google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Pertamima and Adnoc Explore Potential of Balongan Refinery - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Thursday, January 30, 2020

Pertamima and Adnoc Explore Potential of Balongan Refinery



PT Pertamina (Persero) and the United Arab Emirates Nab (UAE) oil company Adnoc have committed to developing the Petrochemical Integrated Refinery Complex in Balongan, West Java. 

Mubdala Petroleum

    The two companies have also signed a memorandum of understanding or memorandum of understanding (MOU) to further develop the potential for the development of the Balongan Refinery in Abu Dhabi, UAE.

Nicke Widyawati

Pertamina President Director Nicke Widyawati said the two companies agreed to increase cooperation to be more specific and strategic in Arabia.

"As a first step, both parties will study and explore the proposed business structure and technical configuration of the development of the refinery," Nicke said.

The agreement is a follow-up to the Comprehensive Strategic Frame-work (CSF) agreement that was signed by both parties in July 2019. This was done to explore opportunities for cooperation in all oil and gas business chains, both in the UAE, Indonesia and internationally.


Nicke Widyawati ensured Pertamina was open to strategic cooperation. The potential collaboration with Adnoc, according to him, will strengthen Pertamina's business steps, especially in optimizing the development of the petrochemical refinery in Balongan.

"So that later it can produce high-value products and meet the demand for domestic and foreign petrochemical products, especially polyolefins," said Nicke.

She considered the potential of this cooperation was important because the development of the crude oil processing complex into petrochemicals would also be integrated with Balongan's Refinery Development Master Plan (RDMP).

In addition, Pertamina and Adnoc also signed a supply agreement for Liquefied Petroleum Gas (LPG). Thus, in 2020 Adnoc will provide LPG up to 528 thousand MT LPG to Pertamina in order to secure the domestic LPG needs.

"This transaction is also effective because the source is directly from the producer," said Nicke.

Regarding LPG supply, Adnoc is known as one of the largest oil and gas companies that produce LPG in the world with a capacity of more than 10 million MT per year. 

Sultan Ahmed al Jaber

    Meanwhile, Adnoc CEO Sultan Ahmed al Jaber said the agreement with Pertamina would support and strengthen the company's presence in Indonesia. Al-Jaber rate, Indonesia is one of the fastest-growing markets in Southeast Asia.

"This signed agreement also shows opportunities for innovative value creation and strong bilateral relations between the UAE and the Republic of Indonesia," Al-Jaber said.

In addition to cooperating with Adnoc, Pertamina is also collaborating with UAE company, Mubadala, to accelerate the development of RDMP Balikpapan, East Kalimantan.

IN INDONESIA

Pertamima dan Adnoc Eksplorasi Potensi Kilang Balongan

PT Pertamina (Persero) dan perusahaan minyak Uni Emirat Nab (UEA) Adnoc telah berkomitmen mengembangkan Kompleks Kilang Terintegrasi Petrokimia di Balongan, Jawa Barat. Kedua perusahaan juga telah menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MOU) untuk mengembangkan lebih lanjut potensi pengembangan Kilang Balongan di Abu Dhabi, UEA.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyatakan, kedua perusahaan sepakat untuk meningkatkan kerja sama ke arab yang lebih spesifik dan strategis. 

"Sebagai langkah awal, kedua belah pihak akan mempelajari dan mendalami usulan struktur bisnis dan kofigurasi teknis atas pengembangan kilang tersebut," kata Nicke.

Kesepakatan tersebut merupakan tindak lanjut dari kesepakatan Comprehensive Strategic Frame-work (CSF) yang telah ditandatangani kedua belah pihak pada Juli 2019. Hal tersebut dilakukan untuk menjajaki peluang kerja sama di seluruh mata rantai bisnis minyak dan gas, baik di UEA, Indonesia, maupun internasional. 

Nicke Widyawati memastikan Pertamina membuka diri untuk kerja sama strategis. Potensi kolaborasi dengan Adnoc, menurut dia akan memperkuat langkah bisnis Pertamina khususnya dalam mengoptimalkan pengembangan kilang petrokimia di Balongan.

“Sehingga nantinya dapat menghasilkan produk yang bernilai tinggi serta memenuhi permintaan produk petrokimia dalam dan luar negeri terutama polyolefin," tutur Nicke.

Nicke Widyawati menilai potensi kerja sama ini penting karena pengembangan kompleks pengolahan minyak mentah menjadi petrokimia juga akan terintegrasi dengan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balongan. 

Selain itu, Pertamina dan Adnoc juga menandatangani perjanjian pasokan liquied petroleum gas (LPG). Dengan demikian, pada 2020 Adnoc akan menyediakan LPG sampai dengan 528 ribu MT LPG untuk Pertamina dalam rangka mengamankan kebutuhan LPG dalam negeri.

“Transaksi ini juga efektif karena sumbernya langsung dari produsen,” ungkap Nicke.

Terkait pasokan LPG, Adnoc dikenal sebagai salah satu perusahaan minyak dan gas yang memproduksi LPG terbesar di dunia dengan kapasitas mencapai lebih dari 10 juta MT per tahun. 

    Sementara itu, CEO Adnoc Sultan Ahmed al Jaber mengatakan, perjanjian dengan Pertamina akan mendukung dan memperkuat kehadiran perusahaannya di Indonesia. Al-Jaber menilai, Indonesia adalah salah satu pasar dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia Tenggara.

"Kesepakatan yang telah ditandatangani ini juga menunjukkan peluang penciptaan nilai yang inovatif dan hubungan bilateral yang kuat antara UEA dengan Republik Indonesia," kata Al- Jaber.

Selain bekerja sama dengan Adnoc, Pertamina juga menggandeng perusahaan UEA, Mubadala, untuk mempercepat pengembangan RDMP Balikpapan, Kalimantan Timur.

Republika, Page-15, Friday, Jan 17, 2020

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel