PT Pertamina (Persero) projects oil and gas production to be in the range of 910,000 barrels of oil equivalent per day (mboed) at the end of the year or lower compared to the company's initial target of 922,000 boepd. Pertamina Upstream Director Dharmawan H. Samsu said Pertamina recorded oil and gas production of 894,000 boepd as of September 2019 or 97% of the target set.
The oil and gas production achievements consisted of 410,000 barrels of oil per day (bpd) and 2,806 million cubic feet per day (mmscfd) of gas. This performance due to obstacles in the operations of subsidiaries on the upstream side. For example, the compressor is not optimal at Pertamina International EP Algeria Asset Algeria and the condition of high ambient temperature. In addition, Pertamina Hulu Indonesia experienced a decrease in constraints due to the performance of new wells and well intervention work that was not yet optimal.
"Pertamina will continue to make efforts to achieve the target even though there are upstream subsidiaries who have not yet achieved the oil and gas production target," he said.
According to him, Pertamina's oil and gas production until the end of the year is estimated to be around 910,000 boepd.
"The 910,000 boepd target is specifically 414,000 bpd and 2,928 mmscfd of gas," Dharmawan added.
Annually, Pertamina's oil and gas production performance is also corrected. The company's oil and gas production reached 911,000 boepd as of September 2018. For gas production, the decline was recorded to be very drastic, gas production reached 3,059 mmscfd in the third quarter of 2018. It's just that Pertamina's oil production recorded an increase compared to the same period last year 383,000 bpd.
If we refer to last year's production performance, this year's production projection will grow 18.48% with a target of 910,000 boepd. Over the past year, Pertamina's oil and gas production was recorded at 768,000 boepd, with a contribution of 291,000 bpd of oil and 2,763 mmscfd of gas. The realization of Pertamina's oil and gas production last year also increased significantly compared to the 2017 performance of 542,000 boepd with the realization of 238,000 bpd of oil production and 1,760 mmscfd of oil.
For the 2020 production target, Dharmawan projects that oil and gas production will reach 923,000 boepd. At present, through its upstream subsidiary which manages the majority of fields that have been in production for a long time and belongs to the category of mature fields with a natural decline rate of 50%.
According to him, holding back the rate of natural decline is a major challenge that has been managed well. This is evidenced by the ability of these fields to survive to produce at an aggregate depletion rate that is much lower, even close to 0%.
"Oil and gas is non-renewable energy, and all fields will surely face a rate of decline in natural production," he said.
Furthermore, in 2021, Pertamina is targeting production in the range of 1 million boepd and is targeted to continue to increase in the following years. Currently, Pertamina is also working on 98 projects through a number of subsidiaries. In detail, 47 projects were carried out by PT Pertamina EP, 29 projects by PT Pertamina Hulu Energi (PHE), 19 projects by PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), 2 projects by PT Pertamina EP Cepu (PEPC), and 1 project by PT Pertamina EP Cepu ADK.
IN INDONESIA
Target Produksi Migas Pertamina Meleset
PT Pertamina (Persero) memproyeksikan produksi minyak dan gas bumi akan berada di kisaran 910.000 barel setara minyak per hari (mboed) pada akhir tahun atau lebih rendah dibandingkan dengan target awal perusahaan yang sebanyak 922.000 boepd. Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H. Samsu mengatakan Pertamina mencatat produksi minyak dan gas bumi sebesar 894.000 boepd per September 2019 atau 97% dari target yang ditetapkan.
Capaian produksi migas tersebut terdiri atas minyak 410.000 barel per hari (bph) dan gas 2.806 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Kinerja ini disebabkan adanya kendala dalam operasional anak usaha di sisi hulu. Misalnya saja, belum optimalnya kompresor di Pertamina Internasional EP Asset Algeria dan adanya kondisi high ambient temperature. Selain itu, Pertamina Hulu Indonesia mengalami penurunan kendala karena performa sumur baru dan pekerjaan well intervention yang belum optimal.
“Pertamina akan terus melakukan upaya untuk mencapai target Walaupun ada anak usaha hulu yang belum mencapai target produksi migas,” tuturnya.
Menurutnya, produksi migas Pertamina hingga akhir tahun nanti diperkirakan sekitar 910.000 boepd.
“Target 910.000 boepd ini rincinya inyak 414.000 bph dan gas 2.928 mmscfd,” Dharmawan menambahkan.
Secara tahunan, kinerja produksi migas Pertamina juga terkoreksi. Produksi migas perseroan mencapai 911.000 boepd per September 2018. Untuk produksi gas, penurunannya tercatat sangat drastis, produksi gas sampai mencapai 3.059 mmscfd pada kuartal III/2018. Hanya saja, produksi minyak Pertamina tercatat naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 383.000 bph.
Jika merujuk kinerja produksi tahun lalu, proyeksi produksi tahun ini tumbuh 18,48% dengan target 910.000 boepd. Sepanjang tahun lalu, produksi migas Pertamina tercatat 768.000 boepd, dengan kontribusi minyak 291.000 bph dan gas 2.763 mmscfd. Realisasi produksi migas Pertamina tahun lalu juga meningkat signifikan dibandingkan dengan kinerja 2017 sebesar 542.000 boepd dengan realisasi produksi minyak 238.000 bph dan gas 1.760 mmscfd.
Untuk target produksi 2020, Dharmawan memproyeksikan produksi migas perseron mencapai 923.000 boepd. Saat ini, melalui anak usaha sektor hulu yang mengelola lapangan yang mayoritas sudah berproduksi sejak lama dan termasuk kategori mature fields dengan angka laju penurunan alamiahnya mencapai 50 %.
Menurutnya, menahan laju penurunan alamiah merupakan tantangan utama yang berhasil dikelola dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan lapangan-lapangan tersebut bertahan untuk berproduksi dengan laju pengurasan secara agregat yang jauh lebih rendah bahkan mendekati 0%.
“Migas adalah energi yang tidak terbarukan, dan semua lapangan pasti akan menghadapi laju penurunan produksi alamiah,” katanya.
Selanjutnya, pada 2021, Pertamina menargetkan produksi di kisaran 1 juta boepd dan ditargetkan akan seterusnya naik di tahun-tahun berikutnya. Saat ini, Pertamina juga sedang mengerjakan 98 proyek melalui sejumlah anak usahanya. Perinciannya, 47 proyek dikerjakan oleh PT Pertamina EP, 29 proyek oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE), 19 proyek oleh PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), 2 proyek oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC), dan 1 proyek oleh PT Pertamina EP Cepu ADK.
Bisnis Indonesia, Page-24, Thursday, Nov 21, 2019
No comments:
Post a Comment