The ESDM Ministry will accelerate the auction process of East Kalimantan Block and Attaka in East Kalimantan. EMR Deputy Minister of Energy and Mineral Resources Arcandra Tahar said preparations for the auction of the two blocks are still underway. It is expected that it can be completed this month so the auction can be done soon.
Arcandra Tahar
"The auction will speed us up. If the data is complete, I target this January to open the auction including other blocks, "he said at the office Ministry of ESDM.
With the accelerated auction schedule, the announcement of the winner is expected to be faster. Since the end of the contract in East Kalimantan Block is near, on October 24, 2018.
However, Arcandra has not been able to reveal details of the preparations that are being made. Clearly, the sooner the winning bidder gets, the longer the time it takes to make the transition.
Ego Syahrial
Previously Managing Director of Oil and Gas Directorate General of the Ministry of Energy and Mineral Resources Ego Syahrial said the two-block auction will be conducted in March 2018. While the announcement of the auction winner is targeted in August 2018.
"The most difficult is to prepare the data for the bid document. It's being processed, but overall we're 80%. The signature of KKKS [contractor of cooperation contract] that we expect on 24 August. So, there is a time of 2 months until the process of accelerated transition, "he said.
Ego assesses time 2 months enough for the transition period. Where necessary, the government may request an existing contractor to undertake interim management in order that production is not affected. Both blocks have actually been offered by the government to PT Pertamina (Persero). However, the government-owned company is returning to the government because it is considered not meet the scale of the economy according to company calculations.
The government also had to auction both of them simultaneously because the processing of the products was united or joined. Especially for the Attaka Block, the government has assigned Pertamina to become a temporary operator. The reason, the contracts of Chevron USA and Inpex Corporation Japan as a contractor has been exhausted in 2017.
Later the two blocks will be auctioned along with other oil and gas blocks that will be exhausted and unsold contracts for the last three years scheduled for January 2018.
Syamsu Alam
Previously, Upstream Director of Pertamina Syamsu Alam said it had submitted a proposal for the plan to manage oil and gas blocks which will expire contract. It also awaits the government's decision whether the company gets the green light to manage the blocks.
"It should be asked to the ESDM because the decision is there," said Syamsu.
IN INDONESIA
Lelang East Kalimantan dan Attaka
Kementerian ESDM akan mempercepat proses lelang Blok East Kalimantan dan Attaka di Kalimantan Timur. Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan persiapan untuk lelang kedua blok tersebut masih dilakukan. Diharapkan hal itu bisa diselesaikan pada bulan ini agar lelang bisa segera dilakukan.
“Lelang akan kita percepat. Kalau data-data selesai, saya targetkan Januari ini buka lelang termasuk blok-blok lain,” ujarnya di kantor Kementerian ESDM.
Dengan dipercepatnya jadwal lelang, maka pengumuman pemenangnya pun diharapkan menjadi lebih cepat. Karena masa akhir kontrak di Blok East Kalimantan sudah dekat, yakni pada 24 Oktober 2018.
Namun, Arcandra belum bisa mengungkapkan detail persiapan yang sedang dilakukan. Yang jelas, semakin cepat pemenang lelang diperoleh, semakin panjang waktu yang dimiliki untuk melakukan transisi.
Sebelumnya Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Ego Syahrial menyatakan lelang dua blok tersebut akan dilakukan pada Maret 2018. Sementara pengumuman pemenang lelangnya ditargetkan pada Agustus 2018.
“Yang paling sulit itu menyiapkan data-data untuk bid document. Itu sedang diproses, tapi secara overall kita sudah 80%. Tanda tangan KKKS [kontraktor kontrak kerja sama] itu kita harapkan di 24 Agustus. Jadi, ada waktu 2 bulan sampai proses dipercepat peralihan,” katanya.
Ego menilai waktu 2 bulan cukup untuk masa peralihan. Apabila diperlukan, maka pemerintah bisa meminta kontraktor eksisting untuk melakukan pengelolaan sementara supaya produksi tidak terdampak. Kedua blok tersebut sebenarnya telah ditawarkan pemerintah kepada PT Pertamina (Persero). Namun, perusahaan milik pemerintah ini mengembalikan kepada pemerintah karena dianggap tidak memenuhi skala keekonomian menurut perhitungan perusahaan.
Pemerintah pun harus melelang keduanya secara bersamaan karena pemrosesan hasil produksinya disatukan atau digabung. Khusus untuk Blok Attaka, pemerintah telah menugaskan Pertamina untuk menjadi operator sementara. Alasannya, kontrak Chevron USA dan Inpex Corporation Jepang sebagai kontraktor telah habis pada 2017.
Nantinya kedua blok tersebut akan dilelang bersama dengan blok-blok migas lain yang akan habis kontrak dan yang tidak laku selama tiga tahun terakhir yang dijadwalkan pada Januari 2018.
Sebelumnya, Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan pihaknya telah menyampaikan proposal untuk rencana pengelolaan blok-blok migas yang akan habis kontrak. Pihaknya pun menanti keputusan pemerintah apakah perseroan mendapat lampu hijau untuk mengelola blok-blok tersebut.
“Sebaiknya ditanyakan ke ESDM karena keputusan ada di sana,” kata Syamsu.
Bisnis Indonesia, Page-9, Saturday, Jan 6, 2018