The government projects that the Kasuri Block off the coast of West Papua will release 42.85 million cubic feet of natural gas starting in 2022. The natural gas production of the Kasuri Block can be increased to 170 million cubic feet per day (MMscfd) by 2027. The Director General of Oil and Gas, Ministry . Energy and Mineral Resources Djoko Siswanto said that the estimated natural gas production and the Kasuri Block were adjusted in the 2018-2027 Gas Balance Sheet.
the Kasuri Block - Papua
"I forgot what the number is, but just adjust the 2018-2027 Gas Balance. The assumption is there, "he said after attending a hearing with the Commission VII of the House of Representatives (DPR).
In the 2018-2027 Gas Balance, the projection of natural gas supply in Region VI (Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku and Papua) is estimated to reach 1,613.49 MMscfd. The supply of gas from the same oil and gas block is 1,545.49 MMscfd, while the oil and gas working area project that will produce is 67.90 MMscfd.
Djoko believes that the estimated natural gas supply from the offshore oil and gas working area in Papua which is operated by Genting Oil Malaysia is the same as the assumption in the Kasuri Block PoD / development plan.
The PoD includes production plans, projections of oil and gas volumes, investments, gas prices, and others. Based on the PoD proposed to SKK Migas, the Kasuri Block began production in 2022. Gas production from Kasuri will be increased from 67.9 MMscfd to 170 MMscfd by 2027.
At the end of September 2018, Minister of Energy and Mineral Resources Ignasius Jonan approved the plan to develop the Kasuri Block. Head of the Special Task Force for Upstream Oil and Gas Business Activities (SKK Migas) Amien Sunaryadi agreed on the development plan which contained projections of investment value, oil and gas reserves potential, time needed to produce oil and gas, and market studies or prospective oil and gas buyers from The Kasuri Block has been approved by Minister Jonan.
Deputy Minister of ESDM Arcandra Tahar stressed that the supply of gas from Kasuri was not used for LNG, but entirely for petrochemical raw materials.
"If it's not wrong for methanol or ammonia, I don't remember."
Especially for Region VI, the estimated natural gas needs are most widely used for export needs or liquefied natural gas (LNG) commitments, then followed by the fertilizer and petrochemical sectors. Apart from Genting Oil, the estimated natural gas supply in the eastern region also came from BP Berau in Tangguh which flowed in 2020 at 154.61 MMscfd and then increased to 1,169.18 MMscfd in the next 5 years.
In addition, the gas supply from Inpex Corporation from the Abadi Field, Masela Block in the Arafuru Sea is expected to enter in 2027 with an estimated volume of 433.85 MMscfd. Genting Oil signed the Kasuri Block contract in 2008. The Kasuri block is estimated to be able to produce gas around 285 MMscfd. Exploration well drilling has also been carried out since 2013.
the Abadi Field, Masela Block in the Arafuru Sea
So far, the Kasuri Block PoD has been hampered by potential gas buyers because there is no price agreement with Genting Oil. Genting Oil is planning to invite investors from China to develop the petrochemical industrial area in Bintuni - Papua.
IN INDONESIAN
Genting Oil Suplai Gas Mulai 2022
Pemerintah memproyeksikan Blok Kasuri di lepas pantai Papua Barat akan menyemburkan gas bumi sebanyak 42,85 juta kaki kubik mulai 2022. Produksi gas bumi Blok Kasuri bisa dinaikkan menjadi 170 juta kaki kubik per hari (MMscfd) pada 2027. Dirjen Minyak dan Gas Bumi, Kementerian. Energi dan Sumber Daya Mineral Djoko Siswanto menyebutkan bahwa perkiraan produksi gas bumi dan Blok Kasuri sudah disesuaikan dalam dokumen Neraca Gas 2018-2027.
“Saya lupa angkanya berapa, tetapi sesuaikan dengan Neraca Gas 2018-2027 saja. Asumsinya di situ," katanya seusai mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Dalam Neraca Gas 2018-2027, proyeksi suplai gas bumi di Region VI (Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua) diperkirakan mencapai 1.613,49 MMscfd. Suplai gas dari blok migas yang suda ada sebanyak 1.545,49 MMscfd, sedangkan dari proyek wilayah kerja migas yang akan berproduksi sebesar 67,90 MMscfd.
Djoko mengamini perkiraan pasokan gas bumi yang akan datang dari wilayah kerja migas lepas pantai di Papua yang dioperatori oleh Genting Oil tersebut sama dengan asumsi dalam rencana pengembangan/PoD Blok Kasuri.
Dalam PoD itu meliputi rencana produksi, proyeksi volume minyak dan gas bumi, investasi, harga gas, dan lainnya. Berdasarkan PoD yang diusulkan kepada SKK Migas, Blok Kasuri mulai produksi pada 2022. Produksi gas dari Kasuri akan ditingkatkan dari 67,9 MMscfd menjadi 170 MMscfd pada 2027.
Pada akhir September 2018, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan telah merestui rencana pengembangan Blok Kasuri. Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi mengamini rencana pengembangan yang berisi tentang proyeksi nilai investasi, potensi cadangan minyak dan gas bumi, waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi migas, serta kajian pasar atau calon pembeli migas dari Blok Kasuri telah disetujui Menteri Jonan.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menegaskan, suplai gas dari Kasuri tidak digunakan untuk LNG, tetapi sepenuhnya untuk bahan baku petrokimia.
“Kalau tidak salah untuk methanol atau amoniak, saya tidak ingat.”
Khusus untuk Region VI, perkiraan kebutuhan gas bumi paling banyak digunakan untuk kebutuhan ekspor atau komitmen gas alam cair (liquefied natural gas/LNG), kemudian diikuti oleh sektor pupuk dan petrokimia. Selain dari Genting Oil, perkiraan pasokan gas bumi di wilayah timur juga datang dari BP Berau di Tangguh yang mengalir pada 2020 sebesar 154,61 MMscfd kemudian meningkat menjadi 1.169,18 MMscfd pada 5 tahun berikutnya.
Selain itu, pasokan gas dari Inpex Corporation dari Lapangan Abadi, Blok Masela di Laut Arafuru diharapkan masuk pada 2027 dengan perkiraan volume sebanyak 433,85 MMscfd. Genting Oil menandatangani kontrak Blok Kasuri pada 2008. Blok Kasuri diperkirakan dapat memproduksi gas sekitar 285 MMscfd. Pengeboran sumur eksplorasi pun sudah dilakukan sejak 2013.
Selama ini, PoD Blok Kasuri terhambat masalah calon pembeli gas karena belum ada kesepakatan harga dengan Genting Oil. Genting Oil sedang berencana mengajak investor dari China untuk mengembangkan kawasan industri petrokimia di Bintuni- Papua.
Bisnis Indonesia, Page-30, Wednesday, Oct 17, 2018
No comments:
Post a Comment