google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Giant Fields Become a Stack - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Monday, November 19, 2018

Giant Fields Become a Stack



The investment in the oil and gas sector can only accelerate significantly if there are already findings of giant work areas in Indonesia.

The Special Task Force for Upstream Oil and Gas Business Activities (SKK Migas) said that the increase in investment in the oil and gas sector had a lot to expect from the findings of the giant working area. 

    Reflecting on the investment realization up to 31 October 2018 which reached US $ 8.7 billion or 61% of the total planned target for this year, the Special Task Force for Upstream Oil and Gas Business Activities (SKK Migas) stressed that the future potential does not change performance .

the Masela Block

At least until the production facilities of the Masela Block are realized, which is around the year 2021-2022 and the deep-sea oil and gas project. SKK Migas Head Amien Sunaryadi said that the investment in the oil and gas sector in Indonesia does not seem to be big, because there is no work area (WK) that has large-scale oil and gas reserves. "So investment will be large if there is a large discovery. "This year [targets] have not been achieved, there are various factors," he said

The stagnant oil and gas investment in 2018 was also triggered by the overtaking of exploration and exploitation drilling, because it was postponed next year. In the future, SKK Migas emphasizes that it is more committed to guarding the exploration exploration. 

     In 2019, the main upstream oil and gas project which is planned to produce only comes from the Gajah Puteri Bison Iguana Block. Production from the oil and gas field in Riau Islands is planned to be carried out in the third / 2019 quarter.

If next year oil and gas investment is relatively stagnant, the investment plan in 2020 looks more passionate. Because, there are four oil and gas blocks that will begin production. Call it like the Badik Block from West Badik (quarter III / 2020) which is currently in the development of the Front End Engineering Design (FEED) tender, Tangguh Train-3 Block (quarter III / 2020) which is in the construction phase, Wasambo Block (IV quarter / 2020) in the FEED process, as well as the MDA and MBH Blocks by HCML which are planned to produce in the third quarter / 2020.

the MDA and MBH Blocks by HCML

Amien said that for the 2019 investment target it could not be predicted considering the cooperation contract work plan and budget (WPNB) of the contractor contractors (KKKS) were still being discussed. The oil and gas sector investment, according to Amien, can also be encouraged by the realization of a definite work commitment (KKP) for KKKS who already have the right to manage oil and gas block auctions with the Gross Split scheme.

Later, SKK Migas oversees the realization of the KKP contracted by the contractor in the first 5 years. Amien acknowledged that the KKP plan reported by the contractor was still based on the amount of investment and implementation per year, but did not include the projects being carried out. Especially for KKP, exploration activities are divided into WK and outside the WK or open area.

For exploration activities within the WK, KKKS can conduct surveys, airborne magnetic, airborne gravity, seismic, and exploration drilling. Meanwhile for the open area, activities ranging from surveys, airborne magnetic, airborne gravity and seismic.

"Especially for the CTF, it is ensured that this money must be spent on exploration. What we have to guard, do not let them report large amounts of exploration in open areas, apparently the realization is smaller, "Amien said.

Previously, Deputy Minister of ESDM Arcandra Tahar stressed that by relying on the KKP presented in the Gross Split, the management of the exploration block was more directed.

"The oil and gas business is indeed risky. Yes, it is calculated, because there is already initial data, if not from there, relying on government funds is not enough.

The KKP mechanism provides more certainty of investment funds for exploration than relying on funds issued through the State Budget (APBN). At least this is recorded from the amount of investment in the period 2010-2019 by the Geological Agency.

IN INDONESIAN

Ladang Raksasa Menjadi Tumpuan


Investasi sektor minyak dan gas bumi hanya bisa melesat signifikan bila sudah ada temuan wilayah kerja raksasa di Indonesia.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan meningkatnya investasi sektor minyak dan gas berharap banyak pada temuan wilayah kerja raksasa. Berkaca dari realisasi investasi hingga 31 Oktober 2018 yang mencapai US$ 8,7 miliar atau 61% dari total target rencana tahun ini, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menegaskan bahwa potensi ke
depan tidak banyak perubahan kinerja. 

Setidaknya sampai fasilitas produksi Blok Masela terealisasi yaitu sekitar tahun pada 2021-2022 dan proyek migas laut dalam. Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan investasi sektor migas di Indoensia terkesan tidak besar, karena belum ditemukan wilayah kerja (WK) yang memiliki cadangan migas skala besar “Jadi investasi akan besar kalau ada discovery besar. Nah tahun ini tidak tercapai [target], ada macam-macam faktornya,” katanya 

Tersendatnya investasi migas 2018 juga dipicu pergesaran pengeboran ekplorasi dan eksploitasi yang batal dilaksanakan, karena diundur tahun depan. Ke depan SKK Migas menegaskan untuk lebih berkomitmen mengawal realiasi ekplorasi. Pada 2019, proyek utama hulu migas yang rencananya berproduksi hanya bersumber dari Blok Bison Iguana Gajah Puteri. Produksi dari lapangan migas di Kepulauan Riau ini rencananya terlaksana pada kuartal III/2019.

Jika pada tahun depan investasi migas relatif stagnan, rencana penanaman modal pada 2020 tampak lebih bergairah. Pasalnya, ada empat blok migas yang akan mulai berproduksi. Sebut saja seperti Blok Badik dari West Badik (kuartal III/2020) yang saat ini dalam perkembangan tender Front End Engineering Design (FEED), Blok Tangguh Train-3 (kuartal III/2020) yang berada pada tahap konstruksi, Blok Wasambo (kuartal IV/2020) dalam proses FEED, serta Blok MDA dan MBH milik HCML yang rencananya berproduksi pada kuartal lll/2020.

Amien mengatakan untuk target investasi 2019 belum dapat diperkirakan mengingat rencana kerja dan anggaran (WPNB) kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) masih dibahas. Investasi sektor migas, menurut Amien, juga dapat didorong dengan realisasi komitmen kerja pasti (KKP) bagi KKKS yang sudah memiliki hak mengelola lelang blok migas dengan skema Gross Split.  

Nantinya, SKK Migas mengawasi realisasi KKP yang disusun kontraktor dalam 5 tahun pertama. Amien mengakui rencana KKP yang dilaporkan kontraktor masih berdasarkan jumlah investasi dan pelaksanaan per tahunnya, tetapi tidak menyertakan proyek yang dikerjakan. Khusus untuk KKP, aktivitas eksplorasi terbagi di dalam WK dan di luar WK atau open area. 

Untuk aktivitas eksplorasi di dalam WK, KKKS dapat melakukan survei, airborne magnetic, airborne gravity, seismik, dan pengeboran eksplorasi. Sementara itu untuk open area, aktivitasnya mulai dari survei, airborne magnetic, airborne gravity dan seismik.

“Khusus untuk KKP dipastikan, bahwa uang ini harus dibelanjakan untuk eksplorasi. Yang harus kami jaga, jangan sampai mereka melaporkan eksplorasi di area terbuka dengan jumlah besar, ternyata realisasinya lebih kecil,” kata Amien.

Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menegaskan dengan mengandalkan KKP yang dihadirkan dalam Gross Split, pengelolaan blok eksplorasi lebih terarah. 

“Bisnis migas itu memang berisiko. Ya dihitung, karena sudah ada data awalnya, kalau tidak dari situ, mengandalkan dari dana pemerintah tidak cukup.”

Mekanisme KKP lebih memberikan kepastian dana investasi untuk eksplorasi daripada mengandalkan dana yang dikeluarkan lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Setidaknya hal ini terekam dari jumlah investasi dalam kurun 2010-2019 oleh Badan Geologi.

Bisnis Indonesia, Page-2, Monday, Nov 19, 2018

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel