google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Pertamina Issues Upstream Investment of US $ 2.5 Billion - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

MARKET

Monday, March 4, 2019

Pertamina Issues Upstream Investment of US $ 2.5 Billion



PT Pertamina (Persero) plans upstream investment this year of US $ 2.5 billion, down from last year's realization of US $ 2.9 billion. Nevertheless, the company's oil and gas production target is pegged to rise from 921 thousand barrels of oil equivalent per day / BOEPD to 922 thousand BOEPD this year.

Upstream Director of Pertamina Dharmawan H. Samsu said, last year, the realization of the company's upstream investment was US $ 2.9 billion or 93.55% of the target of US $ 3.1 billion. The failure to achieve the target, he said, was not because the company reduced investment, but there were efficiency efforts that could cut costs.

the Jambaran-Tiung Biru project

"Investment in 2019 is US $ 2.5 billion. This year there is no one as big as the Rokan Block. While the JTB (Jambaran-Tiung Biru) project by Pertamina EP Cepu (PEPC) is multi-year (investment), "he said.

The Rokan Block

The Rokan Block investment that he meant was a signature bonus payment to the government amounting to US $ 784 million. While the Jambaran-Tiung Biru Project is still in the development stage.

"So our performance is controlled by two things, increasing production volume and increasing the effectiveness of investment and operating costs," Dharmawan said.

The difference in investment size compared to last year did not dampen Pertamina's upstream operating performance. This year, he said, the company targets oil and gas production this year to reach 922 thousand BOEPD, growing from last year's 921 thousand BOEPD. 

     In particular, oil production is targeted to increase 5.6% from 392 thousand barrels per day (BPH) to 414 thousand BPH, while gas production drops 6% from 3,064 million cubic feet per day / MMSCFD to 2,943 MMSCFD.

"Slightly lower for gas, but rising in oil. We will keep this in gas. "The number of wells to be drilled in 2019 is twice the number drilled in 2018," Dharmawan said.

The total wells to be drilled this year are 346 wells, namely 319 exploitation wells and 27 exploration wells. It will also work on a number of new projects starting this year. First, continued Dharmawan, the company will continue the Jambaran-Tiung Biru Project. 

     It has carried out the installation of piles for the project which is targeted to start operating in 2021. In addition, each upstream subsidiary has projects to be worked on.

the Mahakam Block

"As for the Jumlai, North Sisi and North Nubi Projects in the Mahakam Block in 2021, the connection to the interconnection of Mahakam resources will kick off this year," he explained.

It will also conduct an in-depth study for investment in Bunyu Field. Dharmawan added, starting this year, it would also be an asset in East Kalimantan and North Kalimantan as a focus. Because the assets of the two regions are used to meet oil and gas needs at the Balikpapan fuel oil refinery and the Bontang LNG natural gas refinery operated by Pertamina.

Eni Indonesia

For this reason, his party is committed to finding new oil and gas reserves in this region. The company will be involved in the development of the Merakes Field with Eni Indonesia. Then, the company will boost oil and gas production in the foreclosed oil and gas blocks, namely the Mahakam Block, and Sanga-Sanga.

In these two blocks, the company targets to drill up to 140 wells. For the operating performance in 2018, the realization of Pertamina's oil and gas production is still below the target, which is 922 thousand boepd from the target of 933 thousand BOEPD.

For oil production, the company's oil production is only 97.03 percent of the target of 404 thousand bpd. While for gas, production realization was recorded at 99.8% of the target of 3,069 MMSCFD

Overseas

Pertamina's oil and gas production of 922 thousand BOEPD includes contributions from overseas assets. President Director of PT Pertamina International EP Denie S Tampubolon said the company has assets in 12 countries spread across Asia, Africa and the Middle East. Oil and gas production in each of these regions is targeted to increase.

In particular, asset contribution in Asia is stable in the range of 30 thousand BOEPD, in Africa it rises from 78 thousand BOEPD to 81 thousand BOEPD, and in the Middle East it increases from 45 thousand BOEPD to 52 thousand BOEPD.

"In total oil production of foreign assets this year is 112 thousand bpd and gas is 300 MMSCFD," Denie said.

The target is up from last year's realization of oil production of 102 thousand bpd and 299 MMSCFD of gas. When compared to Pertamina's oil and gas production target, the contribution of oil and gas production from foreign assets is increasing. 

     In 2018, foreign assets produce 102 thousand bpd of oil or 26.02% of the company's oil production in the same year. Meanwhile PIEP gas production is 299 mmscfd, equivalent to 9.75 percent of the company's total gas production in 2018.

This year, foreign asset oil production is equivalent to 27.05% of Pertamina's total oil production. Furthermore, gas production is equivalent to 10.19% of the company's gas production target. Referring to the PIEP production target, Pertamina's domestic asset contribution this year was 302 thousand bpd for oil and 2,643 mmscfd for gas.

For oil, PT Pertamina EP Cepu contributed 93.62 thousand bpd, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) 79 thousand bpd, PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) 47,500 bpd, and the rest PT Pertamina EP. Furthermore for gas, PHI contributed 849 mmscfd, PHE 804 mmscfd, and the rest Pertamina EP.

Whereas for geothermal energy, in 2019 Pertamina targets geothermal production of 4,551 GWh. According to Dharmawan, the focus of geothermal activities in 2019 is the operation of the Lumut Balai PLTP in the first quarter of 2019, ensuring the Hulu Lais Unit 1 project is 55 MW, accelerating exploration activities in the 15,455 MW Seulawah Aceh Working Area and optimizing existing fields with binary cycle technology.

IN INDONESIAN

Pertamina Keluarkan Investasi Hulu US$ 2,5 Miliar


PT Pertamina (Persero) merencanakan investasi hulu pada tahun ini sebesar US$ 2,5 miliar, turun dari realisasi tahun lalu yang mencapai US$ 2,9 miliar. Meski demikian, target produksi migas perseroan dipatok naik tipis dari 921 ribu barel setara minyak per hari/BOEPD menjadi 922 ribu BOEPD pada tahun ini.

Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu menuturkan, pada tahun lalu, realisasi investasi hulu perseroan tercatat sebesar US$ 2,9 miliar atau 93,55% dari target US$ 3,1 miliar. Tidak tercapainya target tersebut, disebutnya bukan lantaran perseroan mengurangi investasi, namun ada upaya efisiensi yang bisa memotong biaya yang harus dikeluarkan.

“Investasi di 2019 itu sebesar US$ 2,5 miliar. Tahun ini tidak ada yang sebesar Blok Rokan. Sementara Proyek JTB (Jambaran-Tiung Biru) oleh Pertamina EP Cepu (PEPC) kan multiyears (investasinya),” kata dia. 

Investasi Blok Rokan yang dimaksudnya yakni pembayaran bonus tanda tangan kepada pemerintah sebesar US$ 784 juta. Sementara Proyek Jambaran-Tiung Biru kini masih tahap pengembangan.

“Jadi kinerja kami dikontrol oleh dua hal, peningkatan Volume produksi dan peningkatan efektifitas biaya investasi dan operasi,” tutur Dharmawan.

Selisih besaran investasi dibanding tahun lalu ini tidak menyurutkan kinerja operasi hulu Pertamina. Pada tahun ini, tutur dia, perseroan menargetkan produksi migas tahun ini sebesar 922 ribu BOEPD, tumbuh dari tahun lalu 921 ribu BOEPD. 

     Rincinya, produksi minyak ditargetkan naik 5,6% dari 392 ribu barel per hari (BPH) menjadi 414 ribu BPH, sementara produksi gas turun 6% dari 3.064 juta kaki kubik per hari /MMSCFD menjadi 2.943 MMSCFD.

“Sedikit di bawah untuk gas, tetapi naik di minyak. Ini akan kami pertahankan di gas. Jumlah sumur yang akan dibor 2019 itu dua kali dari jumlah yang dibor 2018,” ujar Dharmawan.

Total sumur yang akan dibor tahun ini sebanyak 346 sumur, yakni 319 sumur eksploitasi dan 27 sumur eksplorasi. Pihaknya juga akan mengerjakan sejumlah proyek baru mulai tahun ini. Pertama, lanjut Dharmawan, perseroan akan melanjutkan Proyek Jambaran-Tiung Biru. 

     Pihaknya telah melaksanakan pemasangan tiang pancang untuk proyek yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2021 tersebut. Selain itu, tiap anak usaha hulu memiliki proyek-proyek yang akan digarap.

“Seperti Proyek Jumlai, North Sisi, dan North Nubi di Blok Mahakam di 2021 kaitannya dengan interkoneksi sumber daya Mahakam akan kick off tahun ini,” jelas dia. 

Pihaknya juga akan melakukan kajian mendalam untuk investasi di Lapangan Bunyu. Dharmawan menambahkan, mulai tahun ini, pihaknya juga akan menjadi aset di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara sebagai salah satu fokus. 

      Pasalnya, aset dari dua Wilayah itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan migas di kilang bahan bakar minyak (BBM) Balikpapan dan kilang gas alam cair/LNG Bontang yang dioperasikan Pertamina. 

Untuk itu, pihaknya berkomitmen untuk menemukan cadangan migas baru di wilayah ini. Perseroan akan terlibat dalam pengembangan Lapangan Merakes bersama Eni Indonesia. Kemudian, perseroan juga akan menggenjot produksi migas di blok migas yang diambil alih, yakni Blok Mahakam ,dan Sanga-Sanga. 

Di dua blok ini, pihaknya menargetkan dapat mengebor hingga 140 sumur. Untuk kinerja operasi di 2018, realisasi produksi migas Pertamina tercatat masih di bawah target, yakni 922 ribu boepd dari target 933 ribu BOEPD.

Untuk produksi minyak, produksi minyak yang dibukukan perseroan baru 97,03% dari target 404 ribu bph. Sementara untuk gas, realisasi produksinya tercatat sebesar 99,8% dari target 3.069 MMSCFD 

Luar Negeri

Produksi migas Pertamina sebesar 922 ribu BOEPD termasuk kontribusi aset di luar negeri. Direktur Utama PT Pertamina International EP Denie S Tampubolon menuturkan, perseroan memiliki aset di 12 negara tersebar di Asia, Afrika, dan Timur Tengah. 

    Produksi migas di setiap Wilayah ini ditargetkan naik. Rincinya, kontribusi aset di Asia stabil di kisaran 30 ribu BOEPD, di Afrika naik dari 78 ribu BOEPD menjadi 81 ribu BOEPD, serta di Timur Tengah meningkat dari 45 ribu BOEPD menjadi 52 ribu BOEPD.

“Secara total produksi minyak aset luar negeri tahun ini 112 ribu bph dan gas 300 MMSCFD,” tutur Denie.

Target tersebut naik dari realisasi produksi minyak tahun lalu sebesar 102 ribu bph dan gas 299 MMSCFD. Jika dibandingkan target produksi migas Pertamina, kontribusi produksi minyak dan gas dari aset luar negeri ini meningkat Pada 2018, aset luar negeri menghasil minyak 102 ribu bph atau setara 26,02% realisasi produksi minyak perseroan pada tahun yang sama. Sementara produksi gas PIEP 299 mmscfd setara 9,75% dari total produksi gas perseroan di 2018. 

Pada tahun ini, produksi minyak aset luar negeri setara 27,05% dari total produksi minyak Pertamina. Selanjutnya, produksi gasnya setara 10,19% dari target produksi gas perseroan. Mengacu target produksi PIEP kontribusi aset dalam negeri Pertamina tahun ini tercatat sebesar 302 ribu bph untuk minyak dan 2.643 mmscfd untuk gas. 

Untuk minyak, PT Pertamina EP Cepu menyumbang 93,62 ribu bph, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) 79 ribu bph, PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) 47.500 bph, dan sisanya PT Pertamina EP. Selanjutnya untuk gas, PHI berkontribusi 849 mmscfd, PHE 804 mmscfd, dan sisanya Pertamina EP. 

Sedangkan untuk panas bumi, pada 2019 Pertamina menargetkan produksi panas bumi sebesar 4.551 GWh. Menurut Dharmawan, fokus kegiatan panas bumi pada 2019 adalah pengoperasian PLTP Lumut Balai pada kuartal pertama 2019, memastikan proyek Hulu Lais Unit 1 sebesar 55 MW, mempercepat aktivitas eksplorasi di Wilayah Kerja Seulawah Aceh 15.455 MW dan optimasi lapangan eksisting dengan teknologi binary cycle.

Investor Daily, Page-9, Friday, Jan 18, 2019

2 comments:

  1. I would like to say that this blog really convinced me to do it! Thanks, very good post. how to track and recover stolen bitcoin

    ReplyDelete
  2. This is a great post. I like this topic.This site has lots of advantage.I found many interesting things from this site. It helps me in many ways.Thanks for posting this again. companies

    ReplyDelete

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel