google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 All Posts - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Wednesday, February 14, 2018

Jonan Reveals EMR Performance in London



    The Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) continues to realize its commitment in structuring the energy and mineral sectors throughout Indonesia through the policy of Justice Energy. Licensing cuts and energy infrastructure equity programs are the focus of providing access to energy for easier reach and more competitive prices.

Ignasius Jonan  
 
    This is an important point that was delivered by Minister of Energy and Mineral Resources Ignasius Jonan in the discussion of Indonesia Roundtable Series with the chairman of Bloomberg in London. In the oil and gas sector, the ESDM Ministry has simplified licensing from 104 to 6 licenses. Meanwhile, the minerals and coal sector now only have 6 licenses from 117 previously licensing, 5 licenses for the electricity sector and New and Renewable Energy (EBT) leaving 10 licenses.

"In the ministry I lead, licensing in the oil and gas fields is now only six permits from the previous 104 permits. We will continue to cut and simplify the permissions, "said Jonan.

    In line with this, the development of electricity infrastructure has also improved over the past two years, as evidenced by the 70 contracts signed by the EBT Power Purchase Agreement (WPA) with a capacity of more than 1.2 Giga Watt (GW). This progress has impacted on the target of electrification ratio at the end of 2017 reaching 95.4%, up from 91.2% in 2016.

    In addition, several other strategic policies implemented by the Government to reform the ESDM sector in Indonesia, such as the use of gross split schemes for upstream oil and gas up to the implementation of fuel oil (BBM) One Price that provides the same fuel prices throughout the territory of Indonesia.

    In relation to the policy, Jonan again conducted a deepening discussion with several Ambassadors of the Republic of Indonesia in Europe, such as the Ambassador of the Republic of Indonesia to the United Kingdom Rizal Sukma, Ambassador of the Republic of Indonesia to the Netherlands I Gusti Wesaka Puja, Ambassador of the Republic of Indonesia to Belgium Yuri O. Thamrin, Ambassador of the Republic of Indonesia to the UN in Geneva Hasan Kleib, Deputy V Office Staff Office Jaleswari Pramodhawardani, as well as other embassy officials.

    Former Minister of Transportation expressed the purpose of the policy so that the price of fuel in all regions of Indonesia is the same as in Java, especially in Papua and West Papua Province. Jonan said, there will be 33 districts that will be built fuel dealers until 2019.

"In 2017, the total has 57 points of BBM Satu Price, so the price is equal to Java Island, of which 16 points are in Papua and West Papua," he said in the Focus Group Discussion (FGD) with the embassy official.

    In addition to the BBM Satu Price policy, in the oil and gas development sector in Papua also through the builder of infrastructure Network-Gas City along the 3.898 Household Connection (SR) in Sorong City. The 2018 plan will build Network Gas City in 2 locations with 11,500 SR.

    In the electricity subsector, the ESDM Ministry's commitment is very large in Eastern Indonesia. The electricity development program in Papua and West Papua is targeted at 514 Mega Watt (WM) is completed until 2019. In addition, the rural electricity program will continue to reach 186 thousand customers until 2019.

    Another policy innovation to improve access to electricity in East Indonesia is based on the New Renewable Energy sector (EBT) by distributing the Solar Energy Saving (LTSHE) package to about 250,000 homes in 20 provinces. LTHSE lights have illuminated 79,564 homes in 5 provinces and the government is targeting to provide LTHSE by 2018 doubled from 2017 as many as 175,782 units.

    At the end of the discussion, Jonan reiterated that the priority policy for Papua and West Papua is a form of social justice for all Indonesians.

"In line with the mandate of President Joko Widodo, BBM One Price is a form of social justice and can be a unifier for the people of Indonesia," he said.

IN INDONESIA

Jonan Beberkan Kinerja ESDM di London

   
    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mewujudkan komitmennya dalam melakukan penataan sektor energi dan mineral di seluruh wilayah Indonesia melalui kebijakan Energi Berkeadilan. Pemotongan perizinan dan program pemerataan infrastruktur energi menjadi fokus dalam memberikan akses energi agar semakin mudah dijangkau dan harga yang makin kompetitif.

    Hal tersebut menjadi poin penting yang disampaikan Menteri ESDM Ignasius jonan dalam diskusi Indonesia Roundtable Series bersama pimpinan Bloomberg di London. Di sektor migas, Kementerian ESDM telah menyederhanakan perizinan dari 104 menjadi 6 perizinan. Sementara, sektor Mineral dan Batubara kini hanya ada 6 perizinan dari sebelumnya 117 perizinan, 5 perizinan bagi sektor ketenagalistrikan dan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) menyisakan 10 perizinan.

“Di kementerian yang saya pimpin, perizinan di bidang minyak dan gas sekarang hanya enam izin dari sebelumnya 104 perizinan. Kami akan terus memangkas dan mempermudah perizinannya," kata Jonan.

    Sejalan dengan hal tersebut, pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan juga mengalami kemajuan pada dua tahun terakhir, Hal ini dibuktikan dengan 70 kontrak penandatangan Power Purchase Agreement WPA) berbasis EBT dengan kapasitas lebih dari 1,2 Giga Watt (GW). Kemajuan ini berdampak pada terlampuinya target rasio elektrifikasi pada akhir 2017 mencapai 95,4%, naik dari pencapaian sebesar 91,2% di 2016.

    Selain itu, beberapa kebijakan strategis lain di implementasikan oleh Pemerintah untuk mereformasi sektor ESDM di Indonesia, seperti penggunaan skema gross split bagi hulu migas hingga implementasi Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga yang memberikan harga BBM sama di seluruh wilayah Indonesia.

    Terkait kebijakan tersebut, Jonan kembali melakukan pendalaman diskusi dengan beberapa Duta Besar Republik Indonesia di Eropa, seperti Duta Besar Republik Indonesia untuk Inggris Rizal Sukma, Duta Besar Republik Indonesia untuk Belanda I Gusti Wesaka Puja, Duta Besar Republik Indonesia untuk Belgia Yuri O. Thamrin, Duta Besar Republik Indonesia untuk PBB di Jenewa Hasan Kleib, Deputi V Kantor Staf Kepresidenan Jaleswari Pramodhawardani, serta pejabat kedutaan lainnya.

    Mantan Menteri Perhubungan itu mengutarakan tujuan kebijakan tersebut agar harga BBM di seluruh wilayah Indonesia sama dengan di Pulau Jawa, terutama di Provinsi Papua dan Papua Barat. Jonan menuturkan, akan ada 33 kabupaten yang akan dibangun lembaga penyalur BBM hingga 2019.

"Tahun 2017 lalu total sudah ada 57 titik BBM Satu Harga sehingga harganya sama dengan Pulau Jawa. Dari total tersebut, 16 titik berada di Papua dan Papua Barat,” ujarnya dalam Focus Group Discussion (FGD) bersama pejabat kedutaan tersebut.

    Selain kebijakan BBM Satu Harga, di sektor Migas pembangunan di Papua juga melalui pembangun infrastruktur Jaringan- Gas Kota sepanjang 3.898 Sambungan Rumah Tangga (SR) di Kota Sorong. Direncanalaan tahun 2018 akan terbangun Jaringan Gas Kota di 2 lokasi dengan 11.500 SR.

    Pada subsektor Ketenagalistrikan, komitmen Kementerian ESDM sangat besar di Indonesia Timur. Program pembangunan listrik di Papua dan Papua Barat ditargetkan sebesar 514 Mega Watt (WM) rampung hingga 2019. Selain itu program listrik pedesaan jugal dilanjutkan hingga menjangkau 186 ribu pelanggan sampai tahun 2019.

    Inovasi kebijakan lain untuk meningkatkan akses listrik di wiayah Timur Indonesia bertumpu pada sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan membagikan paket Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) kepada sekitar 250 ribu rumah di 20 provinsi. Lampu LTHSE telah menerangi 79.564 rumah di 5 provinsi dan pemerintah mentargetkan akan memberikan LTHSE pada tahun 2018 dua kali lipat dari tahun 2017 yakni sebanyak 175.782 unit.

    Di penghujung diskusi, Jonan menegaskan kembali kebijakan prioritas bagi Papua dan Papua Barat adalah wujud keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"'Sesuai amanat Presiden Joko Widodo, BBM Satu Harga adalah wujud keadilan sosial dan bisa menjadi pemersatu bagi rakyat Indonesia," tuturnya.

Investor Daily, Page-9, Thursday, Feb 1, 2018

Saka Will Work on Joint Study of Two Oil and Gas Blocks



    PT Saka Energi Indonesia is proposing a joint study of two new oil and gas blocks in Indonesia. Saka targets to continue to increase oil and gas reserves through the exploration of new oil and gas blocks.

    Saka Energy Exploration Vice President Rovicky Putrohari said there was no target that the company would add new exploration blocks to a certain amount each year. But it continues to seek additional oil and gas reserves in exchange for oil and gas that has been produced. This is so that the company can survive in the future.

"If it's not like that, we'll just dying. So we are not just looking for existing ones, but we also find (oil and gas reserves) that do not yet exist, "he said after the announcement of the winners of the 2017 oil and gas block auction in Jakarta.

    One of the steps taken by Saka is by conducting a study with the oil and gas block with the government. According to Rovicky, it is now proposing to conduct joint study on two oil and gas blocks. Unfortunately he is reluctant to reveal which blocks are targeted for this development. The reason is that the block studied will usually be auctioned by the government.

"We are proposing a joint study proposal in two new oil and gas working areas. For the joint study is eight months, "he explained.

     

working areas of oil and foreign countries in Indonesia

   Currently, Saka is involved in the management of 11 oil and gas blocks at home and abroad. Three oil and gas blocks are still under exploration, namely South Sesulu, West Bangkanai and Wokam II. While others have been in production, namely Muara Bakau Block, Bangkanai Block, Pangkah, Ketapang, South East Sumatra, Muriah, and Sanga-Sanga. Abroad, Saka owns a stake in Fasken Block, United States.

    

oil and gas working areas
 
      Previously, President Director of Saka Energi Indonesia Tumbur Parlindungan said the company's oil and gas production could reach 100 thousand barrels of oil equivalent per day / boepd in the next five years. Achieving that by simply relying on blocks that have been owned by the company at this time.

    However, the achievement of the projection depends on the success of Saka Energy's exploration. In 2018, Saka targets its oil and gas production to rise 10 percent from last year's production. For that, Saka budgeted an investment fund of about US $ 150-200 million to work on the oil and gas blocks it manages.

    Most of the capital expenditures will be channeled for drilling activities in Pangkah Block where Saka becomes operator and holds 100% participating interest.

    Throughout 2018, Saka plans to conduct seven drilling activities. Five of them are conducted in Pangkah Block, East Java consisting of four development projects and one exploration drilling. The remainder is an exploration drilling activity in Wokam II, Papua and one exploration drilling in South Sesulu, East Kalimantan. In addition, his side started the development phase of Sidayu and West Pangkah Project in Pangkah Block.

IN INDONESIA

Saka Akan Mengerjakan Joint Study Dua Blok Migas


    PT Saka Energi Indonesia sedang mengajukan proposal kajian bersama (joint study) dua blok migas baru di Indonesia. Saka menargetkan dapat terus menambah cadangan migas melalui eksplorasi blok migas baru.

    Vice President Exploration Saka Energi Rovicky Putrohari mengatakan tidak ada target bahwa perusahaan akan menambah blok eksplorasi baru dalam jumlah tertentu setiap tahunnya. Namun pihaknya terus berupaya mendapat tambahan cadangan migas sebagai ganti migas yang sudah diproduksikan. Hal ini agar perusahaan dapat bertahan di masa mendatang.

“Kalau tidak seperti itu, kami dying saja. Makanya kami tidak hanya sekadar mencari yang sudah ada, tetapi kami juga menemukan (cadangan migas) yang belum ada,” kata dia usai pengumuman pemenang lelang blok migas 2017 di Jakarta.

    Salah satu langkah yang ditempuh Saka yakni dengan melakukan kajian bersama blok migas dengan pemerintah. Menurut Rovicky, pihaknya kini sedang mengajukan proposal untuk melakukan kajian bersama di dua blok migas. Sayangnya dia enggan mengungkapkan blok mana saja yang diincar untuk dikembangkan ini. Pasalnya, blok yang dikaji ini biasanya akan dilelang oleh pemerintah.

“Kami sedang ajukan proposal joint study di dua Wilayah Kerja migas baru. Untuk joint studynya delapan bulan,” jelasnya.

    Saat ini, Saka terlibat dalam pengelolaan 11 blok migas di dalam dan luar negeri. Tiga blok migas masih dalam tahap eksplorasi, yakni South Sesulu, West Bangkanai, dan Wokam II. Sementara lainnya sudah berproduksi, yakni Blok Muara Bakau, Blok Bangkanai, Pangkah, Ketapang, South East Sumatera, Muriah, serta Sanga-Sanga. Di luar negeri, Saka memiliki saham di Blok Fasken, Amerika Serikat.

    Sebelumnya, Presiden Direktur Saka Energi Indonesia Tumbur Parlindungan mengatakan, produksi migas perusahaan yang dipimpinnya itu bisa mencapai 100 ribu barel setara minyak per hari (barrel oil equivalent per day/boepd) dalam lima tahun ke depan. Pencapaian itu dengan hanya mengandalkan blok-blok yang telah dimiliki perusahaan pada saat ini.

    Namun, pencapaian proyeksi itu tergantung pada keberhasilan eksplorasi yang dilakukan Saka Energi. Pada 2018 ini, Saka menargetkan produksi migasnya bisa naik 10% dari realisasi produksi tahun lalu. Untuk itu, Saka menganggarkan dana investasi sekitar US$ 150-200 juta untuk menggarap blok-blok migas yang dikelolanya.

    Sebagian besar belanja modal akan disalurkan untuk kegiatan pengeboran di Blok Pangkah di mana Saka menjadi operator dan memegang hak partisipasi sebesar 100%.

    Sepanjang 2018, Saka merencanakan untuk melakukan tujuh kegiatan pengeboran. Lima di antaranya dilakukan di Blok Pangkah, Jawa Timur yang terdiri dari empat pengerboran pengembangan dan satu pengeboran eksplorasi. Sisanya, satu kegiatan pengeboran eksplorasi di Wokam ll, Papua dan satu pengeboran eksplorasi di South Sesulu, Kalimantan Timur. Selain itu, pihaknya memulai fase pengembangan Proyek Sidayu dan West Pangkah di Blok Pangkah.

Investor Daily, Page-9, Thursday, Feb 1, 2018

Winner of Five Oil and Gas Blocks Using Gross Split


PT Tansri Madjid Energi gold mining company wins the Bloc of Merak-Lampung
 
    The 2017 oil and gas block auction is full of drama, after four repetitions because no company is interested. Finally, on January 31, 2018, the auction of oil and gas drama was happy ending, with the stipulation of the winning bidder five oil and gas blocks from 15 blocks auctioned last year.

Ego Syahrial
 
    Secretary General of the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) and Executive Director of Migas Ego Syahrial said there were seven participants who entered the bidding in five oil and gas blocks.

    The four oil and gas blocks are participated by one participant, namely Blok, Andaman I, Merak-Lampung Block, Pekawai Block, and West Yamdena Block. The Andaman II Block is in demand by three participants.

    


   In the final decision, the jumbo oil and gas company Repsol Exploration and the Bakrie Group company PT Energi Mega Persada Tbk did not win the auction of the Andaman II Block. While the other because the sole participant, finally won.

    With the announcement of the winning bidder of last year's oil and gas block, the ESDM Ministry hopes that there will be new oil and gas reserves in Indonesia. 

 Arcandra Tahar

    Deputy Minister of Energy and Mineral Resources Arcandra Tahar said, with the winners in five oil and gas blocks, then there is investor confidence in the condition of oil and gas in Indonesia, especially after the scheme using gross split.

    Moreover, the five participants who succeeded in winning the auction of oil and gas blocks last year are not small companies.

 


"This company is not a small company. Mubadala for example is not a small company. Repsol is a very big company, which takes our block instead of a small company, "Arcandra claims proudly.

    According to him, gross split will actually help oil and gas companies run their business in Indonesia.

"We expect the gross split scheme to facilitate business and efficiency," he said confidently.

    Going forward, the Ministry of Energy and Mineral Resources will also make a number of improvements, including the firm commitment that can be transferred. In addition, the government will also change the rules related to the assets used during the exploration can be used in other blocks.

    Or it could be that if exploration does not find enough hydrocarbons, the goods used during the exploration can be reused by the Contractor Contract of Work (KKKS) by paying fees and can be transferred to other affiliated oil and gas blocks. In addition, the government will also be more open to oil and gas data.

"The old data in the Industrial Data Center (Pusdatin) will be collected, and the SKK Migas is responsible, and this will be protected in the revision of Government Regulation 35/2004," said Arcandra.

    Among the winners of the auction of 5 oil and gas blocks is the name of PT Tansri Madjid Energi which is a gold mining company in Lebong Mine, Bengkulu. Tansri is a subsidiary of Sugico Group who once worked with PT Pertamina Hulu Energi for 5 coal bed methane projects in Sumatra.

IN INDONESIA

Pemenang Lima Blok Migas Mengunakan Gross Split


PT Tansri Madjid Energi perusahaan tambang emas menang lelang Blok Merak-Lampung

    Lelang blok migas tahun 2017 lalu penuh dengan drama, setelah sampai empat kali diulang karena tidak ada perusahaan yang berminat. Akhirnya tanggal 31 Januari 2018 ini drama lelang migas itu happy ending, dengan ditetapkannya pemenang lelang lima blok migas dari 15 blok yang dilelang tahun lalu.

    Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas Ego Syahrial mengatakan, terdapat tujuh peserta yang memasukkan penawaran di lima blok migas.

    Adapun empat blok migas masing-masing diikuti satu peserta, yaitu Blok, Andaman I, Blok Merak-Lampung, Blok Pekawai, dan Blok West Yamdena. Adapun Blok Andaman II diminati oleh tiga peserta.

    Dalam keputusan akhir, perusahaan migas jumbo, Repsol Exploration dan perusahaan milik Bakrie Group PT Energi Mega Persada Tbk tidak memenangkan lelang Blok Andaman II. Sementara yang lain karena peserta tunggal, akhirnya menang.

    Dengan pengumuman pemenang lelang blok migas tahun lalu, Kementerian ESDM berharap akan ada penemuan cadangan migas baru di Indonesia. Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menyebutkan, dengan adanya pemenang di lima blok migas ini,
maka ada kepercayaan dari investor terhadap kondisi migas di Indonesia, terutama setelah adanya skema menggunakan gross split.

Apalagi kelima peserta yang berhasil menang di lelang blok migas tahun lalu bukanlah perusahaan-perusahaan kecil.

“Perusahaan ini bukan perusahaan kecil. Mubadala misalnya bukan perusahaan kecil. Repsol merupakan perusahaan yang sangat besar, yang mengambil blok kita bukan perusahaan kecil," klaim Arcandra bangga.

    Menurutnya, gross split justru akan membantu perusahaan migas menjalankan bisnis mereka di Indonesia.

"Kami mengharapkan skema gross split bisa memudahkan bisnis dan efisiensi," ujarnya yakin.

    Ke depan, Kementerian ESDM juga akan melakukan sejumlah perbaikan, di antaranya firm commitment yang bisa ditransfer. Selain itu, pemerintah juga akan mengubah aturan terkait aset yang digunakan selama eksplorasi bisa digunakan di blok lain.

    Atau bisa juga seandainya dengan eksplorasi tidak menemukan hidrokarbon yang cukup, barang-barang yang digunakan selama eksplorasi bisa digunakan kembali oleh Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) dengan membayar biaya dan bisa ditransfer ke blok migas lain yang masih terafiliasi. Selain itu pemerintah juga akan lebih terbuka terhadap data-data migas.

"Data-data lama yang ada di Pusat Data Industri (Pusdatin) akan kami kumpulkan, SKK Migas yang bertanggung jawab, dan ini akan dilindungi dalam revisi Peraturan Pemerintah 35/2004," ujar Arcandra.

    Di antara pemenang lelang 5 blok migas itu ada nama PT Tansri Madjid Energi yang merupakan perusahaan tambang emas di Tambang Lebong, Bengkulu. Tansri adalah anak usaha Sugico Group yang pernah bekerjasama dengan PT Pertamina Hulu Energi untuk 5 proyek coal bed methane di Sumatra.

Kontan, Page-14, Thursday, Feb 1, 2018

Pertamina EP Earned US $ 615 Million Profit



    PT Pertamina EP in 2017 earned revenues of US $ 2.7 billion and net income of US $ 615 million. Revenue, this increase compared to the acquisition of 2016 which amounted to US $ 2.4 billion with net income reached US $ 590 million.

    The oil production in 2017 is 77,200 barrels per day (bpd) with gas production of 1,018 mmscfd. Combined, Pertamina EP oil and gas production in 2017 amounts to 253,000 barrels of oil equivalent per day or barrel oil equivalent per day (boepd).

    While oil and gas production in 2016 amounted to 83,632 bpd of oil. While the gas is 989.2 mmscfd. President Director of PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf explained that oil production in 2016 is higher than oil production in 2017, but in terms of net income in 2017 is higher than the achievement of net income in 2016.

"Because at the end of the year the price of oil is getting better, at US $ 70 per barrel for Brent oil, so that net profit will help," he said.

    The drivers of net profit in 2017 also from oil stocks that Pertamina EP issued last year, so lifting year 2017 reached 77,900 bph higher than its production.

"We have stock, good price, we sell," he said.

    Throughout the year 2017 the company spent capital expenditures (capex) of US $ 644 million and operating expenditures (opex) of US $ 1.1 billion.

"Last year our 61 wells drilled our exploration wells drill 10 and 4 completed this January," he said.

    Pertamina EP currently manages 21 fields spread across 15 provinces. The assets that contribute the most at this time are still in the region of Sumatra. In 2018, Pertamina EP is targeting revenues of US $ 2.7 billion with a net profit of US $ 547 million.

"We estimate 2018 net profit target is lower first, but the realization of God willing higher because we still see oil prices," he said.

    This year's revenue and net profit only take into account the price of oil at US $ 48 per barrel. This year Pertamina EP's oil production cost is at US $ 17 per barrel. The cost of oil production in 2016 amounted to US $ 19 per barrel, in 2017 of US $ 16 per barrel.

IN INDONESIA

Pertamina EP Raih Laba US$ 615 Juta


    PT Pertamina EP tahun 2017 memperoleh pendapatan US$ 2,7 miliar dan laba bersih US$ 615 juta. Pendapatan, ini meningkat dibandingkan perolehan tahun 2016 yang sebesar US$ 2,4 miliar dengan laba bersih mencapai US$ 590 juta.

    Adapun produksi minyak tahun 2017 sebesar 77.200 barel per hari (bph) dengan produksi gas 1.018 mmscfd. Jika digabungkan, produksi migas Pertamina EP tahun 2017 sebesar 253.000 barel setara minyak per hari atau barrel oil equivalent per day (boepd).

    Sedangkan produksi migas tahun 2016 sebesar untuk minyak 83.632 bph. Sementara gas sebesar 989,2 mmscfd. Direktur Utama PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf menjelaskan, produksi minyak tahun 2016 lebih tinggi daripada produksi minyak tahun 2017, tetapi dari sisi laba bersih tahun 2017 lebih tinggi dari pencapaian laba bersih tahun 2016.

"Karena di akhir tahun harga minyak membaik. Itu di angka US$ 70 per barel untuk minyak Brent, sehingga laba bersih terbantu," katanya.

    Pendorong laba bersih tahun 2017 juga dari stok minyak yang Pertamina EP dikeluarkan tahun lalu, sehingga lifting tahun 2017 mencapai 77.900 bph lebih tinggi dari produksinya.

"Kami mempunyai stok, harga Iagi bagus, kami jual," kata dia.
   
    Sepanjang tahun 2017 perusahaan ini mengeluarkan belanja modal alias capital expenditures (capex) sebesar US$ 644 juta dan operating expenditures (opex) sebesar US$ 1,1 miliar.

"Tahun lalu 61 sumur kami bor. Sumur eksplorasi kami bor 10 dan 4 selesai Januari ini," katanya.

    Pertamina EP saat ini mengelola 21 lapangan yang tersebar di 15 provinsi. Aset paling banyak memberikan kontribusi besar saat ini masih di daerah Sumatra. Tahun 2018 ini Pertamina EP menargetkan pendapatan US$ 2,7 miliar dengan laba bersih US$ 547 juta.

"Kami estimasi target laba bersih 2018 memang lebih rendah dulu, tetapi realisasi Insya Allah lebih tinggi karena kami masih melihat harga minyak,“ kata dia.

    Tahun ini pendapatan dan laba bersih tersebut baru memperhitungkan harga minyak sebesar US$ 48 per barel. Sementara tahun ini biaya produksi minyak Pertamina EP sebesar US$ 17 per barel. Adapun biaya produksi minyak tahun 2016 sebesar US$ 19 per barel, tahun 2017 sebesar US$ 16 per barel.

Kontan, Page-14, Thursday, Feb 1, 2018

Investors Make It Easy to Invest



    The government continues to improve the investment climate to make investors easier and interested in investing in Indonesia, especially in the oil and gas sector. Five companies that follow and win the tender process of conventional oil and gas working areas show investors are confident with the business climate in the oil and gas sector in Indonesia.

Arcandra Tahar

     This was conveyed by Vice Minister of Energy and Mineral Resources (ESDM) Arcandra Tahar in the announcement event winner of the auction of Conventional Oil and Gas Working Area (WA) 2017 in Jakarta.

"The President is very concerned to make investors easy to invest. These five companies believe oil and gas business in Indonesia, "said Arcandra.

    Of the 10
Working Area (WA) offered, there are five interested companies or consortiums and following the auction process in five Working Area (WA). The five companies that won the auction were Mubadala Petroleum Ltd at Working Area (WA) Andaman I, Premier Far East Limited-Krisenergy-Mubadala Petroleum Ltd Consortium in Working Area (WA) Andaman II, PT Tansri Madjid Energy at Working Area (WA) Merak Lampung, PT Saka Energi Sepinggan in Working Area (WA) Pekawai, and PT Saka Energi Indonesia in Working Area (WA) West Yamdena.

 Mubadala Petroleum Ltd

     Of the five Working Area (WA), the total value of the commitment is certain, namely the value of work in the first 3 years, amounting to 23.57 million US dollars. In addition, the value of signature bonus is non-tax state revenue which is the obligation of contractor cooperation contract as the winner of the auction, amounting to 3.25 million US dollars.

    Meanwhile, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk has not made any special preparations regarding the relocation plan stake to PT Pertamina (Persero), related to the formation of a holding company of BUMN oil and gas. Pending government regulation, PGN will coordinate with the implementation team.

    The draft Government Regulation on the Addition of State Equity Participation of the Republic of Indonesia into the Capital of Pertamina's Shares. The draft PP has been submitted to President Joko Widodo as the foundation for the establishment of a holding company.

"No preparation yet. Since the government regulation has not been passed, we do not dare to do anything "said PGN Corporate Secretary Rachmat Hutama after the awarding of PGN Journalism Competition in Jakarta.

IN INDONESIA

Investor Dipermudah untuk Berinvestasi


    Pemerintah terus memperbaiki iklim investasi agar investor lebih mudah dan tertarik berinvestasi di Indonesia, terutama di sektor migas. Lima perusahaan yang mengikuti dan memenangi proses tender wilayah kerja minyak dan gas konvensional menunjukkan investor yakin dengan iklim bisnis di sektor migas di Indonesia.

    Hal itu disampaikan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar dalam acara pengumuman pemenang lelang Wilayah kerja (WK) Migas Konvensional 2017 di Jakarta.

”Presiden sangat peduli untuk membuat investor mudah berinvestasi. Lima perusahaan ini yakin bisnis migas di Indonesia,” kata Arcandra.

    Dari 10 WK yang ditawarkan, ada lima perusahaan atau konsorsium yang berminat dan mengikuti proses lelang di lima WK. Adapun lima perusahaan yang memenangi lelang itu adalah Mubadala Petroleum Ltd di WK Andaman I, Konsorsium Premier Oil Far East Limited-Krisenergy-Mubadala Petroleum Ltd di WK Andaman II, PT Tansri Madjid Energi di WK Merak Lampung, PT Saka Energi Sepinggan di WK Pekawai, dan PT Saka Energi Indonesia di WK West Yamdena.

    Dari lima WK itu, total nilai komitmen pasti, yaitu nilai pekerjaan pada 3 tahun pertama, sebesar 23,57 juta dollar AS. Selain itu, nilai bonus tanda tangan yaitu penerimaan negara bukan pajak yang menjadi kewajiban kontraktor kontrak kerja sama sebagai pemenang lelang, sebesar 3,25 juta dollar AS.

    Sementara itu, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk belum melakukan persiapan khusus terkait rencana pemindahan saham ke PT Pertamina (Persero), terkait pembentukan perusahaan induk BUMN migas. Sambil menanti peraturan pemerintah disahkan, PGN akan berkoordinasi dengan tim implementasi.

    Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Pertamina. Rancangan PP tersebut telah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo sebagai dasar pembentukan perusahaan induk.

”Belum ada persiapan apa-apa. Karena Peraturan Pemerintah belum disahkan, kami tidak berani melalukan apapun” ujar Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama seusai penganugerahan Kompetisi Jurnalistik PGN di Jakarta.

    Rachmat menjelaskan tugas tim implementasi antara lain adalah menyiapkan segala hal yang mendukung proses pembentukan perusahaan induk.

Kompas, Page-17, Thursday, Feb 1, 2018

Local Domination Winner of Oil and Gas Block



    The implementation of the gross split scheme keeps the oil and gas business in Indonesia attractive. The Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) announced the winning bidding for five oil and gas blocks or working areas (WK) of the first phase of 2017. Two companies of which are foreign oil and gas companies.

Arcandra Tahar
 
    EMR Deputy Minister of Energy and Mineral Resources, Arcandra Tahar, admitted that the auction winner is proof that five oil and gas companies are interested in oil and gas business in Indonesia.

"Some companies see the implementation of gross split, some still misunderstand about gross split," he said during the announcement of the winning bidder of the oil and gas block at the Ministry of Energy and Mineral Resources.

Mubadala Petroleum (SE Asia) Ltd

     The winners of the auction of five blocks of oil and gas, among others, the Andaman Work Area I won by Mubadala Petroleum (SE Asia) Ltd. The commitment value reached USD 2.150 million with a signature bonus of USD 750 thousand. Then, WK Andaman II was won by Premier Oil Far East Ltd consortium Krissl-Energy (Andaman II) BV-Mubadala Petroleum (Andaman II ISA) Ltd. The exact commitment value of the block amounts to US $ 7,550 million with a signature bonus of USD 1 million.

    Furthermore, the Merak-Lampung Working Area was won by PT Tansri Madjid Energi. The exact commitment value reaches USD 1.325 million and the signature bonus is USD 500 thousand.

    Then, the Working Areas of Pekawai and West Yamdena Working Areas are each won by a subsidiary of PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, which is engaged in oil and gas. Namely, PT Saka Energi Sepinggan and PT Saka Energi Indonesia. The exact commitment value of each block, is USD 10.450 million and USD 2.1 million. The signature bonus is USD 500 thousand each.

IN INDONESIA

Investor Dipermudah untuk Berinvestasi


    Penerapan skema gross split tetap membuat bisnis minyak dan gas di Indonesia diminati. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan pemenang lelang untuk lima blok migas atau Wilayah kerja (WK) tahap pertama 2017. Dua perusahaan di antaranya merupakan perusahaan migas asing.

    Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengakui, ditetapkannya pemenang lelang menjadi bukti bahwa lima perusahaan migas berminat pada bisnis minyak dan gas di Indonesia.

"Beberapa perusahaan melihat implementasi gross split. Ada yang masih salah paham tentang gross split," tuturnya saat pengumuman pemenang lelang blok migas di Kementerian ESDM.

    Pemenang lelang lima blok migas tersebut, antara lain, Wilayah Kerja Andaman I yang dimenangkan Mubadala Petroleum (SE Asia) Ltd. Nilai komitmennya mencapai USD 2,150 juta dengan bonus tanda tangan USD 750 ribu. Lalu, WK Andaman II dimenangkan konsorsium Premier Oil Far East Ltd-Kriss l-Energy (Andaman II) BV-Mubadala Petroleum (Andaman II ISA) Ltd. Nilai komitmen pasti dari blok itu mencapai US$ 7,550 juta dengan bonus tanda tangan USD 1 juta.

    Selanjutnya, Wilayah Kerja Merak- Lampung dimenangkan PT Tansri Madjid Energi. Nilai komitmen pastinya mencapai USD 1,325 juta dan bonus tanda tangan USD 500 ribu.

    Lalu, Wilayah Kerja Pekawai dan Wilayah Kerja West Yamdena masing-masing dimenangkan anak usaha PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk yang bergerak dihulu migas. Yakni, PT Saka Energi Sepinggan dan PT Saka Energi Indonesia. Nilai komitmen pasti setiap blok, itu USD 10,450 juta dan USD 2,1 juta. Bonus tanda tangannya masing-masing USD 500 ribu.

Jawa Pos, Page-6, Thursday, Feb 1, 2018

PEP Target Slightly Up



    PT Pertamina Exploration and Production (PEP), a subsidiary of PT Pertamina (Persero), targets oil and gas production in 2018 to reach 253,202 barrels of oil equivalent per day (boepd).

    The production target is up slightly compared to the realization in 2017 of 253,000 boepd. This year's production target consists of 83,000 barrels per day of crude oil and 986.11 million cubic feet of gas per day (MMscfd) of natural gas.

    Pertamina EP President Director Nanang Abdul Manaf said that the company's oil production this year from Bunyu Field in North Kalimantan. Gas production still relies on projects that have been in operation.

    In some manufacturing plants PEP has shut down / halted operations in some time for engine maintenance. There are facilities undergoing shut down in Subang, DSLNG [Donggi-Snoro LNG]. DSLNG turn around [engine maintenance], we join the turn around he said when giving explanation Pertamina EP performance.

    To achieve the production target, PEP budgeted capital expenditure in 2018 of US $ 755 million. In addition to production activities, the company will conduct exploration in several oil and gas fields by drilling 16 wells.

    Nanang added that Pertamina EP is targeting revenue of US $ 2.73 billion this year. Net income is targeted at US $ 547 million. According to him, to achieve the target, the company will implement the program on time and program implementation based on the priority scale and continue the efficiency effort.

    Meanwhile, the realization of oil and gas production of Pertamina EP in 2017 amounted to 253,000 barrels of oil equivalent per day or only 96% of the target. Crude oil production in 2017 was 77,200 barrels per day (bpd) down compared to the year previously 83,632 bph. PEP gas production in 2017 of 1,018 MMscfd increased compared to the previous year 989.27 MMscfd.

    Nanang explained that the company's oil and gas production in 2017 increased from September to December when oil prices began to strengthen. There is a positive element as oil prices rise at the end of 2017 and production rises at the end of 2017.

    Pertamina EP Exploration Director Achmad Alfian Husein said Pertamina EP oil and gas reserves in 2018 are planned to be added by 23 well drilling from Asset 1-5, development planning activities (POD) from the new findings structure at Karang Makmur and Bengal Field.

IN INDONESIA

Target PEP Naik Sedikit


    PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (PEP), anak perusahaan PT Pertamina (Persero), menargetkan produksi minyak dan gas bumi pada 2018 sebanyak 253.202 barel setara minyak per hari (boepd).

    Target produksi tersebut naik sedikit dibandingkan dengan realisasi pada 2017 sebanyak 253.000 boepd. Target produksi pada tahun ini terdiri dari minyak mentah 83.000 barel per hari dan gas bumi 986,11 juta kaki kubik per hari (MMscfd).

    Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan bahwa produksi minyak perseroan pada tahun ini dari Lapangan Bunyu di Kalimantan Utara. Produksi gas masih mengandalkan pada proyek-proyek yang telah beroperasi.

    Pada beberapa pabrik yang menjadi konsumen PEP mengalami shut down/menghentikan operasi dalam beberapa waktu untuk perawatan mesin. Ada fasilitas mengalami shut down di Subang, DSLNG [Donggi-Snoro LNG]. DSLNG turn around [perawatan mesin], kita ikut turn around ujarnya saat memberikan penjelasan kinerja Pertamina EP.

    Untuk mencapai target produksi tersebut, PEP menganggarkan belanja modal pada 2018 sebesar US$ 755 juta. Selain kegiatan produksi, perseroan akan melakukan eksplorasi di beberapa lapangan migas dengan mengebor 16 sumur.

    Nanang menambahkan, Pertamina EP menargetkan pendapatan pada tahun ini sebesar US$ 2,73 miliar. Laba bersih ditargetkan sebesar US$ 547 juta. Menurutnya, untuk mencapai target tersebut, perseroan akan melaksanakan program tepat waktu dan pelaksanaan program berdasarkan skala prioritas serta melanjutkan upaya efisiensi.

    Sementara itu, realisasi produksi migas Pertamina EP pada 2017 sebesar 253.000 barel setara minyak per hari atau hanya 96% dari target. Produksi minyak mentah pada 2017 sebanyak 77.200 barel per hari (bph) turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya 83.632 bph. Produksi gas PEP pada 2017 sebanyak 1.018 MMscfd naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya 989,27 MMscfd.

    Nanang menjelaskan, produksi migas perseroan pada 2017 meningkat sejak September-Desember ketika harga minyak mulai menguat. Ada unsur positif seiring harga minyak naik pada akhir 2017 dan produksi naik di akhir 2017.

    Direktur Eksplorasi Pertamina EP Achmad Alfian Husein mengatakan, cadangan migas Pertamina EP pada 2018 direncanakan ditambah melalui 23 pengeboran sumur dari Asset 1-5, aktivitas pembuatan rencana pengembangan (POD) dari struktur temuan baru di Lapangan Karang Makmur dan Benggala.

Bisnis Indonesia, Page-30, Thursday, Feb 1, 2018

5 Oil and Gas Blocks Using the Gross Split Scheme



    After receiving much criticism, the gross split sharing scheme that came into effect since early 2017 is claimed to be in demand by oil and gas contractors.

    The Ministry of Energy and Mineral Resources announced the winner of the auction of oil and gas working areas held in 2017. The auction resulted in a total commitment value of US $ 23.57 million and a signature bonus of US $ 3.2S million.

    The value of commitment is definitely an investment fund that will be issued by the contractor in conducting exploration activities to obtain oil and gas reserves. Meanwhile, the signature bonus will go into the state treasury. Of the five conventional oil and gas blocks auctioned in 2017, there are several contractors interested in five blocks.

    The five working areas include the Andaman I Block, Andaman II, Merak-Lampung Block, Pekawai Block, and West Yamdana Block. The Andaman I Block Auction was won by Mubadala Petroleum (SE Asia) Ltd. with geological and geophysical activities and a three-dimensional seismic survey for an area of ​​500 km2.
Mubadala Petroleum (SE Asia) Ltd - UEA

     The exact commitment value for Mubadala exploration activities in Andaman worth US $ 2.15 million with a signature bonus of US $ 750,000. Mubadala is the only company participating in the auction in the work area.

    The Andaman II Working Area was won by the consortium of Premier Oil FarEast Ltd., KrissEnergy B \ L and Mubadala Petroleum Ltd. which will perform geological and geophysical activities as well as 3D seismic area of ​​1850 km2. The value of the commitment of Andaman II consortium worth US $ 7.55 million with a signature bonus of US $ 1 million.

    The consortium won the Andaman II Bloc auction from a total of three companies interested in the work area. In addition to the consortium, Repsol and PT Energi Mega Persada Tbk. also interested in the Andaman II Block. In the Merak-Lampung Block was won by PT Tansri Madjid Energi which will conduct geological and geophysical activities and a two-dimensional seismic survey of 500 km2. Total value of commitment from PT Tansri Madjid worth US $ 1.32 million and bonus signature bonus of US $ 500,000.

    The working area of ​​Pekawai is won by PT Saka Energi Sepinggan which will conduct geological and geophysical activities and drill one exploration well. The exact commitment value of Saka Energy Sepinggan worth US $ 10.45 million and a signature bonus of US $ 500,000.

    The working area of ​​West Yamdena was won by PT Saka Energy Indonesia which will conduct geological activities and a two-dimensional seismic survey of 1,000 km2, Saka's exact commitment in the working area is worth US $ 2.1 million with a signature bonus of US $ 500,000.

    The auction of oil and gas blocks in phase I / 2017 is only held for 1 month to get the winner. In fact, usually the auction takes 3 months to 6 months.

Arcandra Tahar

    Deputy Minister of Energy and Mineral Resources (ESDM) Arcandra Tahar even confirmed directly to Mubadala Petroleum related to the capacity of the company, small or large category companies, Mubadala party slowly mentioned the company is not small, but not big too.

    

 Repsol - Spain

    Then, Arcandra also appointed Repsol who followed the auction on the Andaman II working area with the same question. Repsol also firmly said it is a very big company, Arcandra also mentioned, it shows that following the auction of oil and gas blocks of phase I 2017 with the scheme for the gross proceeds is a large company, not a small company.

    Arcandra reminded those who failed in this auction, namely Repsol I and PT Energi Mega Persada Tbk. were asked to return to the auction this year.

"In mid-February 2018 we will auction off about 25 work areas to 40 work areas. For the less fortunate in the first phase of 2017 auction, let's join the auction of oil and gas blocks this year, "said Arcandra.

DETERMINATION OF WINNER

    Implementing the tasks of the Directorate General of Oil and Gas Ministry of Energy and Mineral Resources Ego Syahrial said there are several things that influence in determining the auction winner, such as firm commitment, experience, performance, and others.

"The level of bonus signatures also gives effect"

    According to him, the announcement of the auction results to be a benchmark for the success of the newly implemented gloss split scheme.

    Vice President Exploration Saka Energi Indonesia Rovicky Putrohari said the total commitment must be on the two blocks of US $ 12.55 million. However, Saka Energi will not question if in the field requires more exploration activities and commitment commitment is certain.

"We have done a study of the two blocks before a gross split or cost recovery scheme is determined. However, indeed [the decision to take two oil and gas blocks] results from our study. "

    Vice President of Finance & Information Service of Premier Oil Erfan Chidir said it sees upstream oil and gas investment in Indonesia is more promising with the gross split scheme and the results of the auction of oil and gas blocks of phase I 2017 which process only 1 month will sign the contract for Andaman ll blocks won by consortium after all finalized, "he said.

    Head of SEA NBD and New Ventures Mubadala Petroleum Damion Scott Rudd is reluctant to comment much related to the company winning in the auction of the oil and gas block. However, he ensures that Mubadala will continue to invest in Indonesia, especially in the upstream sector of oil and gas.

    Rudd is also reluctant to comment on the company's chances of United Arab Emirates (UAE) to join the auction of oil and gas blocks this year.

IN INDONESIA

5 Blok Migas Menggunakan Skema Gross Split


    Setelah mendapat banyak kritikan, skema bagi hasil kotor atau gross split yang  mulai berlaku sejak awal 2017 diklaim mulai diminati oleh kontraktor minyak dan gas bumi.

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengumumkan pemenang lelang wilayah kerja minyak dan gas bumi yang digelar pada 2017. Hasil lelang itu menghasilkan total nilai komitmen pasti US$ 23,57 juta dan bonus tanda tangan US$ 3,2S juta.

    Nilai komitmen pasti merupakan dana investasi yang akan dikeluarkan kontraktor dalam melakukan kegiatan eksplorasi untuk mendapatkan cadangan migas. Sementara itu, bonus tanda tangan akan masuk ke dalam kas negara. Dari lima blok migas konvensional yang dilelang pada 2017, ada beberapa kontraktor yang tertarik terhadap lima blok.

    Kelima wilayah kerja itu antara lain, Blok Andaman I, Andaman II, Blok Merak-Lampung, Blok Pekawai, dan Blok West Yamdana. Lelang Blok Andaman I dimenangkan oleh Mubadala Petroleum (SE Asia) Ltd. dengan kegiatan geologi dan geofisika serta survei seismik tiga dimensi untuk wilayah seluas 500 km2.

    Nilai komitmen pasti untuk kegiatan eksplorasi Mubadala di Andaman senilai USS 2,15 juta dengan tanda tangan bonus US$ 750.000. Mubadala menjadi satu-satunya perusahaan yang ikut lelang pada wilayah kerja tersebut.

    Wilayah Kerja Andaman II dimenangkan oleh konsorsium Premier Oil FarEast Ltd., KrissEnergy B\L dan Mubadala Petroleum Ltd. yang akan melakukan kegiatan geologi dan geofisika serta seismik 3D seluas 1.850 km2. Nilai komitmen konsorsium Andaman II senilai US$ 7,55 juta dengan tanda tangan bonus US$ 1 juta.

    Konsorsium itu memenangkan lelang Blok Andaman II dari total tiga perusahaan yang berminat terhadap wilayah kerja itu. Selain konsorsium itu, Repsol dan PT Energi Mega Persada Tbk. juga tertarik pada Blok Andaman II tersebut. 

    Pada Blok Merak-Lampung dimenangkan oleh PT Tansri Madjid Energi yang akan melakukan kegiatan geologi dan geofisika serta survei seismik dua dimensi seluas 500 km2. Total nilai komitmen pasli dari PT Tansri Madjid senilai US$ 1,32 juta dan bonus tanda tangan  bonus US$ 500.000.

    Wilayah kerja Pekawai dimenangkan oleh PT Saka Energi Sepinggan yang akan melakukan kegiatan geologi dan geofisika serta mengebor satu sumur eksplorasi. Nilai komitmen pasti dari Saka Energi Sepinggan senilai US$ 10,45 juta dan bonus tanda tangan US$ 500.000.

    Wilayah kerja West Yamdena dimenangkan oleh PT Saka Energi Indonesia yang akan melakukan kegiatan geologi dan survei seismik dua dimensi seluas 1.000 km2, Komitmen pasti Saka di wilayah kerja itu senilai US$ 2,1 juta dengan bonus tanda tangan US$ 500.000.

    Lelang blok migas pada tahap I/2017 hanya digelar selama 1 bulan untuk mendapatkan pemenang. Padahal, biasanya lelang membutuhkan waktu 3 bulan sampai 6 bulan.

    Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar bahkan mengonfirmasi langsung ke Mubadala Petroleum terkait dengan kapasitas perusahaan, perseroan kategori kecil atau besar, Pihak Mubadala dengan pelan menyebut perusahaan tidak kecil, tetapi tidak besar juga.

    Lalu, Arcandra juga menunjuk Repsol yang mengikuti lelang pada wilayah kerja Andaman II dengan pertanyaan yang sama. Pihak Repsol pun dengan tegas mengatakan, pihaknya adalah perusahaan yang sangat besar, Arcandra pun menyebutkan, hal itu menunjukkan kalau yang mengikuti lelang blok migas tahap I 2017 dengan skema bagi hasil kotor ini adalah perusahaan besar, bukan perusahaan kecil.

    Arcandra mengingatkan bagi yang gagal dalam lelang ini, yakni Repsol I dan PT Energi Mega Persada Tbk. diminta untuk kembali mengikuti lelang pada tahun ini.

“Pada pertengahan Februari 2018 ini kami akan melelang sekitar 25 wilayah kerja sampai 40 wilayah kerja. Bagi yang kurang beruntung pada lelang tahap I 2017, mari ikut lelang blok migas pada tahun ini,” kata Arcandra.

PENENTUAN PEMENANG

    Pelaksana tugas Dirjen Migas Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan, ada beberapa hal yang memengaruhi dalam menentukan pemenang Ielang, seperti komitmen pasti yang diajukan perusahaan, pengalaman, kinerja, dan lainnya.

“Tingkat tanda tangan bonus juga memberikan pengaruh”

    Menurutnya, pengumuman hasil lelang ini menjadi tolak ukur keberhasilan skema gloss split yang baru dijalankan tersebut.

    Vice President Exploration Saka Energi Indonesia Rovicky Putrohari mengatakan, total komitmen pasti pada dua blok itu US$ 12,55 juta. Namun, Saka Energi tidak akan mempersoalkan jika di lapangan membutuhkan dana kegiatan eksplorasi Iebih besar dan komitmen pasti tersebut.

“Kami sudah melakukan kajian dua blok itu sebelum ditentukan skema gross split atau cost recovery [biaya operasi yang bisa dikembalikan]. Namun, memang [keputusan ambil dua blok migas] hasil dari kajian yang kami lakukan.”

    Vice President Finance & Information Service Premier Oil Erfan Chidir mengatakan, pihaknya melihat investasi hulu migas di Indonesia lebih menjanjikan dengan skema gross split dan hasil lelang blok migas tahap I 2017 yang prosesnya hanya 1 bulan akan menandatangani kontrak untuk Blok Andaman ll yang dimenangkan konsorsium setelah semuanya difinalisasi,” ujarnya.

    Head of SEA NBD and New Ventures Mubadala Petroleum Damion Scott Rudd enggan berkomentar banyak terkait dengan perusahaan yang menang dalam lelang blok migas tersebut. Namun, dia memastikan kalau Mubadala akan terus melanjutkan investasi di Indonesia, terutama pada sektor hulu migas.

    Rudd juga enggan berkomentar terkait dengan peluang perusahaan dari Uni Emirat Arab (UEA) itu untuk ikut lelang blok migas pada tahun ini.

Bisnis Indonesia, Page-30, Thursday, Feb 1, 2018

Pertamina Set Partner Bontang Refinery



    PT. Pertamina (Persero) establishes partners to build refineries in Bontang. The partner, among others, Overseas Oil and Gas LLC (OOG) oil company is from Oman who cooperates with Cosmo Oil International Pte Ltd (COI) oil trading company, which is a business unit of Cosmo Energy Group of Japan. The $ 10 billion project, or approximately Rp 130 trillion, is expected to be effective from 2025.
Overseas Oil and Gas LLC (OOG)


 Cosmo Oil International Pte Ltd (COI) - Japan
  
    Director of Processing and Petrochemical Mega Ardro N Mokobombang explains, the selection made since early 2017, Pertamina has obtained partners to build a new refinery or grass root refinery (GRR) Bontang. This partner is a consortium consisting of OOG in collaboration with COI.

    Pertamina and the consortium will work together in Bontang to process 300 thousand barrels of oil per day with an investment of 10 billion US dollars.

"Hopefully, soon we will sign a framework agreement with the consortium," Ardhy said at a press conference at Pertamina's office in Jakarta on Tuesday (30/1).

    After the determination of this partner Pertamina and selected partners will sign a framework agreement followed by a feasibility study (FS) to be completed by mid 2019. After that, the process will continue with the preparation of the technology study package (FEED) until the end of 2020.

    Pertamina conveyed the requirement related to the change of business structure of GRR Bontang to the potential partner, that is, from financial side Pertamina did not participate in financing the project and Pertamina get 10% stake from project without cost.

    Director of Investment Planning and Risk Management of PT Pertamina (Persero) Gigih Prakoso explained that the share of Pertamina's participation in the preparation, study, and technology studies is 10 percent without cost. After FID, Pertamina will evaluate the possibility of adding or reducing its share.

    A 10 percent share does not mean no voice. It can be designed at the beginning that Pertamina is committed to take the product of Bontang refinery processing.

"If for the national interest, we can ask partners to prioritize domestic needs," said Gigih in a press conference setting the partners of Bontang refinery project at Pertamina Office Jakarta.

IN INDONESIA

Pertamina Tetapkan Mitra Kilang Bontang


    PT. Pertamina (Persero) menetapkan mitra untuk membangun kilang di Bontang. Mitra tersebut, antara lain, perusahaan minyak Overseas Oil and Gas LLC (OOG) berasal dari Oman yang menggandeng perusahaan perdagangan minyak Cosmo Oil International Pte Ltd (COI) yang merupakan unit bisnis Cosmo Energy Group dari Jepang. Proyek senilai 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp 130 triliun diharapkan dapat beroperasi efektif mulai 2025 mendatang.

    Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Ardhy N Mokobombang menjelaskan, seleksi yang dilakukan sejak awal 2017, Pertamina sudah mendapatkan mitra untuk membangun kilang baru atau grass root refinery (GRR) Bontang. Mitra ini adalah satu konsorsium yang terdiri dari OOG yang berkolaborasi dengan COI.

    Pertamina dan konsorsium ini akan berkerja sama di Bontang untuk mengolah 300 ribu barel minyak per hari dengan investasi 10 miliar dolar AS.

"Semoga, tidak lama lagi kami akan menandatangani kesepakatan kerangka kerja dengan konsorsium," kata Ardhy dalam konferensi pers di Kantor Pertamina di Jakarta, Selasa (30/1).

    Setelah penetapan mitra ini Pertamina dan mitra terpilih akan menandatangani kesepakatan kerangka kerja yang dilanjutkan dengan studi kelayakan (FS) yang akan diselesaikan pada pertengahan 2019. Setelah itu, proses akan dilanjutkan dengan penyusunan paket studi teknologi (FEED) hingga akhir 2020.

    Pertamina menyampaikan persyaratan terkait dengan perubahan struktur bisnis GRR Bontang kepada mitra potensial tersebut, yakni dari sisi finansial Pertamina tidak ikut mendanai proyek dan Pertamina mendapatkan 10 persen saham dari proyek tanpa mengeluarkan biaya.

    Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero) Gigih Prakoso menjelaskan, pangsa partisipasi Pertamina pada tahap persiapan, studi, sampai kajian teknologi adalah 10 persen tanpa mengeluarkan biaya. Setelah FID, Pertamina akan mengevaluasi kemungkinan penambahan atau pengurangan pangsa.

    Pangsa 10 persen tidak berarti tidak punya suara. Bisa didesain di awal bahwa Pertamina punya komitmen untuk mengambil produk hasil pengolahan kilang Bontang.

"Kalau untuk kepentingan nasional, kami bisa minta mitra prioritaskan kebutuhan dalam negeri," kata Gigih dalam konferensi pers penetapan mitra proyek kilang Bontang di Kantor Pertamina Jakarta.

Republika, Page-13, Wednesday, Jan 31, 2018

Pertamina Cooperates with Consortium to Work on Refinery Project in Bontang



    PT Pertamina (Persero) is ready to partner with Oman oil company Overseas Oil and Gas LLC (OOG) as well as Cosmo Oil International Pte Ltd (COI) trading company which is a trading arm of Cosmo Energy Group, as a potential partner for Bontang refinery development. The value of development projects in East Kalimantan is estimated to reach Rp130 ​​trillion.


Overseas Oil and Gas LLC (OOG) - Oman


 Cosmo Oil International Pte Ltd (COI) - Japan

   Director of Mega Processing and Petrochemical Processing Center Ardhy Mokobambang said the consortium was selected after the selection of prospective partners for the Grasss Root Refinery (GRR) Bontang project. The selection process is carried out under the government's assignment scheme through Decree of the Minister of EMR 7935 K / 10 / MEM / 2016 dated December 9, 2016.

"The selection process runs since January 2017 which was initially followed by about 100 registrants. Furthermore, after the initial selection stage, project expose, until the stage of request for information and workshop, obtained 8 potential potential partners, "he said.

    Furthermore, Pertamina conveyed a number of conditions related to changes in the business structure of GRR Bontang to potential partners, including from the financial side Pertamina does not participate in financing the project and is entitled to get more than 10% stake.

"And the two potential partners are willing," said Ardhy.

    Pertamina chose OOG as a strategic partner with several considerations, partly because it received support from the Oman government, both for funding and supply of crude oil, and to have strategic partnerships with COI in terms of technical support and product marketing.

    Construction of the refinery in Bontang Regency is expected to contribute in the form of additional processing capacity of 300 thousand barrels per day which will produce the main products of gasoline and diesel.

IN INDONESIA

Pertamina Gandeng Konsorsium Garap Proyek Kilang di Bontang


    PT Pertamina (Persero) siap bermitra dengan perusahaan minyak yang berasal dari Oman yakni Overseas Oil and Gas LLC (OOG) serta perusahaan trading Cosmo Oil International Pte Ltd (COI) yang merupakan trading arm Cosmo Energy Group, sebagai calon mitra untuk pembangunan kilang Bontang. Nilai proyek pembangunan di Kalimantan Timur ini diperkirakan mencapai Rp130 triliun.

    Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Ardhy Mokobambang mengatakan, konsorsium ini terpilih setelah proses seleksi calon mitra untuk proyek Grasss Root Refinery (GRR) Bontang. Proses pemilihan ini dilaksanakan berdasarkan skema penugasan pemerintah melalui Keputusan Menteri ESDM 7935 K/10/MEM/2016 tanggal 9 Desember 2016.

“Proses seleksi dijalankan sejak Januari 2017 yang pada awalnya diikuti sekitar 100 perusahaan pendaftar. Selanjutnya, setelah tahapan seleksi awal, project expose, hingga tahap request for information and workshop, diperoleh 8 calon mitra potensial,” ujarnya.

    Selanjutnya, Pertamina menyampaikan sejumlah syarat terkait dengan perubahan struktur bisnis GRR Bontang kepada mitra potensial tersebut, antara lain dari sisi finansial Pertamina tidak ikut mendanai proyek dan berhak mendapatkan lebih dari 10% saham.

“Dan dua calon mitra itu yang menyanggupi,” kata Ardhy.

    Pertamina memilih OOG sebagai mitra strategis dengan beberapa pertimbangan, antara lain karena perusahaan itu mendapatkan dukungan dari pemerintah Oman, baik untuk pendanaan maupun penyediaan pasokan minyak mentah, serta memiliki kemitraan strategis dengan COI dalam hal dukungan teknis dan pemasaran produk.

    Pembangunan kilang di Kabupaten Bontang ini diharapkan memberikan kontribusi berupa penambahan kapasitas pengolahan sebesar300 ribu barel per hari yang akan menghasilkan produk utama berupa bensin dan diesel.

Media Indonesia, Page-18, Wednesday, Jan 31, 2018