PT Pertamina EP Asset 2 ensures that gas supplies for Palembang and Java remain secure even though there will be an increase in the number of gas network connections (jargas) in Prabumulih, South Sumatra. At present there are 42,650 jargas connections to Prabumulih with a total gas supply of 1 million standard cubic feet per day (MMscfd). The connection is targeted to increase to 50,000 by 2020.
Prabumulih Field's Northern Area Gas Production Senior Supervisor Siswanto said that if there had been 50,000 jargas connections, gas demand would increase to approximately 1.2 MMscfd. Aside from the small additional demand, gas supply to Prabumulih is also abundant so it is still safe to meet the needs of other constituents.
According to him, the distribution of gas to Palembang, South Sumatra and Java is managed through the Gas Compressor Station (SKG) X Prabumulih Barat (PMB). The supply of gas managed by SKG X PMB is currently supplied from two fields, namely Pendopo and Prabumulih.
The two fields supply 270 MMscfd of gas. Palembang received 160 MMscfd and 110 MMscfd was distributed to Java. Jargas in Palembang is not only used by local residents, but also for the needs of fertilizer companies, PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN), to Electricity.
As for the gas that is supplied to Java, the management is handed over to PGN. Later, SKG X PMB will also get an additional supply of gas from the Lembak Gas Collection Station (SPG) to Palembang for approximately 50 MMscfd.
In addition, gas supply to PGN in Java is also supplied from Pagar Dewa metering, namely from the Paku Gajah Field, Kuang, Merbau, and SP1 Pagar Dewa for approximately 65 MMscfd.
"So our gas supply is still safe both to Palembang and to Java," he said.
In addition, Pertamina EP Asset 2 will also start operating a new well, namely Talang Jimar (TLI) 258. The well is targeted to produce 175-500 barrels of oil per day (bpd) with associated gas of 0.5 MMScfd.
IN INDONESIA
Pasokan Gas Masih Aman
PT Pertamina EP Asset 2 memastikan pasokan gas untuk wilayah Palembang dan Jawa tetap aman meskipun akan ada peningkatan jumlah sambungan jaringan gas (jargas) di Prabumulih, Sumatra Selatan. Saat ini terdapat 42.650 sambungan jargas ke Prabumulih dengan pasokan gas total sebanyak 1 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) Sambungan tersebut ditargetkan bertambah jadi 50.000 pada 2020.
Northern Area Gas Production Senior Supervisor Prabumulih Field Siswanto mengatakan apabila telah mencapai 50.000 sambungan jargas, kebutuhan gas akan meningkat menjadi kurang lebih 1,2 MMscfd. Selain karena penambahan kebutuhan yang kecil, pasokan gas ke Prabumulih juga masih melimpah sehingga masih aman untuk memenuhi kebutuhan konstunen lainnya.
Menurutnya, penyaluran gas ke Palembang, Sumatera Selatan maupun Jawa dikelola melalui Stasiun Kompresor Gas (SKG) X Prabumulih Barat (PMB). Pasokan gas gas yang dikelola SKG X PMB saat ini dipasok dari dua lapangan, yakni Pendopo dan Prabumulih. Kedua lapangan tersebut memasok gas sebanyak 270 MMscfd.
Palembang mendapatkan jatah 160 MMscfd dan sisanya sebanyak 110 MMscfd dialirkan ke Jawa. Jargas di Palembang tidak hanya digunakan oleh warga setempat, melainkan juga untuk kebutuhan perusahaan pupuk, PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN), hingga Kelistrikan.
Adapun gas yang dipasok ke Jawa diserahkan pengelolaannya ke PGN. Nantinya, SKG X PMB juga mendapat tambahan suplai gas dari Stasiun Pengumpul Gas (SPG) Lembak ke Palembang sebanyak kurang lebih 50 MMscfd.
Selain itu, suplai gas ke PGN di Jawa juga dipasok dari metering daerah Pagar Dewa, yakni dari Lapangan Paku Gajah, Kuang, Merbau, dan SP1 Pagar Dewa sebanyak kurang lebih 65 MMscfd.
“Jadi masih aman suplai gas kami baik ke Palembang maupun yang ke Jawa,” katanya.
Selain itu, Pertamina EP Asset 2 juga akan mulai mengoperasikan satu sumur baru, yakni Talang Jimar (TLI) 258. Sumur ini ditargetkan mampu memproduksi minyak sebanyak 175-500 barel per hari (bph) dengan gas yang terasosiasi sebanyak 0,5 MMScfd.
Bisnis Indonesia, Page-24, Monday, Nov 25, 2019
No comments:
Post a Comment