The government plans to auction 10 oil and gas blocks this year, down compared to the 34 oil and gas blocks auctioned last year. This year's oil and gas block auction will be divided into two stages, where the first phase will be held this January.
Director General of Oil and Gas at the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) Djoko Siswanto said, of the 10 oil and gas blocks planned to be auctioned this year, five oil and gas blocks will be offered in the first phase of the auction.
Two of these five oil and gas blocks are production blocks whose existing contracts have been terminated, namely the West Kampar Block and the Long Strait located in Riau. While the remaining three other oil and gas blocks are exploration blocks, namely Blok Anambas, West Ganal, and West Kaimana.
"[First stage auction] this month. "It was just a T & C meeting," he said.
Djoko once explained that the West Kampar Block had oil and gas reserves of 8.3 million barrels. However, in this block there are still 3 prospects and 20 leads with a potential of 4.3 billion barrels of oil equivalent.
He said, the block last produced oil on March 27, 2017 with a production of 112 barrels per day (bpd). However, by 2021, the block's oil production is planned to be above 1,000 bpd.
The West Kampar Block contract was first signed in 2005. Originally, this contract will expire in 2035. However, because the existing operator's performance is not good, the government has terminated the contract on August 15 2018.
The government auctioned the block in September last year, but there were no winners . Next, the 1,311 square kilometer Long Strait Block is located in Riau.
In the beginning, the Long Strait Block had 37.5 million barrels of oil (MMSTB) and 118.4 billion cubic feet (BCF) of gas. According to SKK Migas data, the block production is currently at 0.94 bpd for oil and 0.05 mmscfd for gas. This block contract began in 1991 and will end on August 4, 2021 later.
However, this block was finally decided to be auctioned because the existing operator of this block, namely PT Petro Selat Ltd, was declared bankrupt. While the partner holders of participation rights in this block, namely Petrochina, are also reluctant to continue their management. The government has auctioned the block twice last year.
Two other exploration blocks, namely the West Kaimana Block and Anambas, were previously auctioned by the government. West Kaimana Block was auctioned in 2016. While the Anambas Block is offered in the third phase of the 2018 auction. In the Anambas Block, there are projected resources of 260.36 billion cubic feet for gas and 26.04 billion cubic feet for condensate.
While the West Ganal Block, explained Djoko, is the Makassar Strait Block area which is then separated from the cut-out block. The Ganal Block Area is part of the Makassar Strait Block, which has no production facilities built by Chevron Indonesia Company. While West Seno Field remains a part of Makassar Strait and will be continued by Chevron.
"The Ganal West was released from Makassar Strait," he said.
Last year, the government auctioned 34 oil and gas blocks in three stages. In the first stage, of the 24 oil and gas blocks offered, the government only obtained four winners. In particular, the Citarum Block was won by PT Cogen Nusantara Energi and PT Hutama Wiranusa Energy, East Ganal Block by Eni Indonesia Ltd, East Seram by Lion Energy Ltd, and Southeast Jambi by the Talisman West Consortium Bengara BV-MOECO South Sumatra Co Ltd.
In the second phase of the auction, from the six oil and gas blocks auctioned, the government only got two winners. The two winners were Hong Kong Jindi Group Co. Ltd for the South Jambi B Block and PT Minarak Brantas Gas for the Banyumas Block.
In the third stage, of the four offered, the government set three governments. In particular, Pearloil (Theralite) Limited for the South Andaman Block, Consortium Talisman Jawa BV and Mitsui Oil Exploration Co Ltd for the South Sakakemang Block, and PT Pertamina (Persero) for the Maratua Block.
IN INDONESIAN
Pemerintah bakal Lelang 10 Blok Migas
Pemerintah berencana melelang 10 blok migas pada tahun ini, turun dibandingkan dengan jumlah blok migas yang dilelang pada tahun lalu sebanyak 34 blok. Lelang blok migas tahun ini akan dibagi dalam dua tahap, di mana tahap pertama akan digelar pada Januari ini.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto mengatakan, dari 10 blok migas yang direncanakan dilelang pada tahun ini, lima blok migas diantaranya akan ditawarkan dalam lelang tahap pertama.
Dua dari lima blok migas ini merupakan blok produksi yang kontrak eksistingnya telah diterminasi, yakni Blok West Kampar dan Selat Panjang yang berlokasi di Riau. Sementara sisa tiga blok migas lainnya merupakan blok eksplorasi, yaitu Blok Anambas, West Ganal, dan West Kaimana.
“[Lelang tahap pertama] bulan ini. Tadi baru saja rapat T&C,” katanya.
Djoko pernah menjelaskan, Blok West Kampar memiliki cadangan migas sebesar 8,3 juta barel. Namun, di blok ini masih terdapat 3 prospek dan 20 lead dengan potensi sebesar 4,3 miliar barel setara minyak.
Dikatakannya, blok ini terakhir kali memproduksi minyak pada 27 Maret 2017 dengan besaran produksi 112 barel per hari (bph). Tetapi, pada 2021, produksi minyak blok ini direncanakan bisa di atas 1.000 bph.
Kontrak Blok West Kampar pertama kali diteken pada 2005. Sedianya, kontrak ini akan berakhir pada 2035. Namun lantaran kinerja operator eksisting tidak bagus, maka pemerintah memutus kontraknya pada 15 Agustus 2018. Pemerintah telah melelang blok ini pada September tahun lalu, namun tidak ada pemenang. Berikutnya, Blok Selat Panjang dengan luas 1.311 kilometer persegi berlokasi di Riau.
Di awal, Blok Selat Panjang memiliki kandungan minyak 37,5 juta barel (milion stock tank barrels of oil/ MMSTB) dan gas 118,4 miliar kaki kubik (billions standard cubic feet/ BCF). Sesuai data SKK Migas, produksi blok tersebut saat ini sebesar 0,94 bph untuk minyak dan 0,05 mmscfd untuk gas.
Kontrak blok ini dimulai pada 1991 dan akan berakhir pada 4 Agustus 2021 nanti.
Namun, blok ini akhirnya diputuskan untuk dilelang lantaran operator eksisting blok ini, yakni PT Petro Selat Ltd, dinyatakan bangkrut. Sementara mitra pemegang hak partisipasi di blok ini, yakni Petrochina, juga enggan melanjutkan pengelolaannya. Pemerintah telah dua kali melelang blok ini pada tahun lalu.
Dua blok eksplorasi lainnya, yakni Blok West Kaimana dan Anambas, sebelumnya juga pernah dilelang oleh pemerintah. Blok West Kaimana dilelang pada 2016 lalu. Sementara Blok Anambas ditawarkan dalam lelang tahap ketiga 2018. Di Blok Anambas, diproyeksikan terdapat sumber daya 260,36 miliar kaki kubik untuk gas dan 26,04 miliar kaki kubik untuk kondensat.
Sementara Blok West Ganal, jelas Djoko, merupakan wilayah Blok Makassar Strait yang kemudian dipisahkan dari blok tersebut (cut out). Wilayah BlokWest Ganal merupakan bagian Blok Makassar Strait yang tidak terdapat fasilitas produksi yang telah dibangun Chevron Indonesia Company. Sementara Lapangan West Seno tetap menjadi bagian Makassar Strait dan akan dilanjutkan pengelolaannya oleh Chevron.
"West Ganal ini dikeluarkan dari Makassar Strait,” katanya.
Pada tahun lalu, pemerintah melelang 34 blok migas dalam tiga tahap. Pada tahap pertama, dari 24 blok migas yang ditawarkan, pemerintah hanya memperoleh empat pemenang.
Rincinya, Blok Citarum dimenangkan oleh PT Cogen Nusantara Energi dan PT Hutama Wiranusa Energi, Blok East Ganal oleh Eni Indonesia Ltd, East Seram oleh Lion Energy Ltd, dan Southeast Jambi oleh Konsorsium Talisman West Bengara BV-MOECO South Sumatra Co Ltd.
Pada lelang tahap kedua, dari enam blok migas yang dilelang, pemerintah hanya memperoleh dua pemenang. Kedua pemenang ini adalah Hong Kong Jindi Group Co Ltd untuk Blok South Jambi B dan PT Minarak Brantas Gas untuk Blok Banyumas.
Pada tahap ketiga, dari empat yang ditawarkan, pemerintah menetapkan tiga pemerintah. Rincinya Pearloil (Theralite) Limited untuk Blok South Andaman, Konsorsium Talisman Jawa BV dan Mitsui Oil Exploration Co Ltd untuk Blok South Sakakemang, serta PT Pertamina (Persero) untuk Blok Maratua.
Investor Daily, Page-9, Saturday, Jan 12, 2019
No comments:
Post a Comment