google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Pertamina has a chance - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Tuesday, July 3, 2018

Pertamina has a chance


PT Pertamina (Persero) still has the opportunity to become the manager of Makassar Strait Block whose contract expires in January 2020. The Ministry of Energy and Mineral Resources gives Pertamina an opportunity to submit a proposal in Makassar Strait Working Area. The opportunity was granted because the government-owned company also holds a shareholding in one of the blocks of deepwater development (IDD).



Currently, Chevron Makassar Ltd, a subsidiary of Chevron Corporation, is the operator of Makassar Strait Block. Chevron owns 70% shares, Eni (Italian oil and gas company) of 18%, and PT Pertamina Hulu Energi 10%. 



    Deputy Minister of Energy and Mineral Resources [EMR] Arcandra Tahar said his side met with Pertamina to discuss Makassar Strait, IDD and Rokan Blocks. Pertamina has a chance to submit a proposal in Makassar Strait.

Rokan Blocks

"PHE [PT Pertamina Hulu- Energi] is also one of the existing operators in Makassar Strait," he said, Monday (2/7).

Arcandra said, referring to regulations related to the appointment of termination block managers, operators including all participating in the oil and gas working area will be given the opportunity to submit a proposal.

"Well, Pertamina also operators exist there, it means to be invited as well," he said.

Based on data from SKK Migas, oil production in Makassar Strait Block is about 1,965 barrels per day, while gas is 2.04 MMscfd. He said that Pertamina is currently in the process of submitting a proposal to manage the Makassar Strait Block.

"The decision of interest or not depends on Pertamina."

If Pertamina is interested in entering Makassar Strait Block, it could be a proposal from the company which is the holding company of BUMN oil and gas that will be compared with the proposal submitted by Chevron, Syamsu Alam did not give details about Pertamina's chance to manage Rokan Block. 

     Senior Vice President of Government Goverment and Public Affairs Chevron Yanto Sianipar is still not responding related to the confirmation of the extension of Makassar Strait Block which will be terminated in 2020.

IN INDONESIA

Pertamina Berpeluang       


PT Pertamina (Persero) masih memiliki peluang untuk menjadi pengelola Blok Makassar Strait yang kontraknya akan berakhir Januari 2020. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memberikan kesempatan kepada Pertamina untuk mengajukan proposal di Wilayah kerja Makassar Strait. Kesempatan itu diberikan karena perusahaan milik pemerintah ini juga memiliki kepemilikan saham di salah satu blok tempat proyek migas laut dalam (Indonesia deepwater development/IDD).

Saat ini, Chevron Makassar Ltd, anak usaha Chevron Corporation, menjadi operator Blok Makassar Strait. Chevron memiliki saham 70%, Eni (perusahaan migas dari Italia) sebesar 18%, dan PT Pertamina Hulu Energi 10%. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral [ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, pihaknya bertemu dengan Pertamina untuk membahas Blok Makassar Strait, IDD, dan Rokan. Pertamina memiliki peluang untuk mengajukan proposal di Makassar Strait.

“PHE [PT Pertamina Hulu- Energi] juga salah satu operator eksis di Makassar Strait,” ujarnya, Senin (2/7). 

Arcandra menuturkan, merujuk pada regulasi terkait dengan penunjukkan pengelola blok terminasi, operator eksis termasuk seluruh yang berpartisipasi di Wilayah kerja migas tersebut akan diberikan kesempatan mengajukan proposal. 

“Nah, Pertamina juga operator eksis di sana, berarti boleh diundang juga,” ujarnya.

Berdasarkan data SKK Migas, produksi minyak di Blok Makassar Strait sekitar 1.965 barel per hari, sedangkan gas bumi 2,04 MMscfd. Dia menuturkan, saat ini Pertamina dalam proses untuk mengajukan proposal untuk mengelola Blok Makassar Strait. 

“Keputusan minat atau tidaknya tergantung Pertamina."

Bila Pertamina berrninat masuk ke Blok Makassar Strait, bisa jadi proposal dari perusahaan yang menjadi induk usaha BUMN migas itu akan dibandingkan dengan proposal yang diajukan oleh Chevron, Syamsu Alam tidak memberikan penjelasan detail tentang peluang Pertamina untuk dapat mengelola Blok Rokan. Senior Vice President Policy Goverment and Public Affairs Chevron Yanto Sianipar masih belum merespons terkait dengan konfirmasi perpanjangan Blok Makassar Strait yang akan terminasi pada 2020 tersebut.

Bisnis Indonesia, Page-30, Tuesday, July 3, 2018

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel