google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 All Posts - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

MARKET

Wednesday, November 2, 2016

Kini, Peserta Lelang Bisa Tawar Bagi Hasil

Selasa, 1 Nop 2016 Kementerian ESDM kembali mengumumkan tiga lelang blok migas non konvensional tahun ini. Namun, para pengusaha belum melihar insentif signifikan dari lelang itu. Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Direktorat Jenderal Migas, Kementerian ESDM, Tunggal mengatakan, pemerintah akan memberikan insentif, sama seperti lelang blok migas konvensional. Insentif memang menjadi salah satu stimulus yang dibutuhkan investor dalam kondisi migas saat ini.

Selasa, 1 Nop 2016 Lesunya Sektor hulu migas indonesia bisa terlihat dari sepinya minat kontraktor memberikan penawaran blok migas konvensional tahun ini. Pada tahun ini, dari tujuh blok migas konvensional yang ditawarkan, hanya tiga blok migas konvensional yang memiliki peminat. Sepinya penawaran di blok migas konvensional bisa juga terjadi dalam lelang blok migas non konvensional. Apalagi tingkat kesulitan melakukan kegiatan eksplorasi lebih tinggi. Tunggal memastikan, pemerintah optimistis tiga blok migas non konvensional tetap memiliki peminat.

Selasa, 1 Nop 2016 Pemerintah kembali menavvarkan blok dengan dua mekanisme penawaran, yakni penawaran langsung untuk Blok Gas Metana Batubara (GMB) Raja dan Blok GMB Bungamas di Sumatra Selatan serta Blok Shale Hidrokarbon Batu Ampar yang merupakan di Wilayah Kalimantan Timur. Timggal menyatakan, lelang kali ini akan berbeda dengan sebelumnya. Juga akan lebih transparan, mengingat semua proses dilakukan secara online, menggunakan sistem yang sudah disiapkan.

Selasa, 1 Nop 2016 Lelang dilakukan secara online, jadi idak ada berhubungan face to face datang ke kantor. Chief Executive Officer Ephindo Sammy Hamzah mengatakan, pihaknya mengapresiasi langkah pemerintah, dengan menjadikan komponen skema bagi hasil dan bonus yang turut dilelang. Dengan demikian, pelaku usaha bisa menetapkan sendiri skema bagi hasil dan bonus signature mereka. Menurut Sammy, skema bagi hasil gross split sliding scale yang dianggap cocok untuk pengembangan coal bed methane (CBM) atau gas metana batubara dan minyak gas satuan dangkal atau shale hidrokarbon belum dilirik, meski memiliki potensi.

Kontan, Halaman : 14, Selasa, 1 Nop 2016

Kuartal III, Pendapatan PGN Meningkat 0,93%

PT PGN alias PGN membukukan pendapatan bersih sebesar USS; 2,16 miliar pada kuartal III 2016. Nilai pendapatan tersebut masih tumbuh tipis (),93%-dibandingkan pendapatan kuartal III 2015, yakni US$ 2,14 miliar. Salah satu pemicu peningkatan pendapatan adalah beroperasinya pipa transmisi gas bumi Kalija I yang beroperasi melalui PT Kalimantan Jawa Gas. Penopang lain adalah kontribusi penjualan gas dari sektor hulu melalui PT Saka Energi Indonesia. Asal tahu saja, sepanjang periode Januari-September 2016, PGN menyalurkan gas bumi sebanyak 1.595 mmscfd. Volume penyaluran itu lebih tinggi ketimbang periode yang sama tahun lalu yaitu 1.556 mmscfd.

Perincian volume penyaluran gas bumi pada kuartal III 2016 yakni, 793 mmscfd gas distribusi dan 802 mmscfd transmisi atau pengangkutan gas bumi. Laba bersih PGN pada kuartal III 2016 tercatat US$ 241,99 juta atau Rp 3,23 triliun dengan kurs rata-rata sembilan bulan tahun ini Rp 13.328 per dollar AS. Selain mengejar kinerja perusahaan bakal semakin agresif membangun infrastruktur gas bumi. Pada kuartal III 2016, infrastruktur pipa gas PGN bertambah lebih dari 241 km. Dus, saat ini total panjang pipa gas PGN menjadi 7.267 km atau setara 78% pipa gas bumi hilir nasional.

Kontan, Halaman : 13, Selasa, 1 Nop 2016

Prohibited from Selling Oil and Gas Manage Parts to the Private Sector


The central government ensures that local governments will prohibit selling part of the management or Participating Interest to the private sector. This certainty was stated by ESDM Minister Ignasius Jonan.

According to Jonan, this prohibition aims to prevent the loss of parts of the bloodstream in the management of oil and gas blocks in their area. As is known, so far local governments have a 10% management share of oil and gas blocks in their area. This part is regulated in Government Regulation (PP) No. 35/2004 concerning Upstream Oil and Gas Business Activities.

As stated in the regulation, the part must be offered to Regional Owned Enterprises (BUMD) Article 35 paragraph 1 said, if the BUMD is interested and able to take part in managing the region, they must declare within a period of 60 days from the time the bidding is given by the contractor.

According to Jonan, this plan became one of the points of the report submitted when he was called by President Joko Widodo to the Palace on Monday (10/31). Deputy Minister of Energy and Mineral Resources Arcandra Tahar added that the government hopes that with this tightening person in the regions will be able to feel the results of the natural wealth in their area.

INDONESIA

Daerah Dilarang Menjual Bagian Kelola Migas ke Swasta

Pemerintah pusat memastikan akan melarang pemerintah daerah menjual bagian kelola atau Participating Interest ke pihak swasta. Kepastian ini dikemukakan Menteri ESDM Ignasius Jonan. 

Menurut Jonan, larangan ini bertujuan untuk mencegah hilangnya bagian daarah pada pengelolaan blok migas di wilayah mereka. Seperti diketahui, selama ini pemerintah daerah memiliki bagian pengelolaan atas blok minyak dan gas di wilayah mereka sebesar 10%. Bagian ini diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas.

Di aturan disebutkan, bagian tersebut wajib ditawarkan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pasal 35 ayat 1 mengatakan, bila BUMD berminat dan sanggup mengambil bagian kelola daerah, mereka harus menyatakan dalam jangka waktu paling lama 60 hari sejak ada penawaran oleh kontraktor. 

Menurut Jonan, rencana ini menjadi salah satu poin laporan yang disampaikan saat dia dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana, Senin (31/10). Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menambahkan pemerintah berharap dengan pengetatan ini nantinya masyarakat di daerah bisa merasakan hasil kekayaan alam di daerah mereka.

Kontan, Page-2, Tueasday, Nop 1, 2016

Lelang Tidak Diminati Investor

Sebanyak 15 Wilayah kerja minyak dan gas bumi, baik konvensional maupun nonkonvensional, yang dilelang tahun ini kurang diminati investor. Pemerintah harus menyederhanakan perizinan dan mernberi berbagai kemudahan untuk menarik minat investor. Penawaran 15 blok migas itu dilakukan pada Mei 2016 di sela acara pameran dan konvensi Asosiasi Perminyakan Indonesia. Blok tersebut terdiri dari 14 Wilayah kerja konvensional dan satu Wilayah kerja nonkonvensional. Adapun 14 Wilayah kerja konvensional tersebut dibagi menjadi tujuh Wilayah kerja ditawarkan langsung dan tujuh Wilayah kerja lewat tender reguler.

Direktur Pembinaan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tunggal mengatakan untuk tujuh blok yang ditawarkan langsung, ada empat perusahaan yang mengambil formulir. Namun, satu perusahaan tidak mengembalikan sehingga dinyatakan gugur dan tiga perusahaan lainnya sedang kami evaluasi dari segi teknis dan kemampuan finansial. Untuk tujuh Wilayah kerja konvensional lewat tender reguler, sampai saat ini belum ada satu pun yang mengajukan minat. Tender tersebut akan ditutup pada pertengahan November.

Menurut Tunggal, saat ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi karena harga minyak rendah, sekitar 50 dollar AS per barrel atau sekitar separuh dari harga pada 2014 yang lebih dari 100 dollar AS per barrel. Saat harga minyak murah, ongkos jasa di sektor hulu migas juga turun. Direktur Eksekutif Refor Miner Institute Komaidi Notonegoro mengatakan, selain anjloknya harga minyak yang menjadi penyebab, rumitnya perizinan sektor hulu migas di Indonesia juga menjadikan investor enggan berinvestasi.

Lokasi blok migas yang ditawarkan saat ini kebanyakan ada di Wilayah dengan tingkat kesulitan tinggi. Anggota Kornisi VII DPR dari Partai Golkar, Satya Widya Yudha, mengatakan, pemerintah sebaiknya memberikan insentif di tengah lesunya iklim investasi sektor hulu migas di Indonesia. Insentif itu dapat berupa skema bagi hasil yang fleksibel. Saat harga minyak rendah, bagian investor bisa diperbesar dan saat harga minyak tinggi, bagian negara yang diperbesar.

Pemerintah kembali mengumumkan lelang reguler dan penawaran langsung tiga Wilayah kerja nonkonvensional. Ketiga Wilayah kerja itu adalah blok shale hidrokarbon Batu Ampar di Kalimantan Timur dan dua blok gas metana batubara di Sumatera Selatan, yaitu Raja dan Bunga Mas. Pengalihan Blok Mahakam dari pengelola saat ini, yakni Total Exploration & Production Indonesie, ke PT Pertaniina telah selesai. Kepastian itu disampaikan Menteri ESDM Ignasius Jonan seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta.

Sejalan dengan berakhirnya proses ini, pemerintah memastikan hak partisipasi pemerintah terkait pengelolaan blok tersebut. Pengalihan Blok Mahakam ke PT Pertamina tahun 2018 sudah selesai. Blok Mahakam akan dikelola sepenuhnya oleh Pertamina. Presiden meminta agar hak partisipasi pengelolaan pemerintah daerah sebesar 10 persen dipenuhi. Pemerintah memastikan 10 persen kepemilikan pengelolaan milik pemerintah daerah. Hak partisipasi itu tidak boleh dijual dan digadaikan.

Caranya bagaimana, nanti akan kami buat payung hukumnya. Payung hukum tersebut disiapkan demi pemerataan pembangunan sebagaimana pengelolaan Blok Mahakam. Hak daerah dibuat agar tetap ada atau tidak hilang. Blok Mahakam yang memiliki luas 2.738,51 kilometer persegi mulai berproduksi pada 1974. Rata-rata produksi tahunan Blok Mahakam 1.74259 MMSCFD gas serta 69.186 bph minyak dan kondensat.

Kompas, Halaman : 18, Selasa, 1 Nop 2016

Kementerian ESDM Lelang WK Shale Gas

Lesunya bisnis pengeboran minyak dan gas tidak membuat Kernenterian ESDM menahan lelang Wilayah kerja (WK). Ditjen Migas kernann secara resmi Inengumumkan lelang reguler dan penawaran langsung tiga WK migas non-konvensional (MNK). Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementenan ESDM Tunggal menyatakan, WK ditawarkan untuk menambah kegiatan eksplorasi dan eksploitasi. Tujuannya, meningkatkan cadangan migas nasional. Ada satu WK MNK blok shale hidrokarbon dan dua WK MNK gas metana batu bara.

Untuk menarik investor pemerintah menerapkan mekanisme baru. Peserta dibebaskan menawar persentase bagi hasil dan jumlah bonus tanda tangan. Dia menegaskan, jika hal itu dilakukan, tidak lagi ada asumsi bahwa pemerintah selalu mengambil bagi hasil kelewat banyak. Dia menyebutkan, prosesnya akan dilakukan secara online supaya fair. Jadi, nanti tidak ada proses yang mengharuskan pelelang melakukan tatap muka. Dengan begitu, kecurangan bisa ditekan. Pemerintah memilih pemenang lelang penawaran dari peserta yang lengkap.

Mulai proposal rencana kerja .dan komitmen, persentase bagi hasil, serta jumlah bonus tanda tangan terbaik berdasar terms and conditions owner estimate yang pemerintah. Pemerintah mernbebaskan peserta untuk menawar nilai bagi hasil yang diyaldni bisa mendongkrak minat investor. Sebab, diantara lelang 14 WK sebelumnya, 7 lelang reguler belum memiliki peminat. Karena itu, dia optimistis lelang kali ini bisa laku. Untuk memastikan WK MNK bisa berjalan dengan cepat, Ditjen Migas memberikan beberapa rambu-rambu.

Misalnya, ketika komitmen yang ditentukan tidak berjalan, harus diajukan terminasi. Bagaimana jika penawaran kali ini tidak laku? Tunggal enggan berandai-andai. Menurut dia, biarkan proses berjalan lebih dulu. Yang dijadikan mekanisme juga berasal dari evaluasi sebelumnya.

Jawa Pos, Halaman : 6, Selasa, 1 Nop 2016

PGN Raih Laba Rp 3,23 Triliun

PT PGN mencetak laba bersih selama Januari-September 2016 sebesar US$241,99 juta atau Rp 3,23 triliun. Kurs rata-rata selama Januari-September 2016 Rp13.328 per US$. Pendapatan perusahaan niaga gas itu US$2,16 miliar selama Januairi -September 2016 naik tipis dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu US$ 2,14 miliar. Peningkatan pendapatan emiten berkode saham PGAS tersebut terutama diperoleh dari hasil kontribusi pipa transmisi gas bumi Kalija I yang dioperasikan PT Kalimantan Jawa Gas.

Kontribusi lain berasal dari penjualan gas dari sektor hulu melalui anak usahanya PT Saka Energi Indonesia. Laba operasi selama sembilan bulan 2016 sebesar US$ 394,24 juta, EBITDA sembilan bulan 2016 sebesar US$ 641,S1 juta naik sebesar US$27,17 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 614,34 juta. Selama periode Januari-September 2016, PGN menyalurkan gas bumi 1.595 MMscfd naik tipis dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 1.556 MMscfd. Perusahaan gas milik negara itu merealisasikan gas distribusi sebanyak 793 MMscfd sepanjang Januari-September 2016 naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 789 MMscfd.

Volume transmisi atau pengangkutan gas bumi sebesar 802 MMscfd naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 767 MMscfd. Heri menuturkan, sejalan dengan upaya pemenntah untuk meningkatkan perekonomian nasional, PGN optimistis kinerja perusahaan juga akan semakin baik. Meskipun kondisi perekonomian mengalami perlambatan, PGN tetap mengembangkan infrastruktur gas bumi untuk memperluas pemanfaatan gas bagi masyarakat.

Heri mengungkapkan, PGN akan semakin agresif membangun infrastruktur gas bumi nasional untuk meningkatkan pemanfaatan produksi gas. Pada kuartal III/2016, infrastruktur pipa gas PGN bertambah sepanjang lebih dari 241 km dan saat ini mencapai lebih dari 7.267 km atau setara dengan 78% pipa gas bumi hilir nasional. Dari infrastrukturgas bumi tersebut, PGN memasok gas bumi ke lebih dari 119.960 pelanggan rumah tangga. Selain itu, 1.929 usaha kecil, mal, hotel, rumah sakit, restoran, hingga rumah makan, serta 1.630 industri berskala besar dan pembangkit listrik.

Sejumlah proyek yang telah diselesaikan PGN dengan tepat waktu seperti proyek pipa gas Kalisogo-Waru, Jawa Timur sepanjang 30 km. Perseroan juga menyelesaikan proyek di ruas Jetis-Ploso di Wilayah Mojokeno sampai Jombang sepanjang 27 km. Juga proyek ruas Kejayan-Purwosari di Pasuruan sepanjang 15 km.

Bisnis Indonesia, Halaman : 30, Selasa, 1 Nop 2016

Tiga Blok Non-konvensional Sepi Peminat

Lelang tiga blok minyak dan gas bumi nonkonvensional tidak diminati para kontraktor kontrak kerja sama. Pemerintah melelang tiga Wilayah kerja migas non-konvensional yakni Blok Batu Ampar, Blok Raja, dan Blok Mas. Blok shale hidrokarbon Batu Ampar berada di Kalimantan Utara dengan luas wilayah 2.452 kml. Blok itu memiliki caclangan gas 7,08 tcf dan minyak 21,37 MMbo yang ditawarkan melalui lelang reguler. Sebagai komitmen awal, kontraktor harus melakukan studi geologi dan geofisika juga mengebor satu sumur eksplorasi. Pada lelang itu, skema bagi hasil dan bonus tanda tangan bisa ditetapkan secara fleksibel.

Blok gas metana batu bara (coalbed methane/CBM), terdapat dua blok di Sumatra Selatan yang ditawarkan yakni Blok Raja seluas 580,5 kml yang mengandung cadangan 0,92 tcf gas dan Blok Bunga Mas seluas 183,6 km2 dengan cadangan gas 1,92 tcf. Kedua blok itu melalui penawaran langsung. Komitmen awal yang harus dilakukan yakni kajian geologi dan geofisika, mengebor satu sumur eksplorasi, dan tes produksi. Blok migas nonkonvensional menghasilkan minyak serpih (shale oil) dan gas serpih (shale gas).

CEO PT Energi Pasir Hitam Indonesia (Ephindo) Sammy Hamzah mengatakan, pihaknya mengapresiasi langkah pemerintah dengan menjadikan komponen skema bagi hasil dan bonus tanda tangan yang turut dilelang. Dengan demikian, pelaku usaha bisa menetapkan sendiri skema bagi hasil dan bonus tanda tangan. Menurutnya, hal itu belum cukup membuat menarik pengembangan blok migas non-konvensional. Pasalnya, pengembangan blok migas nonkonvensional membutuhkan fleksibiltas lebih luas. Skema bagi hasil gross split yang dianggap cocok untuk pengembangan CBM dan minyak gas satuan dangkal atau shale hidrokarbon belum dilirik meski memiliki potensi.

Peraturan Menteri No. 38/2015 tentang Percepatan Pengembangan Wilayah Kerja Migas Non-konvensional hingga saat ini belum bisa diterapkan. Dalam beleid tersebut dituliskan beberapa jenis kontrak yang mungkin bisa diterapkan dalam mengembangkan blok migas non-konvensional. Ketiga jenis kontrak dalam beleid yakni kontrak bagi hasil dan kontrak bagi hasil dinamis seperti yang berlaku pada blok migas konvensional serta gross split sliding scale. Skema gross split merupakan bentuk kontrak bagi hasil berdasarkan pembagian produksi secara menyeluruh dan progresif setiap tahun.

Hasil penjualan nantinya akan dibagi berdasarkan ketetapan bagi hasil yang tenera pada kontrak kerja sama. Penerapan skema gross split tidak menerapkan mekanisme pengembalian biaya operasi atau cost recovery. Direktur Hulu PT Pertamina Syamsu Alam mengatakan, untuk saat ini pihaknya belum memiliki rencana untuk menambah blok migas non-konvensional. Direktur Pembinaan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tunggal optimistis lelang tersebut akan memperoleh peminat. Dia menilai, harga minyak rendah tak bisa dijadikan alasan berhentinya kegiatan pengembangan blok migas nonkonvensional.

Bisnis Indonesia, Halaman : 30, Selasa, 1 Nop 2016

Tuesday, November 1, 2016

Pertamina-Rosneft Setor Rp 5,4 T

Rencana pembangunan kilang minyak nasional baru semakin mendekati kenyataan. Pascapenandatanganan joint venture agreement (]VA) antara PT Pertamina dan Rosneft, kedua perusahaan langsung menyerahkan deposit masing-masing US$ 200 juta (Rp2,7 triliun) sebagai bentuk keseriusan pelaksanaan proyek new grass root refinery (NGRR) Tuban, Jawa Timur. Pertamina dan Rosneft bekerja cepat merealisesikan NGRR Tuban setelah pemfinal kesepakatan JVA hingga 28 jam nonsetop pada 5 Oktober 2016.

Selain modal avval senilai total Rp 5,4 triliun itu, Direktur Pengolahan Pertamina tersebut, Rosneft juga setuju memberikan opsi kepada Pertamina berupa lapangan migas dengan tingkat produksi tidak kurang dari 30 ribu boepd dan dengan cadangan tidak kurang dari 200 juta boepd. Kesepakatan ini penting bagi Pertamina dan ketahanan energi nasional yang sangat butuh tambahan produksi migas. Vice President of Corporate Communications of Pertamina Wianda Pusponegoro menambahkan, berdasarkan JVA, komposisi kepemilikan saham pada perusahaan patungan itu 45% untuk Rosneft dan Pertamina 55%.

Saat ini keduanya sedang melaksanakan bankable feasibility study (BFS) proyek, sebelurn keputusen investasi akhir (PID). Kapasitas desain pengolahan primer di GRR Tuban ialah 300 ribu barel per hari dengan kompleksitas kilang di atas 9 NCI (Nelson Complexigf Index) dan karakteristik produk level Euro 5. Bahan baku akan diperoleh dari minyak mentah impor dengan grade medium dan heavy. Di proyek ini juga akan dibangun unit cataliztic cracker berskala besar serta kompleks petrokimia. GRR Tuban juga didesain untuk dapat menerima VLCC super tanker dengan bobot mati hingga 300 ribu ton.

Media Indonesia, Halaman : 15, Senin, 31 Okt 2016

Pertamina Berpeluang Dapatkan Blok Rokan

Kementerian ESDM sedang mengkaji pengalihan Blok Rokan di Riau dari PT Chevron Indonesia kepada PT Pertamina, Pengalihan dilakukan setelah kontrak Chevron di blok itu berakhir pada 2021. Juru Bicara Pertamina, Wianda Pusponegoro, mengakui perseroan sudah berbicara dengan Kementerian ESDM membahas bakal berakhimya kontrak blok-blok migas yang potensial, termasuk Rokan. Soal permintaan mengelola Rokan secara resmi ke pemerintah, kata Wianda, akan dilakukan mendekati batas waktu dan sesuai dengan mekanisme.

Seperti penyampaian surat resmi diikuti permintaan data room lewat SKK Migas. Namun keinginan Pertamina mengambil alih Blok Rokan bakal terganjal oleh keinginan Chevron. Menurut Arcandra, Chevron sudah mengajukan penawaran untuk perpanjangan izin pengelolaan Wilayah kerja. Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 15 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi yang akan Berakhir Kontrak Kerja Samanya disebutkan, opsi pertama adalah pengelolaan dialihkan kepada Petamina sebagai badan usaha milik negara.

Opsi kedua, memperpanjang kontrak kerja sama kontraktor, atau pengelolaan secara bersama antara Pertamina dan kontraktor Sementara untuk mendapatkan Blok Rokan, Pertamina mesti mengajukan pertmohonan tertulis kepada pemerintah. Namun, Chevron telah mengajukan penawaran perpanjangan lebih dari tiga tahun sebelum kontrak berakhir. Itu berarti, Pertamina cuma punya waktu paling lama setahun setelah penawaran Chevron untuk mengajukan penawaran sendiri. Menurut Arcandra, pemerintah sedang mempertimbangkan pengalihan.

Blok Rokan seperti skema transisi pada Blok Mahakam. Narasi yang benar adalah kami hormati kontrak yang ada. Kalau perusahaan minyak nasional (national oil company/NOC) mampu, kami beri kesempatan. Blok Rokan menjadi incaran Pertamina lantaran sumbangan produksi minyaknya besar cadangan Blok Rokan per 2015 mencapai 1,17 juta stok tangki barel (MSTB) dan gas sebesar 77 miliar kaki kubik (BSCF). Tahun depan, lifting minyak dari blok ini diperkirakan menurun menjadi 228 ribu barel minyak per hari.

Hanya, produksi Blok Rokan berpeluang naik lagi hingga 300 ribu bph pada 2023 melalui program pengurasan minyak dengan metode injeksi surfaktan. Chevron sudah melakukan dua tahap uji coba. Hasilnya, surfaktan menghasilkan angka pengembalian minyak 17-22 persen di satu pola di Lapangan Minas. Presiden Direktur Chevron Indonesia Albert Simanjuntak mengklaim, Chevron sudah menghabiskan biaya sekitar US$ 222 juta untuk uji coba itu. Yang menjadi (bagian) cost recovery hanya US$ 197 juta.

Koran Tempo, Halaman : 18, Senin, 31 Okt 2016

Pertamina dan Rosneft Setor Deposit US$ 200 Juta

PT Pertamina dan Rosneft Oil Company telah menyerahkan deposit masing-masing US$ 200 juta sebagai bukti keseriusan pelaksanaan pembangunan kilang baru di Tuban, Jawa Timur. Deposit ini juga merupakan tindak lanjut pembentukan perusahaan patungan (joint venture). Direktur Megaproyek Pengolahan dan ,trokimia Rachmad Hardadi mengatakan, Pertamina dan Rosneft terus bekerja cepat untuk merealisasikan megaproyfek NGRR Tuban, di Jawa Timur. Sebelumnya, guna memfinalisasi kesepakatan pembentukan perusahaan patungan, Pertamina dan Rosneft diskusi sampai 28 jam non stop.

Pertamina dan Rosneft berkomitmen tinggi untuk tidak menunda-nunda pelaksanaan setiap tahapan proyek sehingga kesepakatan pun dapat ditandatangani. Sebagai bukti konkretnya, Pertamina dan Rosneft langsung menyetorkan deposit masing~masing US$200 juta. Langkah ini merupakau milestone penting kerjasama kedua perusahaan untuk Kilang Tuban. Rosneft juga telah menyepakati untuk memberikan opsi kepada Pertamina mememiliki sebagian saham lapangan migas dengan tingkat produksi tidak kurang dari 30 ribu barel setara minyak dan dengan cadangan sekitar 200 juta barel setara minyak.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, berdasarkan Kesepakatan Perusahaan Patungan (Joint Venture Agreement/IVA), komposisi kepemilikan saham pada perusahaan patungan ditetapkan masing-masing Rosneft sekitar 45% dan Pertamina 55%. JVA juga mengatur mengenai manajemen perusahaan patungan dan tata kelola, bahan baku, pemasaran dan offtake, prinsip-prinsip pendanaan, SDM, standard clauses, serta langkah-langkah lebih lanjut untuk pelaksanaannya. Saat ini, para pihak sedang melaksanakan kajian kelayakan ekonomi proyek (bankable Feasibility study/ BFS) proyek.

Selanjutnya, keputusan investasi akhir (final investrnentdecision/FID) proyek tersebut akan dilakukan setelah hasil BFS, desain teknik dasar (basic engineering Design/BED) dan desain rinci (front end engineering/FEED) selesai. Kapasitas desain pengolahan primer Kilang Tuban direncanakan sebesar 300 ribu bph dengan kompleksitas kilang di atas 9 NCI (Nelson Complexibility Index) dan karakteristik produk level Euro 5. Bahan baku minyak yang digunakan yakni minyak mentah sour impor dengan grade medium dan heavy.

Pada proyek ini juga akan dibangun unit catalytic cracker berskala besar Serta kompleks petrokimia. Kilang Tuban juga didesain dapat menerima kapal super besar (very large crude carrier/VLCC) supertanker dengan bobot mati hingga 300 ribu ton.

Investor Daily, Halaman : 11, Senin, 31 Okt 2016