PT Pertamina Hulu Energi has discovered a new oil and gas reserves through exploration drilling in the structure of Parang, Block Nunukan, Kalimantan Utara located on the border of Indonesia and Malaysia. President Director of Pertamina Hulu Energi (PHE) Gunung Sardjono Hadi said, is currently in the test phase three of the seven wells testing. The structure has a production potential of 2,500 barrels of oil per day (bpd). From the findings, it will conduct a comprehensive evaluation beforehand.
"Parang-1 exploration well, part of Nunukan Block. We will be evaluated first in a comprehensive manner, "he said. According to him, the field development plan (POD) need some follow-up activities such as three-dimensional seismic and the drilling of three wells study or wells delineation. Well delineation of the wells drilled to map oil and gas reserves are found in a structure . He calls PoD delivery is expected to be done in 2020. "To Penang still need 3D seismic studies and drilling three appraisal wells."
In accordance with the data of production flow testing (DST), the well was capable of producing about 1,600 barrels of oil. The findings may add Nunukan Block production, originally planned 60 million cubic feet per day (MMSCFD) of gas and 1,800 bpd of oil.
"Later results Parang-1 Field development will be integrated with Badik Field and West Badik," he said. Meanwhile, Vice President of Public and Government Affairs Erwin Maryoto ExxonMobil said it is proposing an extension of the exploration period in Boka, Papua, to the Directorate General of Oil and Gas at the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM).
ExxonMobil is partnering with Pertamina conduct a joint study on the working area of the land. Erwin hopes that the application for extension of the exploration period can be given in the near future. "To Boka, we are with our partner, Pertamina is also proposed an extension of the joint study [study together] to [DG] oil and gas," he said.
Data Unit of Special Upstream Oil and Gas (SKK Migas), massive exploration activities in 2016. Realization of drilling exploratory wells in Ialu only 43 units from the 67 units. Of drilling exploratory wells that do, 20 activities have been completed with the results of 7 found oil and gas wells, 7 wells found no reserves, 5 wells have indicated the presence of hydrocarbons, and the first wells are still in the evaluation process.
Some wells producing findings include the Big Bamboo (BBS) 4 (Pertamina EP), Tiung-3 (PetroChina International Jabung Ltd.). Meliwis-1 (Santos [Madura Offshore] Pty Ltd), Lumbian-2 (Seleraya Merangin 2), AAL-4X (Santos Northwest Natuna BV), ABG-3 (Pertamina EP), and Sidayu-4 (Saka Indonesia Pangkah Ltd. )
IN INDONESIAN
PHE Menemukan Cadangan Minyak Baru
PT Pertamina Hulu Energi telah menemukan cadangan migas baru melalui pengeboran eksplorasi di struktur Parang, Blok Nunukan, Kalimantan Utara yang berada di perbatasan Indonesia dan Malaysia. Presiden Direktur Pertamina Hulu Energi (PHE) Gunung Sardjono Hadi mengatakan, saat ini dalam tahap uji sumur yang ketiga dari tujuh pengetesan. Struktur tersebut memiliki potensi produksi minyak 2.500 barel per hari (bph). Dari hasil temuan, pihaknya akan melakukan evaluasi terlebih dahulu secara komprehensif.
“Sumur eksplorasi Parang-1, bagian dari Blok Nunukan. Kami akan evaluasi dulu secara komprehensif," katanya. Menurutnya, rencana pengembangan lapangan (POD) butuh beberapa kegiatan lanjutan seperti seismik tiga dimensi dan pengeboran tiga sumur kajian atau sumur delineasi. Sumur delineasi merupakan sumur yang dibor untuk memetakan cadangan migas yang ditemukan pada suatu struktur. Dia menyebut penyampaian PoD diperkirakan bisa dilakukan pada 2020. “Untuk Penang masih perlu 3D seismik, studi dan pengeboran tiga sumur appraisal.”
Sesuai dengan data uji alir produksi (DST), sumur itu telah mampu menghasilkan minyak sekitar 1.600 bph. Temuan itu dapat menambah produksi Blok Nunukan yang awalnya direncanakan 60 juta kaki kubik per hari (MMscfd) untuk gas dan minyak 1.800 bph.
“Nantinya hasil pengembangan Lapangan Parang-1 akan kami integrasikan dengan Lapangan Badik dan West Badik,” katanya. Sementara itu, Vice President Public and Government Affair ExxonMobil Erwin Maryoto mengatakan, pihaknya sedang mengajukan perpanjangan masa eksplorasi di Boka, Papua kepada Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Surnber Daya Mineral (ESDM).
ExxonMobil yang bermitra dengan Pertamina melakukan studi bersama di wilayah kerja darat itu. Erwin berharap agar permohonan perpanjangan masa eksplorasi bisa diberikan dalam waktu dekat. “Untuk Boka, kami bersama partner kami, Pertamina sedang mengajukan perpanjangan untuk joint study [studi bersama] ke [Ditjen] Migas,” katanya.
Dari data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), kegiatan eksplorasi pada 2016 masif. Realisasi pengeboran sumur eksplorasi pada tahun Ialu hanya 43 unit dari target 67 unit. Dari pengeboran sumur eksplorasi yang dilakukan, 20 kegiatan sudah selesai dilakukan dengan hasil 7 sumur ditemukan migas, 7 sumur tidak ditemukan cadangan, 5 sumur memiliki indikasi adanya hidrokarbon, dan 1 sumur masih dalam proses evaluasi.
Beberapa sumur yang menghasilkan temuan antara lain Bambu Besar (BBS) 4 (Pertamina EP), Tiung-3 (PetroChina International Jabung Ltd.). Meliwis-1 (Santos [Madura Offshore] Pty Ltd), Lumbian-2 (Seleraya Merangin 2), AAL-4X (Santos Northwest Natuna B.V), ABG-3 (Pertamina EP), dan Sidayu-4 (Saka Indonesia Pangkah Ltd.)
Bisnis Indonesia, Page-30, Tuesday, March, 21, 2017