Immediately Take Over Rokan Block

Minister of Energy and Mineral Resources Asks Pertamina to Prepare Transition Funds from Chevron targeted for completion in 2020

the Rokan Block property of Chevron

To maintain the pace of production, the transition process for the management of the Rokan Block became one of the government's focuses in 2020. Minister of Energy and Mineral Resources [ESDM] Arifin Tasrif stressed that the transition process from Chevron Pacific Indonesia to PT Pertamina [Persero) be completed in 2020.

Arifin Tasrif

Arifin said that his party had encouraged the acceleration of the implementation of the oil and gas drilling process in the block located in Riau Province. At this time Arifin said, the progress of management transfer between the two parties continued.

"We have asked Pertamina to be proactive then Chevron can open the door, already. Every week Chevron has reported, then we will meet with Pertamina," Arifin said through a written statement.

Arifin revealed the accelerated transfer of management was carried out to maintain the BlockRokan production level when the maturity of managing over in 2021 later. Arifin also asked Pertamina to immediately prepare funds for drilling investment. Arifin said from the drilling target of 72 wells in the Rokan Block next year, at least Pertamina could have done 20 drillings.

"Pertamina has prepared, because of this Pertamina must immediately carry out 20 drilling points to be able to maintain production levels, and, 72 targets.

At least 20 can be done, "explained Arifin. It's just that, Arifin admitted there are still a number of" administrative issues and other important issues between the two parties that are Business to Business (B to B).

"There are indeed a number of matters relating to regulations and also administrative contracts that must be completed. But next year it must be finished," said Arifin, without elaborating on the problems in question.

Based on data from the Ministry of Energy and Mineral Resources, in early 2019 the production of Rokan Block reached 207,000 barrels per day, equivalent to 26% of national production. With this level of production, the Rokan Block is the backbone of national oil production as the biggest contributor. However, the production rate in the Rokan Block continues to decline.

IN INDONESIA

Segera Ambil Alih Blok Rokan

   Menteri ESDM Minta Pertamina Siapkan Dana Transisi dari Chevron ditarget selesai 2020

Untuk menjaga laju produksi, proses transisi alih kelola Blok Rokan menjadi salah satu fokus pemerintah di tahun 2020. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral [ESDM] Arifin Tasrif menekankan agar proses transisi dari Chevron Pasific ndonesia ke PT Pertamina [Persero) segera diselesaikan di tahun 2020.

Arifin mengatakan, pihaknya mendorong percepatan pelaksanaan proses pengeboran minyak dan gas bumi di blok yang terletak di Provinsi Riau tersebut. Saat ini kata Arifin, progres alih kelola antara kedua belah pihak terus berlangsung.

"Kita sudah minta Pertamina proaktif kemudian Chevron bisa membuka pintu, sudah. Tiap minggu Chevron sudah lapor, kemudian kita pertemukan dengan Pertamina" kata Arifin melalui keterangan tertulis.

Arifin mengungkapkan, percepatan alih kelola ini dilakukan untuk mempertahankan tingkat produksi BlokRokan saat jatuh tempo alih kelola di tahun 2021 nanti. Arifin pun meminta kepada Pertamina untuk segera menyiapkan dana untuk investasi pengeboran. Arifin mengatkan dari target pengeboran 72 sumur di Blok Rokan pada tahun depan, paling tidak Pertamina sudah bisa melakukan 20 pengeboran. 

“Pertamina sudah menyiapkan, karena ini Pertamina harus segera melaksanakan 20 poin pengeboran untuk bisa mempertahankan tingkat produksi, dan, 72 target. 

Paling tidak 20 itu bisa dilakukan,"jelas Arifin. Hanya saja, Arifin mengakui masih terdapat beberapa "persoalan administrasi dan persoalan penting lainnya antar kedua belah pihak yang bersifat Business to Business (B to B). 

"Memang ada beberapa hal yang terkait regulasi dan juga kontrak administratif yang harus diselesaikan. Tapi tahun depan harus selesai," tegas Arifin, tanpa menguraikan sejumlah persoalan yang dimaksud.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, pada awal tahun 2019 produksi Blok Rokan mencapai 207.000 barel per hari atau setara dengan 26% produksi nasional. Dengan tingkat produksi itu, Blok Rokan menjadi tulang punggung produksi minyak nasional sebagai kontributor terbesar. Namun, laju produksi di Blok Rokan terus mengalami penurunan.

Surya, Page-7, Thursday, Dec 26, 2019