PT Pertamina EP continues to desire to increase oil and gas production next year. To boost production, this subsidiary of PT Pertamina (Persero) allocated an investment of US $ 570 million in 2019.
Nanang Abdul Manaf, Managing Director of PT Pertamina EP, said that the investment fund will be used for exploration drilling activities, development drilling, enhance oil recovery (EOR) projects, oil development projects, increased reliability of production facilities and health, safety, environment (HSE) throughout Pertamina EP field.
With such an investment value, Nanang expects Pertamina EP oil production to reach 82,500 bopd next year. Gas production is targeted to reach 970 mmscfd. Until the end of this year, Nanang projected Pertamina EP oil production could reach 79,000 bopd or 96% of the target. While gas production is expected to reach 1,019 mmscfd or 103% of the target.
Assuming this year's target, Pertamina EP's oil production next year will increase by 3,500 bopd. Nanang said that the increase in production would come from the new Pertamina EP project.
"The increase in oil from new projects like Jati Asih, Big Bamboo, and Akasia Bagus. All of them are located in West Java," Nanang said.
Exploration Well
This year, Pertamina EP did find new sources of oil and condensate reserves in the West Java area. One of them is by drilling the Acacia Advanced exploration well ~ 001 '(AMJ-001).
The AMJ-001 well began to be plowed or excavated on March 20, 2018 and completed on August 20, 2018. The well was drilled to a depth of 2,517 meters. One of the production tests from the well turned out to be able to drain oil up to 1,700 BOPD. The other production test results flow gas and condensate.
On the other hand, Pertamina EP's gas production in the next year actually declined. Nanang said the decline in gas production occurred because there was a decline in production from Musi Field in South Sumatra.
"Gas production has declined because the supply from the Musi field has dropped by around 40 mmscfd. While there has been no additional supply from the new field," Nanang said.
For oil and gas lifting until the end of this year, Pertamina EP projects to reach 78,120 bopd or 98% of the target. The gas lifting is 815 mmscfd or 105% of the 2018 target.
IN INDONESIAN
Pertamina EP Menyiapkan Investasi US$ 570 Juta
PT Pertamina EP terus berhasrat meningkatkan produksi minyak dan gas pada tahun depan. Untuk menggenjot produksi, anak usaha PT Pertamina (Persero) ini mengalokasikan investasi sebesar US$ 570 juta pada 2019.
Direktur Utama PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf, mengemukakan dana investasi itu akan digunakan untuk aktivitas pengeboran eksplorasi, pengeboran pengembangan, proyek enhance oil recovery (EOR), proyek pengembangan minyak, peningkatan keandalan fasilitas produksi serta health, safety, environment (HSE) di seluruh lapangan Pertamina EP.
Dengan nilai investasi sebesar itu, Nanang mengharapkan produksi minyak Pertamina EP bisa mencapai 82.500 bopd pada tahun depan. Adapun produksi gas ditargetkan mencapai 970 mmscfd. Hingga akhir tahun ini, Nanang memproyeksikan produksi minyak Pertamina EP bisa mencapai 79.000 bopd atau sebesar 96% dari target. Sedangkan produksi gas diharapkan bisa mencapai 1.019 mmscfd atau sebesar 103% dari target.
Dengan asumsi target tahun ini, berarti produksi minyak Pertamina EP pada tahun depan meningkat sebesar 3.500 bopd. Nanang menyebutkan, kenaikan produksi tersebut akan berasal dari proyek baru Pertamina EP.
"Kenaikan minyak dari proyek-proyek baru seperti Jati Asih, Bambu Besar, dan Akasia Bagus. Semuanya berlokasi di Jawa Barat," kata Nanang.
Pada tahun ini, Pertamina EP memang menemukan sumber cadangan migas dan kondensat baru di area Jawa Barat. Salah satunya melalui pengeboran sumur eksplorasi Akasia Maju ~ 001 '(AMJ-001).
Sumur AMJ-001 mulai ditajak atau digali pada 20 Maret 2018 dan selesai pada 20 Agustus 2018. Sumur tersebut dibor hingga mencapai kedalaman 2.517 meter. Salah satu uji produksi dari sumur tersebut ternyata mampu mengalirkan minyak hingga 1.700 BOPD. Adapun hasil uji produksi lainnya mengalirkan gas dan kondensat.
Di sisi lain, produksi gas Pertamina EP pada tahun depan justru mengalami penurunan. Nanang menyatakan penurunan produksi gas terjadi lantaran ada penurunan produksi dari Lapangan Musi di Sumatra Selatan.
"Produksi gas menurun karena suplai dari lapangan Musi turun sekitar 40 mmscfd. Sementara belum ada tambahan suplai dari lapangan baru," kata
Nanang.
Untuk lifting migas hingga akhir tahun ini, Pertamina EP memproyeksikan mencapai 78.120 bopd atau sebesar 98% dari target. Adapun lifting gas sebesar 815 mmscfd atau 105% dari target 2018.
Kontan, Page-14, Friday, Dec 14, 2018
No comments:
Post a Comment