Already this week, PT Pertamina Hulu East Kalimantan (PHKT) subsidiary PT Pertamina Hulu Indonesia has become the operator of Blok East Kalimantan and Blok Attaka. And, for the first time Pertamina increased oil production (lifting) from the East Kalimantan Block - Attaka as much as 60,000 barrels of crude oil from Lawe-Lawe Terminal, Penajam, Penajam Paser Utara, East Kalimantan.
the East Kalimantan Block - Attaka
The crude oil will be flowed through a pipeline from Lawe Lawe Terminal to Balikpapan's Refinery Unit V of 60,000 bbls. Then, this oil will be processed into Fuel Oil (BBM) at the Pertamina refinery, Balikpapan Refinery Unit V. At the same time, PHKT also carried out the first shipment operation from Santan Terminal for condensate products (BRC).
"Lifting crude oil for the first time Pertamina Hulu East Kalimantan was handed over to Pertamina. This is a concrete manifestation of PHKT support and commitment towards meeting domestic energy needs, "said PHKT Feri Director Sri Wibowo in a press release.
Just so you know, after the management transfer process from PT Chevron Indonesia Company (CICO), data at the end of September 2018, East Kalimantan-Attaka WK oil and condensate production amounted to 13,220 barrels of oil per day (bopd) and gas of 69.44 million cubic feet per day (mmscfd).
In managing this block, Pertamina uses gross split scheme contracts. This is different from the contract scheme used by Chevron in the previous management which used the cost recovery contract scheme.
IN INDONESIA
Lifting Minyak Perdana dari Blok East Kal dan Attaka
Sudah sepekan ini, PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur ( PHKT) anak usaha PT Pertamina Hulu Indonesia menjadi operator Blok East kalimantan dan Blok Attaka. Dan, untuk pertama kalinya Pertamina menaikkan produksi (lifting) minyak dari Blok East Kalimantan - Attaka sebanyak 60.000 barel minyak mentah dari Terminal Lawe-Lawe, Penajam, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Minyak mentah tersebut akan dialirkan melalui pipa dari Terminal Lawe Lawe ke Refinery Unit V Balikpapan sebesar 60,000 bbls. Kemudian, minyak ini akan diolah menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) di kilang Pertamina, Refinery Unit V Balikpapan. Pada waktu bersamaan, PHKT juga melaksakan pengoperasian pengapalan pertama dari Terminal Santan untuk produk kondensat (BRC).
“Lifting minyak mentah pertama kali Pertamina Hulu Kalimantan Timur ini diserahkan kepada Pertamina. Ini merupakan wujud nyata dukungan serta komitmen PHKT terhadap pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri,” kata Direktur PHKT Feri Sri Wibowo dalam siaran pers.
Asal tahu saja, setelah prosesi alih kelola dari PT Chevron Indonesia Company (CICO), data pada akhir September 2018, produksi minyak dan kondensat WK East Kalimantan-Attaka sebesar 13.220 barel minyak per hari (bopd) dan gas sebesar 69,44 juta kaki kubik per hari (mmscfd).
Pada pengelolaan blok ini, Pertamina menggunakan kontrak dengan skema gross split. Ini berbeda dengan skema kontrak yang dipakai Chevron pada pengelolaan sebelumnya yang menggunakan skema kontrak cost recovery (pengembalian biaya operasi).
Kontan, Page-14, Friday, Nov 2, 2018
No comments:
Post a Comment