google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 The contractor only thinks of IRR & legal certainty - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

MARKET

Friday, November 16, 2018

The contractor only thinks of IRR & legal certainty



How do you see the national oil and gas sector?

I don't look too much at the regime because this has nothing to do with exploration. So, what I see is the facts in the upstream oil and gas sector. Which is a problem where. Then I looked for a solution. Which is my authority, I do it. Because this is indeed the case, discovery [oil and gas field discovery] is indeed when seen from the year already, existed since the era of the First Order, the New Order, until the Reformation.

However, it has nothing to do. Discovery is related to exploration, not with its cabinet. So, what I did since becoming the Head of SKK Migas in 2014 I observed first. What is the situation like? Oh this is funny, after that I see which one I can take care of. Oh oh that, oh this is important, but this is not my authority, it is allowed.

The way it works is that. So, not everything I see as a problem can be done. There are also problems that I know the solution is like this, but I don't have the ability. Yes, let it go first.

How is the oil and gas sector going forward?

What kind of policy will come, I don't know, because in the future the cabinet is also different. For me, I have asked investors and also use my own logic. Cost recovery and gross split are not a problem. Investors see investment in the country as a royalty system, then with country B with cost recovery, it doesn't matter.

They will later ask the Investment office in Indonesia for example. His name is boss does not ask details, most questions asked are like this. How much investment in Indonesia is the Internal Rate of Return (IRR)? How many other countries? how much do we get?

As a boss, what do you think? What is seen is the IRR. Second, legal certainty. Well, they will decide with two things, the IRR and the legal certainty.

Indonesia is quite competitive about legal certainty?

According to them enough, quite competitive. They also see which big potential? In country A, for example, if the IRR is large, but the lead [oil and gas potential] is small, what for? This lead becomes a prospect, if the lead is small, big companies don't want it, different from medium or small companies. What I know in the oil and gas industry is that there are characters. So it is only natural that small oil and gas blocks do not appeal to large-scale oil and gas investors.

What about Pertamina, which gets the termination oil and gas block?

If I become the ruler of Pertamina, I say I don't want to. Look, like someone who has a car and wants to sell it after using 4 years, if I have money, of course I don't buy the auctioned car?

If I don't have money, then I buy it. If I drive a company, what is my performance index? Of course talk of profit. One measure of KPI is that my company's stock rises high. It turns out this way, we see ENI found the Zhor [Mediterranean] Block of that size, ENI shares rose. Of course directors can get a big bonus.



Well indeed for upstream companies, what is sought is a large field because fortunately there. However, if you operate a mature field, fortunately from where? Indeed there is no risk, so the return is small. Indeed, the discovery of the risk is big, but if you get the benefits are also large.

What is the secret of your leadership?

If I see the key is problem solving. So the problem is what is the solution. So, if I meet partners [the contractor of the contract] says, the problem is my business, so if you have any problems let me know I will solve it. The direction is just like that.

And they are open?

Wow they are very happy. Formerly like British Petroleum, they suddenly received a letter from the KPK. I did not know the story, there was no wind, there was no rain, came a letter from the Corruption Eradication Commission (CEC/KPK). Notifying them they may not use the Trustee Borrowing Scheme (TBS) scheme.

Now BP is coming back and forth. I help communicate with the KPK. Then finally there is a letter from the KPK which says please proceed. After that there was no problem. When investor problems are over, they will focus on the core business. Look for oil and find gas. Now that will help SKK Migas KPI. So, what I do is managing upstream oil and gas, right?

Do you have enough bureaucratic reform?

There is something funny that I consider to be a problem. In SKK Migas when I was invited to the meeting of the deputies, the invitation was in the form of a letter. I wasn't used to that before.

Then I thought, if this invitation from SKK Migas, on this day, can reach me, it can arrive tomorrow. So I tried the Commercial Division, if I just made an invitation in an email, I could. Finally all must be so. Paperless doesn't. Reduced yes. So if internal use email. I spent 3 months.

IN INDONESIAN

Kontraktor hanya Berpikir IRR & Kepastian Hukum


Bagaimana Anda melihat sektor migas nasional?

Saya tidak terlalu melihat ke rezim karena ini tidak ada hubungannya dengan eksplorasi. Jadi, yang saya lihat fakta-fakta di hulu migas ini seperti apa. Yang merupakan masalah di mana. Terus saya mencari solusi. Mana yang menjadi kewenangan saya, saya kerjakan. Karena memang begini, discovery [penemuan lapangan migas] ini memang kalau dilihat dari tahunnya sudah, ada sejak era Orde Iama, Orde Baru, hingga Reformasi.

Namun, tidak ada hubungannya. Discovery ini berhubungan dengan eksplorasi, bukan dengan kabinetnya. Jadi, yang saya lakukan sejak menjadi Kepala SKK Migas pada 2014 saya mengamati terlebih dahulu. Situasinya seperti apa? Oh ini lucu nih, setelah itu saya lihat mana yang bisa saya urus. Oh oh itu, oh ini penting, tapi ini bukan kewenangan saya, maka dibiarkan.

Cara kerjanya begitu. Jadi, tidak semua yang saya lihat sebagai masalah bisa dikerjakan. Ada juga masalah yang saya tahu solusinya begini, tetapi saya tidak punya kemampuan. Ya sudah biarkan dulu. 

Bagaimana sektor migas ke depan?

Kebijakan yang akan datang seperti apa, saya tidak tahu, karena ke depan kabinetnya juga berbeda. Kalau saya, sudah tanya  investor dan juga menggunakan logika saya sendiri. Cost recovery dan gross split itu tidak masalah. Investor itu melihat investasi di negara ada dengan sistem royalty, lalu dengan negara B dengan cost recovery, tidak masalah.

Mereka nanti minta ke kantor Investasi di Indonesia  misalnya. Namanya bos tidak tanya detail, paling pertanyaan yang diajukan begini. Kalau investasi di Indonesia Internal Rate of Return (IRR) kita dapat berapa? Kalau di negara lain berapa? kita dapat berapa? 

Sebagai bos mikirnya bagaimana? Yang dilihat adalah IRR-nya. Kedua, kepastian hukum. Nah, mereka akan memutuskan dengan dua hal itu, IRR dan kepastian hukum. 

Indonesia cukup kompetitif masalah kepastian hukum?

Menurut mereka cukup, cukup kompetitif. Mereka juga melihat potensi yang besar mana? Kalau di negara A misalnya kalau IRR besar, tetapi lead [potensi migas] kecil, buat apa? Lead ini menjadi prospek, kalau lead-nya kecil perusahaan besar itu tidak mau, berbeda dengan perusahaan medium atau kecil. Yang saya tahu di industri migas ada karakter seperti itu. Makanya wajar kalau blok migas kecil tidak menarik bagi investor migas skala besar. 

Bagaimana dengan Pertamina yang mendapat blok migas terminasi?

Kalau saya jadi penguasa Pertamina, aku bilang tidak mau. Begini, semisal ada yang punya mobil lalu ingin menjualnya setelah memakai 4 tahun, kalau semisal saya punya uang tentu tidak membeli mobil yang dilelang itu dong?

Kalau tidak punya uang, setelah itu saya beli. Kalau saya menyetir perusahaan, apa itu KPI [indeks kinerja] saya? Tentu bicara profit. Salah satu ukuran KPI adalah kalau saham perusahaan saya naik tinggi. Ternyata begini, kita lihat ENI menemukan Blok Zhor [Mediterania] dengan ukuran sebesar itu, saham ENI naik. Tentu direksi dapat bonus besar.

Nah memang untuk perusahaan hulu, yang dicari adalah lapangan besar Karena untungnya di situ. Namun, kalau mengoperasikan lapangan mature [tua], tapi untungnya dari mana? Memang tidak ada risiko, makanya return-nya kecil. Memang discovery risikonya besar, tapi kalau dapatkan keuntungannya juga besar.

Apa rahasia kepemimpinan Anda?

Kalau saya lihat kuncinya adalah problem solving. Jadi, masalahnya apa solusinya apa. Makanya saya kalau ketemu mitra [kontraktor kontrak kerja sama] bilang, problem is my business, so if you have any problem let me know i will solve it. Arahnya begitu aja. 

Dan mereka terbuka?

Wah mereka sangat senang. Dulu seperti British Petroleum, mereka tiba-tiba dapat surat dari KPK. Saya tidak tahu ceritanya, tidak ada angin tidak ada hujan, datang surat dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Memberitahukan mereka tidak boleh menggunakan skema Trustee Borrowing Scheme (TBS).

Nah BP ke sini bolak-balik. Saya bantu berkomunikasi dengan KPK. Terus akhirnya ada surat dari KPK yang isinya silakan dilanjutkan. Setelah itu tidak ada masalah. Kalau masalah investor selesai, mereka akan fokus ke inti bisnisnya. Cari minyak dan mencari gas. Nah itu yang akan bantu KPI SKK Migas. Jadi, cara kelola hulu migas yang saya lakukan ya begitu.

Cukup banyak reformasi birokrasi yang Bapak lakukan?

Ada yang lucu-lucu saja nih yang saya anggap sebagai masalah. Di dalam SKK Migas dulu waktu saya masuk diundang rapat deputi, undangannya itu berbentuk surat. Saya sebelumnya tidak terbiasa begitu.

Lalu saya pikir, kalau begini undangan dari SKK Migas, pada hari ini, bisa sampai pada saya, bisa sampai besok. Jadi saya coba Divisi Komersial, kalau memo undangan di email saja, bisa. Akhirnya semua harus gitu. Paperless sih tidak. Berkurang iya. Jadi kalau internal memakai email. Itu 3 bulan saya menghabiskan waktu.

Bisnis Indonesia, Page-24, Friday, Nov 16, 2018

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel