintaan gas yang menurun drastis untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik milik PT Perusahan Listrik Negara (PLN). Direktur Pengadaan PLN Supangkat Iwan Santoso mengatakan pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan konsorsium yang dibentuk oleh PT Pertamina dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) yang menjadi pemenang tender terkait perubahan ini. 

Supangkat menerangkan, di awal rencana kebutuhan gas Wilayah Indonesia tengah paling tidak 100 billion british termal unit per day (bbtud). Namun, karena aktifnya pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT), terjadi penurunan kebutuhan energi yang signifikan. 

"Dulu kebutuhan besar, diganti hidro jadi jauh berkurang kebutuhannya (gas)," kata Supangkat, Senin (28/5).

Dalam tender kali ini, PT Pertamina dan PGN membentuk konsorsium dengan ENGIE, perusahaan pengembang LNG yang berasal dari Prancis. Adapun total investasi membangun berbagai fasilitas tersebut mencapai US$ 1 miliar.

Kontan,  Page-14, Wednesday, May 30, 2018

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel