Until now, negotiations between PT Pertamina and PT Chevron Pacific Indonesia in the transition period over the management of the Rokan Block have yet to be resolved. This condition can disrupt the production at Block Rokan.
the Rokan Block
The Head of the Special Task Force for Upstream Oil and Gas Business Activities, Dwi Soetjipto, said that discussions continue every week.
Dwi Soetjipto
"The calculation of profit problems for the next two years and their liabilities (become obstacles)," he said.
Different assumptions from the two parties have not yet reached an agreement. Pertamina intends to enter the Rokan Block early to carry out drilling activities to avoid a decline in production.
Dwi claims, the technical negotiations have been completed, such as the planned number of drilling by Pertamina. Even Pertamina has prepared a scheme if it can enter earlier in 2020. In August 2021, Pertamina officially managed the Rokan Block.
SKK Migas hopes that all parties will encourage business to business agreements and both parties can be reached.
Luhut Binsar Panjaitan
Previously, the Coordinating Minister for Maritime Affairs and Investment, Luhut Binsar Panjaitan, revealed that it was possible for Pertamina Chevronenter earlier in the process of transferring the management of the Rokan Block. Minister Luhut asked Pertamina, Chevron, and SKK Migas to immediately complete the negotiation process.
Chevron
IN INDONESIA
Faktor Keuntungan Hambat Transisi Blok Rokan
Hingga saat ini, negosiasi antara PT Pertamina dan PT Chevron Pacific Indonesia pada masa transisi alih kelola Blok Rokan belum menemui penyelesaian. Kondisi ini bisa mengganggu lalu produksi di Blok Rokan.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, Dwi Soetjipto, mengatakan pembahasan terus dilakukan setiap pekan.
"Hitung-hitungan masalah keuntungan untuk dua tahun ke depan dan liabilitasnya (menjadi kendala)," tutur dia.
Asumsi yang berbeda dari kedua pihak menyebabkan kesepakatan berlum tercapai. Pertamina berkeinginan untuk masuk Blok Rokan lebih awal demi melaksanakan kegiatan pengeboran untuk menghindari terjadinya penurunan produksi.
Dwi mengklaim, negosiasi yang bersifat teknis telah rampung, seperti rencana jumlah pengeboran oleh Pertamina. Bahkan Pertamina telah menyiapkan skema jika bisa masuk lebih awal di tahun 2020. Pada Agustus 2021, Pertamina secara resmi mengelola Blok Rokan.
SKK Migas mengharapkan dorongan semua pihak agar kesepakatan business to business dan kedua pihak dapat tercapai. Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengungkapkan adanya kemungkinan bagi Pertamina untuk masuk lebih awal dalam proses alih kelola Blok Rokan. Menteri Luhut meminta Pertamina, Chevron, dan SKK Migas segera merampungkan proses negosiasi.
Kontan, Page-14, Tuesday, 10 Dec 2019
No comments:
Post a Comment