PT Pertamina crude oil production is expected to grow as much as 400,000 barrels per day following the management plan for the two blocks of oil and gas in Iran. Pertamina has submitted two proposals the field development plan to the National Iranian Oil Company oil and gas belongs to Iran. Reserves in the two blocks is estimated at more than 1.5 billion barrels.
In August 2016, Pertamina to establish a memorandum of understanding (MOU) with the National Iranian Oil Company (NIOC) in Tehran, Iran. In the agreement, NIOC provides the opportunity for Pertamina to develop two wells in Iran, namely Ab Teymour and Mansouri. The oil fields are each expected potentially produce 200,000 barrels of oil per day.
"It took four months for us to evaluate the condition of the two field post signing of the MOU in Iran some time ago. Proposal own field development proposal we submitted to NIOC and we look forward to negotiate directly about the management of both fields, "said Pertamina Upstream Director Syamsu Alam, Tuesday (28/2), in Jakarta.
If the cooperation continues and is successful, Pertarnina crude oil production is expected to rise sharply to around 700,000 barrels per day. Last year, oil production from blocks that exist within and abroad reached about 300,000 barrels per day. Abroad, so far Pertamina manage assets on Iraqis (Block West Qurna), Algeria (Fields Menzel Lejmat Nord), and six oil and gas blocks in Malaysia.
"Both courts in Iran have potential for a promising and in line with efforts to develop Pertamina upstream business overseas. This plan is in line with the strategy of increasing energy security in the country, "said Syamsu.
Acquisitions
According to the lecturer at Trisakti University, Pri Agung Rakhmanto, with world oil prices, as now, the strategy of acquiring overseas oil fields in fairly precise. Generally, oil and gas companies hold their investments because of falling oil prices.
"At the time of low oil prices, not many companies are aggressively acquiring oil and gas blocks. Pertamina efforts made I think is right, "said Pri Agung He added that the move should be coupled with the application of the principles of accountability and transparency. Options to manage oil and gas blocks abroad must be accompanied by the calculation of the increase in oil and gas production to support national energy security.
Previously, Pertamina also cooperates with Iran in terms of buying and selling LPG. By the end of this year, Pertamina to import as much as 600,000 metric tons of LPG from Iran.
IN INDONESIAN
Produksi Pertamina Berpotensi Bertambah
Produksi minyak mentah PT Pertamina diperkirakan bertambah sebanyak 400.000 barrel per hari menyusul rencana pengelolaan dua blok minyak dan gas bumi di Iran. Pertamina telah menyerahkan proposal rencana pengembangan dua lapangan tersebut kepada National Iranian Oil Company perusahaan minyak dan gas bumi milik Iran. Cadangan di kedua blok tersebut diperkirakan lebih dari 1,5 miliar barrel.
Pada Agustus 2016, Pertamina menjalin nota kesepahaman (MOU) dengan National Iranian Oil Company (NIOC) di Teheran, Iran. Dalam perjanjian itu, NIOC memberikan kesempatan kepada Pertamina untuk mengembangkan dua sumur di Iran, yaitu Ab Teymour dan Mansouri. Lapangan minyak itu masing-masing diperkirakan berpotensi menghasilkan 200.000 barrel minyak per hari.
”Perlu waktu empat bulan bagi kami untuk mengevaluasi kondisi dua lapangan tersebut pasca- penandatanganan MOU di Iran beberapa waktu lalu. Proposal usulan pengembangan lapangan sudah kami serahkan ke NIOC dan kami berharap dapat segera bernegosiasi langsung mengenai pengelolaan kedua lapangan tersebut,” tutur Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam, Selasa (28/2), di Jakarta.
Apabila kerja sama berlanjut dan berhasil, produksi minyak mentah Pertarnina diperkirakan meningkat tajam menjadi sekitar 700.000 barrel per hari. Tahun lalu, produksi minyak Pertamina dari blok-blok yang ada di dalam dan di luar negeri mencapai sekitar 300.000 barrel per hari. Di luar negeri, sejauh ini Pertamina mengelola aset-aset di lrak (Blok West Qurna), Aljazair (Lapangan Menzel Lejmat Nord), dan enam blok migas di Malaysia.
”Kedua lapangan di Iran tersebut memiliki potensi yang menjanjikan dan sejalan dengan upaya Pertamina mengembangkan bisnis hulu ke luar negeri. Rencana ini sudah sejalan dengan strategi meningkatkan ketahanan energi dalam negeri,” ujar Syamsu.
Akuisisi
Menurut pengajar pada Universitas Trisakti, Pri Agung Rakhmanto, dengan harga minyak dunia seperti sekarang ini, strategi mengakuisisi lapangan minyak di luar negeri terbilang tepat. Umumnya, perusahaan migas menahan investasi mereka lantaran harga minyak jatuh.
”Pada saat harga minyak rendah, tidak banyak perusahaan yang agresif mengakuisisi blok-blok migas. Upaya yang ditempuh Pertamina saya rasa sudah tepat,” kata Pri Agung Ia menambahkan, langkah itu harus dibarengi dengan penerapan prinsip akuntabilitas dan transparansi. Pilihan mengelola blok-blok migas di luar negeri harus disertai perhitungan terhadap peningkatan produksi migas yang dapat mendukung ketahanan energi nasional.
Sebelumnya, Pertamina juga menjalin kerja sama dengan Iran dalam hal jual beli elpiji. Hingga akhir tahun ini, Pertamina mengimpor elpiji sebanyak 600.000 metrik ton dari Iran.
Kompas, Page-18, Wednesday, March, 1, 2017