google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Upper Limit Bonus Signature Deleted - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

MARKET

Thursday, June 7, 2018

Upper Limit Bonus Signature Deleted



The Ministry of Energy and Mineral Resources revised the Ministerial Regulation or Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources No. 23 aohun 2018 related to Work Area Management Oil and Gas terminated by Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources No. 28 of 2018. The revised point is the removal of the upper limit of the signature bonus of oil and gas working area contract.

Deputy Minister of Energy and Mineral Resources (ESDM) Arcandra Tahar said the removal of the upper limit of the signature bonus was done because
in the calculation of the signature bonus value formula there could be a potential yield above US $ 250 million.

"So, the Minister of EMR can set the signature bonus of at least US $ 1 million without upper limit. Kan if the value of a big signature bonus is good for the country, "he said.

The signature bonus is the funds issued by the Cooperation Contract Contractor (KKKS) on the contract of oil and gas work area and entered into the state treasury. Previously, the Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources Number 23 of 2018 stated that the signature bonus for the working area to be terminated is in the range of US $ 1 million to US $ 2S0 million.

At that time, if the signature bonus calculation is only US $ 500,000 then it will be rounded to US $ 1 million, while the amount above US $ 250 million will be rounded to US $ 250 million. The regulation was revised and the signature bonus provisions to be at least US $ 1 million with no upper limit. Arcandra also ensured changes in the signature bonus provisions will not affect the level of upstream oil and gas investment.

"We already have the calculation formula, so everything is clear and transparent," he said.

Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources No. 23 of 2018 has been implemented on the establishment of new contracts termination work area 2018 and 2019. Signature bonuses from two periods of compensation and 11 oil and gas working areas amounted to US $ 53.79 million. The number of signature bonuses for the new contract of the tennination working area is higher than the auction result because the termination region already has clear production and reserve data.

This is different from the work area of ​​the auction results that signature bonus can be under US $ 1 million because it is still exploratory and early. The ESDM Ministry assesses that a larger level of fixed commitment is more important than signature bonuses. Arcandra admitted that large signature bonus money only goes to the state treasury, whereas if a high level of commitment is sure to encourage the exploration and productivity of the upstream oil and gas sector.

"Well, oil and gas exploration in Indonesia is still considered small. The strategy of reducing signature bonuses and adding them to commitments can certainly encourage exploration investment, "he said.

NOT A PROBLEM

Meanwhile, Executive Director of Indonesia Petroleum Association (IPA) Marjolijn Wajong assessed there was no problem related to the establishment of signature bonds on the new contract of termination work area.

"The government does have the right to determine the amount of the signature bonus," he said.

SKK Migas notes the exact number of commitments planned by the KKKS to new contracts in the termination work areas of considerable value. Head of SKK Migas Amien Sunaryadi also appreciated PT Pertamina (Persero), which prepared funds of about US $ 200 million for a definite commitment in the work area Jambi Merang which is terminated in 2019.

"The definite commitment to this new contract for the work area of ​​the game is great because the KKKS has an interest in maintaining the production level after switching to a new contract," he said.

The exact commitment amount of new contracts for termination work areas of US $ 865.44 million. The value is much greater than the exact commitment amount of 9 regions work of 2017 and 2018 results worth US $ 68.22 million. The exact commitment value of the new contract termination work area is likely to increase as there are about 22 termination working areas and the period from 2020 to 2026.

Moreover, the Rokan Block, the largest working area with capacity in Indonesia, will also be terminated in 2021. The exact commitment value of the working area with an average production of 260,000 barrels per day is potentially huge.

IN INDONESIA

Batas Atas Bonus Tanda Tangan Dihapus


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merevisi Peraturan Menteri atau Peraturan Menteri ESDM Nomor 23 aohun 2018 terkait Pengelolaan Wilayah Kerja Migas terminasi dengan Peraturan Menteri ESDM nomor 28 tahun 2018. Poin yang direvisi adalah penghapuson batas atas bonus tanda tangan kontrak wilayah kerja migas.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, penghapusan batas atas bonus tanda tangan dilakukan karena
dalam perhitungan formula nilai bonus tanda tangan bisa ada potensi hasil di atas US$ 250 juta.

“Jadi, Menteri ESDM bisa menetapkan tanda tangan bonus minimal US$ 1 juta tanpa batas atas. Kan kalau nilai bonus tanda tangan besar bagus juga buat negara,” ujarnya.

Bonus tanda tangan adalah dana yang dikeluarkan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) atas kontrak wilayah kerja migas dan masuk ke kas negara. Sebelumnya, pada Peraturan Menteri ESDM Nomor 23 tahun 2018 disebutkan bonus tanda tangan untuk wilayah kerja yang akan terminasi berada pada rentang US$ 1 juta hingga US$ 2S0 juta.

Kala itu, kalau perhitungan bonus tanda tangan hanya US$ 500.000 maka akan dibulatkan menjadi US$ 1 juta, sedangkan besaran di atas US$ 250 juta akan dibulatkan menjadi US$ 250 juta. Peraturan itu pun direvisi dan ketentuan bonus tanda tangan menjadi minimal US$ 1 juta tanpa batas atas. Arcandra pun memastikan perubahan ketentuan bonus tanda tangan ini tidak akan berpengaruh kepada tingkat investasi hulu migas. 

“Kami sudah memiliki formula perhitungannya, jadi semuanya jelas dan transparan,” ujarnya.

Peraturan Menteri ESDM Nomor 23 tahun 2018 sudah diimplementasikan pada penetapan kontrak baru wilayah kerja terminasi 2018 dan 2019. Bonus tanda tangan dari dua periode temminasi yang terdiri dan 11 wilayah kerja migas itu senilai US$53,79 juta. Jumlah bonus tanda tangan untuk kontrak baru wilayah kerja tenninasi itu lebih tinggi daripada hasil lelang karena wilayah terminasi sudah memiliki produksi dan data cadangan yang jelas.

Hal itu berbeda dengan wilayah kerja hasil lelang yang bonus tanda tangannya bisa di bawah US$ 1 juta karena sifatnya masih eksplorasi dan awal. Kementerian ESDM menilai tingkat komitmen pasti yang lebih besar lebih penting daripada bonus tanda tangan. Arcandra mengakui, uang bonus tanda tangan yang besar hanya masuk ke kas negara, sedangkan kalau tingkat komitmen pasti yang tinggi bisa mendorong eksplorasi dan produktivitas sektor hulu migas.

“Nah, eksplorasi migas di Indonesia dinilai masih sedikit. Strategi mengurangi bonus tanda tangan dan menambahkannya kekomitmen pasti bisa mendorong investasi eksplorasi,” ujarnya.

BUKAN MASALAH

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Petroleum Asociation (IPA) Marjolijn Wajong menilai tidak ada masalah terkait penetapan bonds tanda tangan pada kontrak baru wilayah kerja terminasi tersebut.

"Pemerintah memang memiliki hak untuk menentukan besaran bonus tanda tangan tersebut," ujarnya.

SKK Migas mencatat jumlah komitmen pasti yang direncanakan KKKS pada kontrak baru di wilayah kerja terminasi memiliki nilai yang cukup besar. Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi pun mengapresiasi PT Pertamina (Persero) yang menyiapkan dana hingga sekitar US$200 juta untuk komitmen pasti di wilayah kerja Jambi Merang yang terminasi pada 2019.

“Komitmen pasti pada kontrak baru wilayah kerja teminasi ini besar karena KKKS punya kepentingan untuk menjaga tingkat produksi setelah beralih ke kontrak baru,” ujarnya.

Jumlah komitmen pasti kontrak baru 11 wilayah kerja terminasi senilai US$ 865,44 juta. Nilai itu jauh Iebih besar ketirnbang jumlah komitmen pasti dari 9 wilayah kerja hasil Ielang 2017 dan 2018 yang senilai US$ 68,22 juta. Nilai komitmen pasti dari kontrak baru wilayah kerja terminasi berpotensi bertambah besar karena masih ada sekitar 22 wilayah kerja terminasi dan periode 2020 sampai 2026.

Apalagi, Blok Rokan, wilayah kerja dengan kapasitas terbesar di Indonesia, juga akan terminasi pada 2021. Nilai komitmen pasti wilayah kelja dengan rata-rata produksi 260.000 barel per hari itu berpotensi sangat besar. 

Bisnis Indonesia, Page-30, Friday, May 18, 2018

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel