PT Pertamina (Persero) prepared a number of activities in 2019 to begin the transition to managing the Rokan Block located in Riau. After paying the signature bonus December 20, 2018, Pertamina immediately formed a subsidiary to manage the legendary oil and gas work area, namely PT Pertamina Hulu Rokan.
the Rokan Block located in Riau
RP Yudantoro was appointed as President Director of Pertamina Hulu Rokan. This former Director of Operations at PT Pertamina EP Cepu (PEPC) has not been able to comment on the transition to the management of the Rokan Block.
Pertamina EP Cepu (PEPC) Block
"Later," he said in accordance with PT Pertamina's Upstream Media Workshop event: Upstream Insight.
On the same occasion, Upstream Director of Pertamina Dharmawan Samsu explained, Pertamina's focus is in the transition of the legendary oil and gas block. He explained, Pertamina Hulu Rokan was directly under the Pertamina Upstream Directorate.
Dharmawan said, this subsidiary was officially formed on December 20, 2018, the day before the company paid a signature bonus and guaranteed performance for the Rokan Block.
"The signature of the contract is targeted for this month. We are currently in the final discussion stage with the government, "he said.
Furthermore, Pertamina also plans to build an oil pipeline with a downstream scheme that connects Minas-Duri-Dumai and Balam-Bangko-Dumai. The construction of an oil pipeline is considered necessary because the existing pipelines are 40 years old.
According to him, the construction of the pipeline does not need to wait for the transition, management, but it can already be done this year. Based on the results of the study, to facilitate production, the pipeline infrastructure must be replaced.
"Chevron has agreed, but it will be detailed in the future. "The route will be installed next to each other, some will be made new," said the former BP Indonesia Head of Country.
In addition to the construction of a pipeline, Pertamina plans to also prepare a well drilling program. Dharmawan acknowledges that drilling wells is not easy because it requires a business agreement.
SKK Migas Head Dwi Soetjipto said that drilling wells is possible in the second semester / 2019. Meanwhile, to encourage upstream oil and gas investment, a concrete breakthrough needs to be done, one of which is the simplification of licensing for operational activities by focusing on SKK Migas.
The lecturer at the Trisakti University Faculty of Earth Sciences and Energy Pri Agung Rakhmanto said that innovation in the form of strengthening the role of SKK Migas could be done through the revision of the Oil and Gas Law.
IN INDONESIA
Pertamina Siapkan Masa Transisi Rokan
PT Pertamina (Persero) menyiapkan sejumlah kegiatan pada 2019 untuk mulai melakukan transisi pengelolaan Blok Rokan yang berlokasi di Riau. Setelah membayarkan bonus tanda tangan 20 Desember 2018, Pertamina langsung membentuk anak usaha untuk mengelola wilayah kerja minyak dan gas bumi legendaris tersebut, yaitu PT Pertamina Hulu Rokan.
RP Yudantoro ditunjuk sebagai Presiden Direktur Pertamina Hulu Rokan. Mantan Direktur Operasional PT Pertamina EP Cepu (PEPC) ini belum dapat memberikan komentar terkait dengan transisi pengelolaan Blok Rokan.
“Nanti dulu," katanya sesuai acara Media Workshop Direktorat Hulu PT Pertamina: Upstream Insight.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu memaparkan, sejumlah fokus Pertamina dalam transisi blok migas legendaris tersebut. Dia menjelaskan, Pertamina Hulu Rokan berada langsung di bawah Direktorat Hulu Pertamina.
Dharmawan menyebutkan, anak usaha ini resmi dibentuk pada 20 Desember 2018, sehari sebelum perusahaan membayar bonus tanda tangan dan jaminan performa untuk Blok Rokan.
“Tanda tangan kontrak ditargetkan untuk dilakukan pada bulan ini. Saat ini kami berada dalam tahap diskusi final dengan pemerintah,” ujarnya.
Selanjutnya, Pertamina juga berencana untuk membangun pipa minyak dengan skema hilir yang menghubungan Minas-Duri-Dumai dan Balam-Bangko-Dumai. Pembangunan pipa minyak dianggap perlu mengingat jaringan pipa yang ada sudah berumur 40 tahun.
Menurutnya, pembangunan pipa tidak perlu menanti peralihan, pengelolaan, tetapi sudah dapat dilakukan pada tahun ini. Berdasarkan hasil kajian, untuk memperlancar produksi, infrastruktur pipa harus diganti.
“Chevron sudah sepakat, tetapi akan didetailkan ke depannya. Mengenai jalur nanti dipasang bersebelahan, ada juga yang dibuat baru,” tutur mantan Head of Country BP Indonesia tersebut.
Selain pembangunan jaringan pipa, Pertamina rencananya juga menyiapkan program pengeboran sumur. Dharmawan mengakui bahwa pengeboran sumur tidak mudah karena memerlukan kesepakatan bisnis.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan bahwa pengeboran sumur dimungkinkan terjadi pada semester II/2019. Sementara itu, untuk mendorong investasi hulu migas perlu dilakukan terobosan konkret, salah satunya penyederhanaan perizinan kegiatan operasional dengan memusatkan di SKK Migas.
Pengajar di Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti Pri Agung Rakhmanto mengatakan, inovasi dalam bentuk penguatan peran SKK Migas dapat dilakukan melalui revisi Undang-Undang Minyak dan Gas.
Bisnis Indonesia, Page-10, Saturday, Jan 19, 2019
No comments:
Post a Comment